Ke Dua Puluh Tiga

4 0 0
                                    

~~~


Banny benar-benar menepati janjinya , ia menjemput Kiana pukul 8 pagi. Namun , alih-alih ia melihat gadisnya sudah berdandan cantik dan rapi, Banny melihat dengan mata kepala sendiri jika Kiananya masih tertidur sangat pulas.

Wajah gadis itu terlihat sangat lelah, tangan Banny membenarkan letak rambut yang menghalangi wajah Kiana seutuhnya. Senyumnya terbit, hanya dengan melihat wajah Kiana saja sudah mampu membuat Banny bahagia dan meredam segala penat karna beberapa masalah yang kini sedang dihadapinya.

Rumah hewan yang sudah lama tak dikunjunginya , Cafe yang laporannya belum sama sekali dibaca , pekerjaan utama sebagai Dokter hewan yang tidak bisa diabaikan. Dan lagi , masalah baru yang cukup membuat Banny tertekan.

Seolah ingin melupakan isi dalam kepalanya , Banny memilih menyibak gorden berwarna kuning dikamar Kiana. Tadi , Cintia memang menyuruh Banny langsung ke kamar Kiana untuk meminta tolong membukakan gorden kamar Kiana. Karena Cintia sangat hafal , hanya dengan membuka gorden, putri tersayangnya akan dengan cepat membuka mata. "Maaaaaa... Please.. Kia masih capek... Tolong tutup lagi" rengek Kiana masih dengan mata yang terpejam.

Banny menoleh pada pemilik suara itu , ia tersenyum tanpa mau menutup gordennya lagi. "Maaaa.. Kia mohon.. Kia masih pengen tidur... Gara-gara Banny ,Beberapa hari kemarin Kia gak bisa tidur... Sekarang Kia pengen tidur yang kenyang ma" ucap Kiana masih dengan tidak membuka matanya.

Banny sedikit terkejut mendengar pengakuan Kiana , apakah gadis ini tidak bisa tidur karena memikirkan dirinya? Atau karena rasa cemburunya pada Giana, karena Banny ingat jika kemarin Kiana menampilkan rasa tidak sukanya pada kedekatan Banny dan Giana.

Kaki Banny melangkah mendekati sisi ranjang Kiana , ia mengusap lembut pipi perempuan yang masih asik bergelut dengan selimut itu. Perlahan , Banny mendaratkan ciuman sayang di kening Kiana. "Maafin aku sayang" ucap Banny yang membuat mata Kiana terbuka sempurna. Tubuh gadis itu langsung saja terlonjak dari tidurnya saat ia menangkap sosok tampan dihadapannya. "Banny? Kamu yang tadi  buka gorden? "

Banny terkekeh melihat wajah terkejut Kiana , Banny memilih untuk menarik Kiana kedalam dekapannya daripada menjawab ucapan Kiana. "Aku ganggu tidur kamu ya?" kata Banny dengan nada sedikit menyesal. Kiana hanya menggeleng dalam pelukan Banny , gadis itu lebih memilih menikmati aroma maskulin yang menguar dari tubuh Banny dibanding harus menjawab ucapan Banny.
Pelukan Kiana sedikit mengerat , entah kenapa Kiana masih sangat takut kehilangan Banny. Padahal Banny ada di hadapannya saat ini , dan sedang di peluknya.

"Mandi dulu.. Aku mau ajak kamu ke suatu tempat" kata Banny.
"Kemana?" tanya Kiana yang sedikit penasaran.

"Surprise dong.. Cepet mandi.. Atau mau aku.....-" Ucapan Banny terpotong ketika pria itu lebih memilih membopong Kiana menuju kamar mandi. Kiana sangat terkejut , namun tak lama ia tertawa geli karena tingkah Banny.

"Aku tunggu dibawah" kata Banny setelah menurunkan Kiana dipintu kamar mandi.
"Oke Boss" ucap Kiana.

***





Banny dan Kiana telah sampai ditempat tujuan yang Banny maksud. Sebetulnya ini adalah tempat yang tidak asing bagi Kiana , mengingat dia pernah melihat Banny tertawa lepas bersama Giana dibelakang bangunan ini.
Ya , mereka saat ini berada di rumah hewan milik Banny.

"Ban.... Kita ngapain kesini ?" tanya Kiana ragu-ragu. Banny yang sedang berjalan disamping Kiana pun langsung menggenggam tangan gadis itu "Mau cek kucingnya Gian.. Setelah itu... -" Ucapan Banny terpotong seiring terhentinya langkah kaki Banny yang membuat Kiana juga ikut berhenti. "Kita nge-date" bisik Banny.
Tentu saja pipi Kiana langsung merona , ia pernah diperlakukan manis oleh Raydel. Tapi ketika Banny yang melakukannya , Kiana selalu lupa jika ia harus terus bernafas kembali setelah ia menjeda beberapa detik nafasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antonym : Kalimat Cinta KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang