Reyhan Pov
Kubuka mataku secara perlahan. Kulihat jam di nakas kini sudah menunjukan pukul 22.00 pm. Entah sudah berapa jam yang ku lewati bersama wanita yang berada di sampingku ini.
Aku berterimakasih kepada Tuhan, karna tlah memberikan anugrah yang begitu indah untuk kehidupanku saat ini.
Kupandangi wajahnya yang begitu indah, kusapukan wajahnya yang tertutup sebagian dengan rambutnya.
Cup
Ku kecup kening dan matanya, tak sering juga aku mengucapkan syukur. Baru saja ingin memeluknya ku rasakan badannya bergerak dan seketika mata kami bertemu.
"Hai sweet heart" ucapku yang langsung dihadiahi senyumnya.
"Hai my sweet husband" balasnya.
"Terimakasih" seketika kulihat keningnya mengkerut.
"Untuk?" tanyanya polos membuat ku gemas dan dengan kekuatan kilat, kukecup bibirnya.
"Menjadikanku yang pertama, maaf aku tak menjadikanmu yang pertama untukku" aku begitu kecewa dengan diriku sendiri karna istriku tak mendapatkan masa dimana dia yang seharusnya menjadi yang pertama.
"Hei tak masalah yang penting sekarang aku milikmu dan jangan lupakan fakta bahwa aku seorang istri dan sebagai istri aku harus melayani semua kebutuhan yang kau perlukan satu lagi menerima kau apa adanya adalah kewajibanku. Pendampingku" kini dia mengusap pipiku membuat kenyamanan tersendiri untukku.
"Aku mencintaimu Ariana Putri Fernando!!!" sekeras mungkin kuteriakan namanya didalam kamar.
"Han jangan berteriak nanti ada yang bangun" seketika aku tertawa, apakah dia melupakan fakta bahwa kamar yang kami tempati adalah kamar yang kedap akan suara.
"Aku tak peduli. Ariana aku mencintaimu!!!!! Aku menyayangimu istriku, aku mati jika tanpamu" dengan wajah kesal tiba tiba ia menyenggol juniorku aku meringis merasakan ngilu dibagian bawahku.
"Astaga Han, maaf aku tak sengaja" kulihat wajahnya begitu merah.
"Kau membangunkannya sayang apa kau tau itu?" Tanyaku.
"Aku tak tau suer" jawabnya sambil mengangkat tangannya dan membuat huruf V dengan satu tangannya.
Kulihat ia ingin berdiri dan ketika itu juga. ku angkat tubuhnya membawanya kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri kami dan tanpa disangka sebelum mandi kami melakukannya lagi.
Reyhan Pov End
***
Ariana Pov
sesudah menyelesaikan acara mandi yang dikacaukan oleh Reyhan, aku pun bergegas keluar kamar untuk menyiapkan makan malam untuk kami. Mengingat tadi kami belum makan sebelum melakukan itu.
ku langkah kan kaki ku menuju dapur. Kulihat disana Jeni sedang melakukan sesuatu. Ku dekati ia untuk melihat aktivitas apa yang sedang ia lakukan.
"Astaga Nona? Nona belum tidur?" tanya nya.
"Seperti yang kau lihat" jawab ku dengan senyuman seramah mungkin.
"Nona baik baik saja kan?" aku bingung dengan apa yang ia ucapkan.
"Aku baik baik saja memang kenapa Jeni?"
"Leher Nona banyak bercak merah. Benarkah Nona baik baik saja" seketika pipiku memerah. Mungkin lebih merah dari tomat.
"Oh ini, ini hanya... Hanya .. Hanya gatal, yah gatal" ucapku sambil menggaruk daerah yang berwarna merah karna ulah Reyhan.
"Syukurlah jika hanya gatal. Nona ingin apa hingga tengah malam ada di dapur?"