#15

2.3K 119 5
                                    

Zaa melambaikan tangan ke Zee sebelum ia pergi pulang kerumahnya setelah beberapa jam lalu menghabiskan sisa malam tadi bersama kekasihnya untuk merayakan ulang tahun Zee.

Zee masuk kerumah dengan wajah bahagia.

"Happy Sweet Seventeen Sweety" ucap mamah Hila memeluk Zee.

"Happy birthday yaa anak gadisnya papah" papah Putra juga memeluk Zee.

"uuunncch adik gemey kaka bisa ulang tahun juga, ciee seventeen nya di surprisein pacar tercinta" ka Deo menjahili Zee dengan mencolek-colek dagu adiknya tersebut.

Zee hanya bisa merengek "iihh ngucapin doang, kasih surprise nggak kalian"

"yee siapa bilang? emangnya cuma Fahrezaa doang yang bisa, sini ke ruang keluarga" papah Putra menuntun anak gadisnya itu menuju ruang keluarga.

"yee siapa bilang? emangnya cuma Fahrezaa doang yang bisa, sini ke ruang keluarga" papah Putra menuntun anak gadisnya itu menuju ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"setelah kamu pergi tadi sama Fahreeza, mamah papah sama ka Deo nyiapin ini semua" jelas mamah Hila.

Zee yang tidak bisa menahan air matanya langsung menangis dan memeluk keluarganya bersama.

"makasih mah pah ka Deo udah kabulin permintaan aku buat adain sweet seventeen aku dengan sederhana, cuma ada aku mamah papah ka Deo dan juga Zaa" Zee sangat bersyukur dengan semua apa yang telah diberikan oleh-Nya untuk Zee.

Zee memang tidak suka yang mewah-mewah, meski keadaan ekonominya sangat mampu membuat party mewah tapi Zee tidak mau menghamburkan uang hasil jerih payah ke dua orang tuanya. Bagi Zee uang tidak bisa membayar kebersamaan dalam keluarga, maka dari itu Zee meminta ulang tahunnya yang ke-17 Zee hanya mau dirayain di rumah bersama keluarga kecilnya.

"asal lo bahagia de, gue mamah papah bakal lakuin apapun, gue sayang lo de" ka Deo melepas pelukan bersama kedua orang tuanya lalu memeluk sendiri adik kesayangannya itu.

"udah yuk kita berdo'a dan tiup lilin bersama" ucap papah Putra.

Lalu semua hening memanjatkan do'a masing-masing dan setelahnya meniup bersama.

¤¤¤

Hari kamis ini hari yang membuat hati Zee gelisah, ia tidak bisa berfikir apapun. Zaa yang menyadari gadisnya daritadi mengigigit kukunya langsung memegang tangan Zee.

"kamu kenapa?" tanya Zaa dengan raut wajah khawatir.

"hari pertama Rina masuk sekolah kita Zaa" Zee menjawab jujur dan memang di hubungan mereka dari awal tidak pernah satu pun hal yang mereka sembunyikan, mereka selalu jujur satu sama lain meski terkadang masih saja ada percekcokan kecil.

Save In Heart || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang