Kedua

13 2 0
                                    

"Po.. Tapi lo ga duduk disamping gue kan?" tanya Kiana yang sedang memperhatikan polesan make up flawless di wajahnya.

"Nggak ki.. Gue udah ngerti soal itu.. Lo ga bakal mau duduk sampingan ama gue kalo pulang.. Lo aja ga mau sekamar ama gue" jawab Poppy dengan nada sebal.

"Hahaha... Bagus deh" Kiana tertawa geli mendengar jawaban Poppy.

"Lo gak mau kan gue tau kalo lo tidur dipesawat sambil mangap.. Yang menandakan kalo lo udah lelah" balas Poppy lagi.

Kiana melipat tangannya didada dan menatap poppy yang sedang membereskan pakaian Kiana dari pantulan cermin.

"Soalnya lo itu gampang banget disogok si Gian pake drama Turki dan tanda tangannya si bacem cem.."

"Keremcem.. Namanya Keremcem ki.."

"Terserah lo"

"Ya mau gimana lagi Ki.. Ka Gian ga pernah absen nanyain keadaan lo setiap lo selesai menjelajah.. Trus dia selalu-.."

"Selalu ngiming-ngiming lo buat dapet tanda tangan artis sialan itu.. Sampe lo bilang kalo gue kecapean.. Dan si Gian bakal nyita semua kartu-kartu gue.. Dan gue ga bakal bisa kemana-mana" ucap Kiana dengan kesalnya.

Poppy mendengus kesal "Kan cuma Ka Gian yang bisa dapet tanda tangan Keremcem ki.. Mereka kan berteman.. Lagian lo sih, ga mau menjelajah Turki"

Kiana menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan mendengar keluhan Poppy.

"Itu sebabnya gue ga mau ke Turki.. Karna lo pasti ga akan mau pulang kalo gue ajak lo kesana"

"Jahat lo ki"

Kiana hanya terkekeh dan ia lantas keluar kamar hotel.

...

Princess Green : Kayanya kamu naksir sama cewek itu kalo boleh aku tebak..

Raydel Dhanurendra : Entahlah.. Semenjak pertemuan itu.. Tawanya selalu ada dikuping aku.. Oh ya green.. Aku lupa minta nomor ponsel dia😢

Princess Green : Hari gini udah gak jaman Ray tanya nomor ponsel .. Mending kamu langsung tanya alamat rumahnya 😂

Raydel Dhanurendra: Gak secepat itu Green.. Oh ya.. Hari ini aku pulang...

Princess Green : Safe flight Ray...

Raydel kembali menyimpan ponselnya ke saku celana setelah mencurahkan isi hatinya pada sahabatnya lewat chatting.

Ia mengedarkan pandangan ke seluruh bandara. Berharap jika hari ini ia bertemu lagi dengan gadis yang pernah di gendongnya.

Raydel tersenyum kecut saat ia akan menaiki pesawat. Sampai detik inipun ia tidak terima jika dirinya benar-benar tidak akan bertemu lagi dengan Kiana.

Dengan sangat putus asa, Raydel duduk dikursi dan masih dengan melihat pintu pesawat.

"Semoga kita ketemu di Indonesia" gumamnya.

Raydel yang baru menyadari ada seseorang disampingnya, melirik pada seseorang itu, seorang gadis yang telinganya sudah terpasang alat untuk mendengarkan musik dan wajahnya yang tertutup masker. Gadis itu memejamkan matanya.

Setelah pesawat lepas landas , satu jam kemudian Raydel pun ikut memejamkan mata, karna ia sudah pasrah akan harapan bertemu Kiana.
Namun baru saja Raydel memejamkan mata, ia dikagetkan dengan cengkraman tangan seseorang dilengannya.

Saat Raydel membuka mata, ia melihat bahwa tangan itu adalah tangan gadis yang duduk disampingnya. Perlahan, Raydel melepas lengannya dari cengkraman gadis itu.

Antonym : Kalimat Cinta KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang