Ariana Pov
Malam berganti pagi. Rembulan berganti matahari dan gelap berganti terangnya sang bumi.
Kubuka mataku secara perlahan. Kulihat juga kesamping. Seperti biasa Reyhan berada disampingku.
Dengan perlahan namun pasti, kuturunkan kedua kakiku dan berjalan meninggalkan kamar yang ku tempati bersama Reyhan menuju ke arah dapur.
Berhubung hari adalah hari sabtu yang berarti adalah hari weekend yang mana sekolahku diliburkan. aku memutuskan untuk membuat sarapan pagi ini.
"Pagi Jeni" ucapku menyapa Jeni.
"Pagi Nona" sapanya.
"Kau belum membuat sarapankan?"
"Belum Nona"
"Biar aku saja yang membuat. Aku ingin membuat nasi goreng seafood tolong kau ambilkan bahan-bahannya yah Jen" pagi ini aku ingin membuat nasi goreng seafood. Karna aku ingat bahwa Reyhan sangat menyukai nasi goreng.
"Baik Nona"
Setelah sudah mendapatkan bahan-bahan yang sudah kubutuhkan aku pun mulai mulai membersihkan seafood yang ada seperti cumi,udang dan ikan. Sementara aku membersihkan seafood yang ada Jeni pun melakukan tugasnya seperti mengupas bawang dan mengulaknya tanpa perlu kusuruh.
Mengapa Jeni mengulaknya daripada memblendernya. Karna cita dari bumbu akan berbeda jika kalian memblendernya.
Merasa semuanya sudah selesai. Akupun mulai menyalahkan kompor pertama yang kulakukan adalah menggoreng ikan salmon. Aku memisahkan dan tak mencampurkannya kedalam nasi goreng karna dapat membuat si ikan hancur. Merasa cukup matang aku meniriskannya.
Kupanaskan lagi minyak dan kumasukan bahan-bahan yang tadi Jeni ulak, tambahkan telur, udang dan cumi. Lalu kumasukan juga nasi tak ketinggalan juga garam,micin jangan terlalu banyak karna aku tak mau suamiku menjadi kids jaman now dan penyedap rasa, hingga akhirnya masakanku selesai.
"Jeni bisa aku meminta tolong padamu?" Ujarku.
"Tentu Nona. Apa yang bisa saya bantu"
"Bereskan semuanya yah. Aku akan menata meja makan"
"Sudah kewajiban saya Nona"
"Terimakasih"
Serasa pekerjaan ku sudah selesai semua. Kini aku memutuskan untuk kembali ke kamar, kulihat Reyhan masih tertidur dengan sangat nyenyak.
Kugerakan badanku untuk menuju kamar mandi. Kusikat gigiku dan berganti baju menjadi baju olahraga.
Entah mengapa setelah memasak aku ingin sekali berolahraga.
*******
Kini aku sudah berada di daerah perumahanku. Aku hanya mengelilingi daerah sini saja karna jika aku berjalan hingga keluar perumahan ini Reyhan pasti akan marah padaku.
Ku larikan badan dan kaki ku membelah perumahan ini hingga tiba-tiba.
Bugh..
"Maaf" ucapku yang tak sengaja menabrak seseorang.
"Ah tidak apa-apa aku yang seharusnya minta maaf karna berlari sambil melamun. Kau tidak apa-apa?" Ujarnya meminta maaf padaku.
"Tidak apa-apa"
"Baguslah. Oh yah perkenalkan nama ku Januar Dico Dermawan. Aku pindahan dari Bandung"
"Duluan" dingin itulah kata-kata yang pas untukku.