⏮⏸⏭Kedua kelopak mata Taehyung yang terpejam terlihat bergerak-gerak kecil, keningnya mengeryit gelisah dan tidak lama setelahnya kedua matanya terbuka.
Pria tampan itu menoleh ke samping kanannya dan mendapati sang anak yang tertidur dengan nyenyak sembari memeluk lengannya. Segaris senyum getir menghiasi wajah Taehyung. Dengan hati-hati tangan kirinya terangkat dan menyentuh pelan sebelah pipi Minguk yang masih terdapat jejak air mata di sana.
Hatinya kembali sakit saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Ketika dia dengan buru-buru sampai di rumah dan mendapati sang anak yang menangis begitu keras.
Taehyung mengenal baik anak semata wayangnya ini. Dia tau betul kalau Minguk adalah seorang anak yang cerdas dan kuat. Bocah menggemaskan ini bukanlah anak yang mudah menangis.
Bahkan dulu saat Minguk baru bisa berjalan dia sering terjatuh, tapi hebatnya tidak sekali pun Minguk menangis. Bocah menggemaskan ini malah tertawa walaupun keningnya terlihat memerah karena mencium lantai.
Hanya dengan melihat air mata yang terus mengalir di wajah sang anak tadi. Dan bagaimana Minguk mengucapkan nama Jungkook dengan begitu rasa kehilangan yang sangat dalam, Taehyung untuk pertama kalinya merasa benar-benar gagal menjadi seorang ayah.
Dengan perlahan setitik air mata lolos menuruni pipi tirus Taehyung. Pria tampan itu terkesiap dan buru-buru menyekanya.
"Maafkan daddy, Minguk-ie. Daddy sangat menyanyangimu. Daddy pasti akan membawa Jungkook hyung kembali ke sini untuk tinggal bersama kita lagi. Daddy berjanji."
Setelah membisikkan janji itu pada sang anak. Taehyung mengusap lembut kepala Minguk dan memberikan kecupan ringan di pucuk hidung mungilnya.
Taehyung mengalihkan pandangannya pada jam dinding di kamar anaknya tersebut dan mendapati saat ini baru pukul 03.17 dini hari.
Dengan sangat hati-hati Taehyung berusaha melepaskan pelukan Minguk di lengan kanannya. Setelah berhasil, pria tampan itu mulai beranjak dari tempat tidur anaknya tersebut. Melangkahkan kakinya menuju pintu kamar dan berusaha keluar tanpa menimbulkan suara sekecil apapun karena tidak ingin membangunkan Minguk.
Setelah Taehyung akhirnya bisa keluar dari kamar Minguk. Kedua kakinya berjalan dengan sendirinya menuju kamar Jungkook. Dia berdiri di depan pintu kamar pemuda manis itu dengan kepala yang tertunduk. Tangan kanannya tiba-tiba terangkat dan dengan perlahan membuka pintu kamar itu. Taehyung pun berjalan dengan langkah pelan memasuki kamar tersebut.
Pria tampan itu sama sekali tidak menyadari kalau tingkah lakunya itu sedari tadi tidak luput dari penglihatan Mingyu yang sedari tadi berada di ruang tengah.
Taehyung memasuki kamar Jungkook dan berhenti tepat di tengah-tengah ruangan tersebut. Kedua matanya menatap sekeliling dan yang dia dapati hanyalah tempat tidur kosong dan sebuah lemari pakaian beserta kamar mandi di samping kanan pintu kamar. Taehyung melangkah mendekati lemari pakaian dan membukanya. Kosong. Tidak ada satupun pakaian Jungkook yang ada di sana. Benar-benar tidak ada lagi.
Kedua kaki Taehyung melemas dan dia melangkah dengan sedikit tertatih menuju tempat tidur. Menjatuhkan tubuhnya di sana sembari menarik satu bantal yang masih tercium dengan jelas aroma seorang Jeon Jungkook.
Taehyung memejamkan kedua matanya. Berusaha membuat dirinya serileks mungkin. Berharap hal ini dapat membuat dia kembali bisa berpikir dengan jernih agar tidak kembali mengambil sebuah keputusan yang begitu ceroboh dan terburu-buru.
"Hyung."
Taehyung yang tadinya sudah hampir saja kembali tertidur menolehkan wajahnya ke pintu kamar Jungkook. Mendapati Mingyu yang berdiri di sana sembari menatap dirinya khawatir. Pria tampan itu merubah posisinya menjadi duduk di ujung tempat tidur Jungkook. Menjadikan bantal Jungkook yang tadi dipeluknya berada di atas pahanya menjadi tumpuan sikunya. Taehyung tidak mengatakan apapun dan membiarkan Mingyu yang terlihat mulai berjalan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter, I Love You! (VKook)
FanfictionKim Taehyung, pria mapan yang bisa di bilang memiliki segalanya. Dia tampan, kaya raya, memiliki kuasa tak terbantahkan dan dia pun juga sudah memiliki malaikat kecil yang baru berusia 3 tahun. Namun sayangnya, dia tidak memiliki pendamping hidup sa...