⏮⏸⏭"Tae, kenapa mengajakku ke sini?"
Kedua mata Nami menatap sekeliling ruang restaurant yang saat ini hanya diisi oleh mereka berdua. Dia tau betul kalau restaurant ini milik keluarga Taehyung dan mereka sekarang sedang berada di private room.
Pertanyaan terbanyak yang memenuhi kepala Nami sedari tadi adalah untuk apa Taehyung tanpa mengiriminya pesan terlebih dahulu sudah berada di depan butiknya sekitar setengah jam yang lalu dan tanpa mengatakan apapun malah membawa dia kemari.
Sebenarnya ada apa ini?
Nami kembali mengalihkan pandangannya pada Taehyung yang sejak mereka duduk di meja makan restaurant ini sama sekali tidak membuka suaranya.
"Tae...-"
"Ada yang inginku bicarakan denganmu. Penting."
Nami spontan terdiam saat Taehyung memotong perkataannya barusan. Kedua matanya menatap Taehyung intens, mengisyaratkan agar Taehyung melanjutkan ucapannya.
Taehyung yang merasa sudah cukup dengan keterdiamannya mulai mengangkat wajahnya untuk menatap Nami. Mereka saling berpandangan dalam beberapa saat, namun Taehyung tidak kunjung membuka suaranya kembali.
Dengan tiba-tiba terdengar helaan nafas dari Nami. Dia menegakkan duduknya dan setelahnya langsung beranjak dari kursi yang dia tempati saat ini.
"Jika kau terus diam seperti ini. Lebih baik aku pergi, Taehyung. Aku tidak punya banyak waktu untuk menemanimu yang hanya diam seperti ini."
Saat Nami sudah berbalik dan bersiap melangkah pergi, pergelangan tangan kanannya di cengkram oleh Taehyung. Wanita cantik itu hanya diam, tidak berusaha melepaskan cengkraman tangan Taehyung atau pun kembali berbalik untuk menatap pria tampan itu.
Nami membiarkan Taehyung yang mungkin saat ini berusaha mengatakan suatu hal yang sedari tadi hanya sampai di tenggorokan, namun belum mampu dikatakan pria tampan itu secara gamblang padanya.
"Nami, aku mohon untuk tunggu sedikit lebih lama lagi. Ini-- cukup sulit untuk aku katakan. Tolong, mengertilah."
Ketika Taehyung menyelesaikan ucapannya, pintu ruang restaurant yang mereka tempati terbuka dan terlihat dua orang pelayan yang melangkah masuk dengan troli berisi pesanan mereka.
"Kita makan dulu, oke."
Taehyung kembali berusaha membujuk Nami dan ketika kedua pelayan itu sudah sampai di samping meja mereka, tanpa mengatakan sepatah kata pun Nami kembali mendudukkan tubuhnya.
Kedua pelayan itu mulai menaruh beberapa piring berisi makanan di atas meja. Setelah selesai, keduanya sedikit membungkuk dan melangkah kembali keluar dengan troli yang sudah kosong. Saat pintu kembali di tutup, Taehyung terlihat sedikit kesulitan mengatur nafasnya. Dia merogoh saku jasnya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah marun.
"Aku mengajakmu ke sini karena ingin memberikan benda ini padamu."
Taehyung menaruh kotak kecil itu di atas meja, mendorongnya pelan tepat ke depan Nami. Wanita cantik itu terdiam, menatap Taehyung dan kotak kecil tersebut secara bergantian.
"Apa ini?"
"Kau bisa membukanya."
Mendapat izin dari Taehyung, Nami pun mengambil kotak kecil tersebut. Dengan ragu dia membukanya dan saat dia melihat isinya, wanita cantik itu sempat tertegun sebentar sebelum akhirnya menutup kembali kotak kecil tersebut.
"Aku tidak bisa menerimanya kalau kau tidak memiliki alasan yang jelas memberikannya padaku."
Nami kembali menaruh kotak kecil berisi cincin tersebut di atas meja dan setelah itu mendorongnya ke depan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter, I Love You! (VKook)
FanfictionKim Taehyung, pria mapan yang bisa di bilang memiliki segalanya. Dia tampan, kaya raya, memiliki kuasa tak terbantahkan dan dia pun juga sudah memiliki malaikat kecil yang baru berusia 3 tahun. Namun sayangnya, dia tidak memiliki pendamping hidup sa...