Reyhan POV
Aku Christian Reyhan Fernando, pemilik perusahaan internasional Fernando Corp. Aku sudah menikah dengan seorang siswi SMK kelas 12. Aku menikah dengannya bukan ke inginanku tetapi karna keterpaksaan. Jika bukan karna orang tuaku, aku mungkin tak akan mau menikah dengannya.
Aku sama sekali tak menyanginya aku hanya berpura-pura menerimanya, karna dengan begitu ia tak akan memberitahu semua ke burukanku.
Aku memiliki kekasih, ia wanita cantik bertubuh sexy, dia seorang model majalah dewasa. Dia mengetahui pernikahanku, aku bercerita tentangnya karna aku tak ingin ada kebohongan diantara kami.
Dia menyuruhku menceraikannya tetapi aku tak bisa aku tak tau apa alasanku tak bisa menceraikannya.
"Hai sayang" ia datang berjalan kearahku dan tanpa permisi duduk di atas pangkuanku.
"Hai sayangkuh, kapan kau sampai?" tanyaku
"Kemaren. Jadi kapan rencana mu menceraikan istri sialan mu itu aku sudah tak sabar menjadi nyonya Fernando" ucapnya menuju kearahku dan bergelayut manja di dadaku sambil memainkan dasiku.
"Entahlah aku tak tau"
"Kau tak mencintaiku yah. Sampai aku menyuruhmu untuk menceraikan istrimu saja kau tak mau." inilah monic jika keinginannya tak di turuti ia akan terus-terusan menanyakannya.
"Aku mencintaimu sayang"
"Lalu mengapa kau tak menuruti apa kataku."
"Belum saatnya sayang."
"Rey? Aku menginginkanmu. Sekarang" ucapnya dengan tiba-tiba ia menciumku dengan ganas.
Aku mengimbangi nya dengan hasrat yang menggebu- gebu. Ia membuka tiga kancing teratasku, aku tak mau kalah, aku mencari resleting dressnya yang menghalangi jalanku. Saat aku baru saja ingin memasukan junior ku kedalam sarang nya tiba- tiba.
Drrt... Drrrt
Ponselku berbunyi. Ariana, nama itu tertera dalam layar ponselku.
"Ohh shit!" umpatku."Kau dimana?" ucapnya di seberang sana.
"Aku dikamar mandi. Akhhh.. Oh shit " ucapku saat dengan sengaja monic mengulum dan mengigit junior.
"Apa kau baik-baik saja Rey?" dia mulai mengkhawatirkanku.
"Aku baik-baik saja, aku sedang dikamar mandi akhhhh! perutku sedang bermasalah dan ia tak mau keluar akhhhh!! fuckk!!" monic lagi-lagi berulah
"Apa aku harus ke kantormu dan membawakan obat sakit perut?"
"Tidak usah aku akhhh!! aku sudah menyuruh shit!! Sekretarisku untuk membeli obat fuck c'mon baby" ucapku yang sudah ingin keluar.
"Baiklah aku pulang dengan taksi online saja kau tak usah khawatir."
"Baiklah terimakasih sudah mengerti" aku langsung menutup telefonku.
"Kau nakal ternyata, Baiklah kita mulai perangnya sayang" ucapku dan langsung mendorong dan mengangkatnya ala bridal style untuk ku letakkan diatas meja kerjaku. Dan akhirnya kami berakhir di atas meja kerjaku.
*****
Percintaan ku dengannya sudah selesai dari 2jam yang lalu, aku tak tau apa yang membuatku tergila-gila dengannya.Mamah tak pernah tau hubungan ku dengannya karna mamah tak pernah merestui hubungan ku dengan monic.
Aku sudah berusaha memberi tahunya kalau Monic adalah gadis yang baik, dia mengerti ku, tetapi ya seperti itu. Mamah tetap tak merestuiku.
Pernah sekali aku membawanya kerumah.