⏮⏸⏭"Aku pulang."
Namjoon memasuki kediamannya dengan gurat kelelahan yang kentara di wajah tegasnya. Kantung matanya nampak menghitam dikarenakan dia yang hanya bisa tidur selama satu jam saat menginap di rumah sang ibu yang ada di Daegu. Bukan karena dia merasa tak nyaman, tetapi karena dia yang terus memikirkan tentang masalahnya dengan sang anak. Terlebih lagi tadi pagi-pagi sekali dia harus kembali ke Seoul karena tidak ingin membuat sang istri tambah khawatir. Mengingat dia yang tidak sempat memberi kabar dan ditambah dengan handphonenya yang mati mendadak karena kehabisan baterai.
"Yeobo, kenapa baru pulang?!"
Ketika Namjoon baru saja sampai di ruang keluarga, terlihat Seokjin yang melangkah terburu-buru menghampirinya dengan celemek yang masih terpasang di tubuhnya.
"Maaf membuatmu khawatir. Aku kemarin menginap di Daegu."
Namjoon merentangkan sebelah tangannya dan Seokjin yang mengerti pun langsung menghambur kepelukan sang suami.
"Kenapa tiba-tiba? Handphonemu juga tidak aktif saat aku berusaha menghubungi."
"Ada hal penting yang mengharuskan aku menemui eomma kemarin. Dan masalah handphone, aku kehabisan baterai."
Seokjin melepaskan pelukan mereka. Kedua matanya menatap lekat sang suami, terlihat jelas sekali keingintahuan dari maksud hal penting yang dikatakan Namjoon barusan.
"Hal penting apa?"
Namjoon tidak langsung menjawab. Dia lebih memilih mengambil tangan kanan Seokjin. Menempelkannya di sebelah pipinya sembari memberikan kecupan kecil beberapa kali.
"Bisa kita duduk dulu?"
Seokjin yang seolah baru tersadar terlihat gelabakan. Dengan cepat dia mengambil alih tas kerja Namjoon dan memeluk lengan kanan suaminya itu agar mengikuti langkahnya menuju sofa panjang yang ada di ruang keluarga tersebut.
"Apa mau aku buatkan minuman dulu?"
Namjoon yang melihat Seokjin akan bergegas kembali ke dapur dengan cepat mencekal pergelangan tangan istrinya tersebut. Dia menggeleng pelan, memberi isyarat agar Seokjin tidak perlu membuatkannya minum.
Saat Seokjin mendudukkan tubuhnya di samping Namjoon, terlihat raut wajah pria yang dicintainya itu berubah. Nampak sekali gurat penyesalan dan kekhawatiran yang mendalam. Seokjin merasa tak tenang, namun sebisa mungkin dia tepis perasaan tersebut karena yang paling utama sekarang adalah mencari penyebab dari kekalutan sang suami saat ini.
Sebagai pasangan yang pengertian. Seokjin pun dengan perlahan menarik kedua tangan Namjoon untuk dia tempatkan di atas pahanya. Dia elus dengan lembut kedua tangan besar suaminya itu sembari tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari wajah pria yang teramat dia cintai itu.
"Apa ada masalah? Coba ceritakan padaku. Mungkin saja aku bisa membantu."
Namjoon yang tadi terlihat menghindari kontak mata dengan Seokjin mulai membalas tatapan istrinya tersebut. Dia sempat memandang kedua tangan mereka yang saat ini bertautan sebelum kembali menatap Seokjin.
"Kemarin Taehyung menemuiku di perusahaan. Dan karena itulah aku sampai memutuskan untuk pergi ke rumah eomma di Daegu."
Kening Seokjin nampak mengernyit samar. Perkataan Namjoon barusan masih terkesan menutupi sesuatu dan hal itu tidak dapat dia tebak.
"Lalu? Dia mengatakan apa saat menemuimu kemarin?"
Namjoon terlihat sempat menahan nafasnya beberapa saat sebelum akhirnya dia mulai memberanikan diri untuk mengatakan semuanya pada sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter, I Love You! (VKook)
FanfictionKim Taehyung, pria mapan yang bisa di bilang memiliki segalanya. Dia tampan, kaya raya, memiliki kuasa tak terbantahkan dan dia pun juga sudah memiliki malaikat kecil yang baru berusia 3 tahun. Namun sayangnya, dia tidak memiliki pendamping hidup sa...