⏮⏸⏭"Tuan, kita sudah sampai."
Taehyung yang tadinya terus melamun dengan menatap kosong keluar jendela mobil dikagetkan dengan suara Hoseok.
Pria tampan itu hanya mengangguk sekilas dan setelah itu mengambil sebuket bunga mawar pink yang ada di samping kanannya.
Hoseok membukakan pintu untuk Taehyung dan pria tampan itu pun langsung keluar dari mobil.
"Kau bisa tunggu di sini saja, Hoseok. Aku tidak akan lama."
"Baik, tuan."
Setelah mendapatkan jawaban dari Hoseok, Taehyung pun mulai melangkahkan kedua kakinya memasuki area pemakaman.
Sudah menjadi kebiasaan Taehyung untuk pergi ke makam Ji Hyo dalam waktu sekali sebulan. Sebenarnya seminggu yang lalu adalah jadwal tetapnya ke sini, namun ada beberapa hal yang akhir-akhir ini sangat mengganggu pikirannya dan membuat dirinya sampai lupa dan baru sekarang ingat untuk mengunjungi makam Ji Hyo.
Langkah kaki Taehyung terhenti tepat di samping makam mendiang istrinya itu. Dia menekuk sebelah kakinya untuk berlutut dan menaruh buket bunga di tangannya ke atas makam tersebut.
Perlahan, tangan kanan Taehyung menyentuh permukaan makam itu. Kedua matanya menatap nanar tempat peristirahatan terakhir mendiang istrinya tersebut, hingga tidak lama setelahnya kepalanya tertunduk dalam. Pundaknya yang selalu nampak tegap terlihat jatuh lemas. Terlalu banyak beban yang akhir-akhir ini memberatkannya dan hal itu benar-benar menguras seluruh tenaga dan pikirannya.
Hanya di saat seperti inilah seluruh kekuasaan dan kekayaan yang Taehyung miliki sedikit pun sudah tidak ada artinya lagi.
Kim Taehyung yang saat ini hanya lah seorang pria yang lemah, rapuh, dan sangat mudah hancur.
Hanya pada Ji Hyo lah Taehyung menampakkan seluruh kelemahan dirinya yang selalu berusaha dia tutupi dari orang-orang di luar sana. Hanya Ji Hyo lah tempat Taehyung mencurahkan seluruh keluh kesahnya yang selama ini bagai hampir membuatnya gila. Hanya Ji Hyo yang tau betapa rapuhnya seorang Kim Taehyung yang di kenal mempunyai jiwa otoriter yang tinggi. Hanya Ji Hyo yang bisa mengerti apa yang seorang Kim Taehyung inginkan tanpa pria itu harus mengatakannya. Hanya wanita itu. Mendiang istrinya. Seseorang yang sangat dia cintai beberapa tahun silam dan hingga sekarang. Walaupun Taehyung mulai meragu akan hal itu.
Taehyung menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan berat. Dia menggigit bibir bawahnya kecil, sebelum akhirnya mendongak. Menatap langit yang saat ini begitu cerah dengan warna jingga yang indah, sangat berkebalikan dengan suasana hatinya saat ini.
Pria tampan itu tersenyum getir. Guratan lelah dan penuh beban itu tergambar jelas di wajahnya. Di saat semua hal membuatnya kebingungan dan jawaban itu tidak berhasil dia temukan. Di sinilah dia sangat membutuhkan sosok Ji Hyo.
Selain wanita itu, dia tidak tau harus bercerita pada siapa lagi. Karena tidak ada seorang pun yang bisa mengerti dirinya sebaik Ji Hyo.
Taehyung bisa saja bercerita pada ibunya, tapi dia tau akan memakan banyak waktu untuk mengatakan semua itu dan dia tau akhir dari ceritanya pasti akan di jawab sang ibu dengan suruhan agar dia segera menikah lagi supaya saat ada masalah tidak lari pada wanita yang sudah melahirkannya itu terus. Dan hal itu bukannya membuat perasaan Taehyung menjadi lega, tapi menambah beban pikirannya pastinya.
Bercerita pada Mingyu pun sepertinya bukan pilihan yang bagus. Taehyung tau betul seperti apa Mingyu. Karena adik sepupunya itu adalah orang yang sulit untuk membedakan hal yang serius dengan lelucon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter, I Love You! (VKook)
FanfictionKim Taehyung, pria mapan yang bisa di bilang memiliki segalanya. Dia tampan, kaya raya, memiliki kuasa tak terbantahkan dan dia pun juga sudah memiliki malaikat kecil yang baru berusia 3 tahun. Namun sayangnya, dia tidak memiliki pendamping hidup sa...