#3B

2.8K 141 5
                                    

"kak, tadi itu siapa?" tanya Vea bingung karena baru pertama kalinya melihat kakak nya itu berbicara dengan gadis lain selain dia dan bundanya.

"oh iya lupa! nggak tau namanya, lupa ngajak kenalan kaka duh" Zaa menepuk keningnya mengingat belum berkenalan dengan gadis tersebut.

"kok bisa ngobrol? pelukan lagi, ketauan ayah bunda di omelin lho ka"

"tadi kaka liat dia nangis de, kaka samperin aja sekalian kasih es krim, ehh! itu kan es krim kamu ya de" jawab Zaa dengan ekspresi tidak berdosa.

"oh iya itu kan pesenan aku kakaaa!" Vea memukul lengan kakaknya karena lupa es krim itu pesenan dia lalu menangis berjongkok andalannya kalau permintaannya tidak terpenuhi.

"ihh kamu mah mulai deh, kaka kan lupa de, lagian kasian tau dia abis kehilangan kucingnya jadi nangis terus kaka kasih es krim kamu, lagian kan di kulkas masih ada de punyamu" Zaa mengusap kepala adiknya dengan lembut karena Zaa paling tidak bisa melihat adiknya menangis apalagi itu karena ulahnya.

"nggak mau tau! aku mau kaka beliin lagi! kalo nggak dibeliin aku aduin ayah bunda" rengek Vea membuat kedua orang tua mereka keluar rumah karena mendengar anak gadis mereka menangis.

"Vea kenapa ka Zaa?" tanya ayah Dama lalu menggendong Vea.

"tadi ada gadis kecil ayah di taman itu, dia nangis karena kehilangan kucingnya terus aku kasih es krim pesenan de Vea yah, maafin kaka" jawab Zaa menundukan kepalanya merasa bersalah.

Orang tua mereka tertawa karena gemas dengan kelakuan anak mereka.

"de ka Zaa kan kasih es krimnya karena ada alesan yang baik, nanti kita beli sama-sama yaa" bunda Dewi mengelus pipi Vea agar tenang lalu berjongkok menghadap putra sulungnya.

"bunda bangga deh sama ka Zaa, punya rasa peduli ke orang lain, nah karena ka Zaa udah baik sama orang lain, bunda kasih hadiah buat ka Zaa" ucap bunda Dewi membuat Zaa tersenyum kembali.

"hadiah apa bunda?" tanya Zaa bingung karena bundanya tidak membawa kado bingkisan.

"kamu tadi bilang gadis itu kehilangan kucing nya kan?" Zaa menangguk "mungkin kucing yang bunda temuin di samping mobil ayah itu kucing miliknya, kalo iya nah itu hadiah buat kamu, kucingnya bunda taro di kandang kucing kamu yang udah lama kosong".

Tanpa basa-basi Zaa berlari ke halaman belakang rumahnya di mana kandang kucingnya berada yang sudah lama kosong karena kucingnya hilang 2 tahun yang lalu.

Tadaaa!

"waahh bener ini kucing gadis itu! kalungnya pink dan berinisial M" Zaa berlari bahagia menghampiri orang tua dan adiknya yang melihat Zaa di pintu.

Zaa memeluk ayah bundanya bergantian karena sudah menemukan kucing yang dia cari.

"makasih ayah bunda udah nemuin kucing gadis itu dan nggak di buang yang pasti" senyum Zaa melebar saking bahagianya.

"sama-sama sayang, nah sekarang kamu balikin ke pemiliknya" balas ayah Dama dengan senyuman. Zaa langsung menekuk bibirnya sedih.

"kok kaka sedih? kan udah di temuin kucingnya" tanya Vea bingung melihat kakak nya yang langsung sedih.

"gadis itu pasti udah pulang ke Bandung, jadi aku nggak bisa kasih ke dia, aku pun belum tau nama dan rumahnya" Zaa menoleh ke arah kandang kucing itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"bunda ayah, kaka boleh yaa rawat kucing nya sampai pemiliknya datang lagi?"

"boleh sayang" jawab bunda Dewi lalu memeluk putranya.

"asyiiik! Moli pasti seneng kalo dia masih ada karna ada temennya, ya kan ka Zaa" ucap Vea lalu berlari menghampiri kandang kucingnya itu disusul oleh Zaa.

"aku bakal rawat Mili sampe kamu datang, aku juga seneng ketemu kamu, kamu manis" gumam Zaa senyum-senyum sendiri.

FLASHBACK OFF..

¤¤¤

flashbacknya the end yaaw..
tunggu next story!

vote and comment don't forget💕

-Save In heart-

Save In Heart || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang