Kedelapan

14 2 0
                                    

"Raydeeell.. Kenapa muka kamu?" pekik Siska saat melihat wajah putranya penuh lebam.

"Jatoh mi" balas Raydel dengan cuek.

"Nanti mami obati setelah kita sarapan"
Raydel hanya mengangguk menanggapinya.

Raydel semalam memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya, dan saat ini ia terpaksa harus ikut sarapan bersama kedua orang tuanya. Satu alasan mengapa Raydel pulang ke rumah orang tuanya adalah karena kesalahan seorang wanita yang ia benci. Giana.

Flashback

Raydel masih terus memandangi tiket itu dengan senyuman lebar, namun senyumnya tiba-tiba hilang ketika ia melihat tiga sosok yang sedang tertawa. Diantara tiga Sosok itu ada satu sosok yang sangat ia benci yang sepertinya menertawakan dirinya.

"Aku harus pergi Green" ucap Raydel dan ia langsung saja beranjak pergi tanpa membiarkan sahabat wanita-nya itu menjawab ucapannya.

Wanita bernama Green hanya mengangkat  kedua bahunya, ia lantas pergi ke toilet.

"Bagus! Kalian sedang berselingkuh heh!" ujar Raydel kepada orang-orang yang tadi ia lihat sedang tertawa lepas.

Tiga sosok itu menatap heran pada Raydel. Tapi tatapan Raydel hanya tertuju pada satu sosok wanita, tidak perduli dengan dua sosok pria yang ada disitu.

"Hei Raydel.. Kamu ada disini?" tanya wanita itu dengan lembut.

"Lo ga perlu pura-pura bodoh Giana.. Ngapain lo sama calon suami kembaran lo" Raydel terlihat sangat marah, mungkin karena ia tidak terima jika Kiana telah dibohongi Giana.

"Hei bung.. Apa urusan lo? Bukannya kemarin lo....." ucapan salah satu pria yang bersama Giana menggantung saat tangan Giana menepuk bahunya lembut.

"Banny .. Lo itu di jodohkan dengan Kiana.. Ngapain lo jalan sama Giana?"

Salah satu pria yang bersama Giana memang-lah Banny, itu juga yang membuat Raydel emosi. Raydel tidak terima jika Kiana-nya dibohongi pria ini. Itulah alasan menurut hati Raydel mengapa ia se-marah ini.

Antonym : Kalimat Cinta KianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang