#25

2.6K 117 0
                                    

Setelah keluar dari rumah sakit, Zaa dan Zee bersiap-siap untuk mengantar Rina.
Sebenarnya Zee sangat takut ketemu Rina mengingat perilaku Rina yang selalu membahayakan nyawanya, namun Zaa berhasil meyakinkan Zee untuk menemeui Rina

***
Sesampainya di bandara, Zee terus menggenggam erat tangan Zaa. Zaa memeluk Zee untuk menenangkan Zee.

"Zee,"

Zee bergetar mendengat suara itu, dengan perlahan Zee menoleh ke arah belakang.

"lo takut yaa liat gue? gue emang setan yaa Zee?" tanya orang itu dengan suara sedih.

Zee menggeleng.

Orang itu langsung berlari memeluk Zee, Zee membelalak matanya kaget.

"Zee maafin atas perilaku gue selama ini sama lo, gue bodoh udah nyelakain sahabat gue sendiri, padahal lo udah relain kebahagiaan lo buat gue, gue salah Zee, gue tau maaf gue nggak cukup buat lo mau jadi sahabat gue lagi,"

Zee tersenyum, memeluk balik orang tersebut dengan erat "gue udah maafin, gue tau lo bakal sadarin kesalahan lo, belajar aja dari kesalahan, lo tetep sahabat gue ko Rin,"

Rina melepas pelukannya dan tersenyum "makasih Zee, lo baik banget, Zaa beruntung punya masa depan sebaik lo, kalo nikah undang-undang yaa, by the way gue ke London karna mau tunangan sama anaknya sahabat papi disana, dia sahabat gue pas gue tinggal disana sebulan yang lalu,"

"aaah selamat Rin, semoga lo bisa jauh lebih baik," ujar Zee memeluk Rina lagi.

"makasih Zee," Rina melepas pelukan Zee lalu beralih ke Zaa.

Rina tersenyum tipis "percuma ngga ya aku minta maaf sama kamu Rezaa, aku udah boongin kamu, nyelakain gadis yang kamu cintai, ngancurin kebahagiaan kamu jadi yaa aku sadar nggak pantes dapat maaf dari kamu," ucap Rina sembari menangis menunduk.

Zaa memegang pundak Rina.

"seperti yang Zee bilang, belajar dari kesalahan dan perbaiki diri lebih baik lagi, lo udah ngakuin kesalahan lo itu udah buat gue seneng ko, lo baik-baik ya disana," jawab Zaa dengan halus dan lembut.

"aku boleh nggak meluk kalian berdua?"

Zaa dan Zee mengangguk lalu mereka bertiga berpelukan.

"Zaa aku titip Zee ya, langgeng dan romantis terus kalian, aku berangkat,"

Rina melepas pelukannya lalu berjalan melambaikan tangan ke Zaa dan Zee.

Zaa dan Zee membalas lambaian tangannya.

***
Zaa memeluk Zee erat "Zee hari minggu kita tunangan yaa supaya nggak ada lagi yang ambil kamu dari aku, dan setelah lulus sekolah, lanjutin kuliahnya satu kampus biar aku terus jaga kamu, terus abis itu kita nikah deh, punya anak deh, bahagia deeh, seneng deh aku," ujar Zaa membuat pipi Zee merah merona.

"i love you Zeefa Callisa,"

"i love you too Fahrezaa Damawijaya,"

Zaa mencium kening Zee.

***

Yeaaaaayyy akhirnya Zaa dan Zee bersama lagi!!!
Last chapter S.I.H yaa iniiii.

Author minta maaf kalo ceritanya aneh, ngga nyambung, absturd atau apalah yang negatipnegatipnyaa yaa, Author hanyalah penulis baru.

Maapin juga kalo ada typo dimana-mana, sama kosakata yang belum bener.
Insya Allah bakal di revisi ulang kosakata dan tanda baca yang belum bener.

See you❤

Save In Heart || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang