⭐Babysitter, I Love You! : Part 25⭐

43.7K 4.3K 1.5K
                                    


⏮⏸⏭

Jimin terbangun dengan kedua mata yang berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah jendela yang tepat menghadap dirinya.

Saat dia ingin mendudukkan tubuhnya, tiba-tiba saja ada sesuatu yang terjatuh ke atas pangkuannya.

Sebuah handuk kecil.

"Yoongi hyung."

Jimin menggenggam handuk kecil itu dengan senyuman yang tak bisa dia tahan. Memikirkan kalau tadi malam Yoongi merawatnya yang terserang demam berhasil membuat perasaannya melambung tinggi.

Pemuda bertangan mungil itu langsung memeluk handuk kecil itu erat. Namun pergerakannya terhenti saat menyadari kalau saat ini pakaiannya berubah menjadi piyama.

"Sudah bangun?"

Jimin dengan cepat mengalihkan perhatiannya ke pintu kamar dan mendapati Yoongi berdiri malas dengan tangan yang memegang nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih.

Yoongi berjalan menghampiri Jimin tanpa sedikit pun memperdulikan tatapan pemuda manis itu yang masih menatap kaget dirinya.

"Aku membuatkanmu bubur, tapi maaf itu sedikit gosong. Kalau kau tidak mau memakannya biar aku buang nanti."

Jimin beralih menatap mangkuk berisi bubur yang Yoongi taruh di nakas tepat di samping kirinya. Keningnya sempat mengeryit ketika memperhatikan bubur yang biasanya berwarna putih berubah menjadi coklat kehitaman dengan bau gosog yang cukup mengganggu penciumannya.

Melihat Jimin yang mengeryit menatap ke mangkuk bubur yang dia buat, tanpa pikir panjang Yoongi langsung mengambil mangkuk bubur tersebut dari atas nampan.

"Lebih baik kau tidak memakannya. Biar aku pesankan makanan yang lebih layak kau makan."

"Tidak! Hyung, kemarikan mangkuknya. Jangan dibuang."

Jimin menggenggam ujung kemeja Yoongi dan berusaha menggapai mangkuk bubur yang ada di tangan pemuda itu.

"Ini tidak layak untuk kau makan."

"Hyung, kemarikan!"

Jimin dengan sifat keras kepalanya tetap kekeuh untuk mengambil kembali mangkuk bubur yang dibuatkan Yoongi. Dengan  satu tangan yang masih menggenggam ujung kemeja Yoongi, Jimin berusaha beranjak dari tempat tidur. Namun karena rasa pening tiba-tiba menyerang kepalanya membuat pemuda bersuara menggemaskan itu limbung.

"Jimin!"

Yoongi menarik pinggang Jimin dengan cepat saat melihat pemuda itu hampir saja terjerembab ke lantai.

Jimin membeku saat merasakan sebelah lengan Yoongi yang memeluk erat pinggangnya. Membalas tatapan Yoongi yang saat ini penuh dengan kekhawatiran.

"Berhentilah bertingkah ceroboh."

Yoongi kembali menaruh mangkuk bubur yang dia buat ke atas nampan dan setelahnya dengan hati-hati mendudukkan jimin di ujung tempat tidurnya.

Melihat Yoongi yang lengah, Jimin pun dengan cepat mengambil mangkuk bubur yang dibuatkan oleh pemuda berwajah dingin itu dan tanpa pikir panjang langsung melahapnya.

Yoongi terbelalak kaget. Dia tidak sempat mencegah Jimin dan hanya bisa terdiam kaku saat melihat pemuda itu yang berusaha menelan sesuap bubur di mulutnya. Ketika Yoongi melihat Jimin kembali ingin menyuap bubur buatannya itu, dengan sigap dia menyambar sendok beserta mangkuk bubur tersebut.

"Jangan dipaksakan. Aku tau itu tidak enak."

"Buburnya enak, hyung! Kembalikan, aku ingin menghabiskannya!"

Babysitter, I Love You! (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang