5 tahun kemudian...
drrtt.. drrtt..
Zee yang sedang berdandan langsung mengambil hpnya diatas kasur, ternyata yang menelepon tunangannya.
"hallo," sapa Zee.
"kamu udah selesai? aku dikit lagi sampai rumah kamu sayang,"
"udah ko, abis feeting baju pengantin kita sebarin undangan ya sayang,"
"oke sayang, i love you,"
"love you too,"
Percakapan selesai.
Zee tersenyum bahagia, dia tidak menyangka seminggu yang akan datang dia resmi sah menjadi milik seseorang yang sangat dia cintai.
"thanks god, aku yakin dia teman hidup matiku," gumam Zee dalam hati. Zee bergegas keluar kamar, senyum manis Zee menyambut keluarganya yang sedang sarapan di meja makan.
"cieee.. senyumnya makin manis aja de." ledek Nada istri ka Dio.
"ish ka Nada kan jadi malu aku," Zee menundukkan kepalanya dan menggoyangkan badannya sedikit.
Yang lain terkekeh melihat Zee.
"oya ka, keponakan imut aku mana?" tanya Zee ke ka Nada.
"nah! tuh Dina sama Nadya." tunjuk ka Nada ke arah pintu.
"de Dinaaaaa, ah tante kangen mwah mwah," Zee memeluk keponakannya dari pernikahan ka Deo dan ka Nada kakak sahabatnya Nadya.
"tante nggak kangen sama dualipa?" ujar Nadya.
Zee menoyor kepala Nadya, Nadya mencibirkan bibirnya. Zee tertawa kecil lalu memeluk sahabatnya.
"aah gue kangen banget! lo kapan balik dari London?"
"tadi malam Zee, oya selamat yaa atas pertunangan lo, maaf gue nggak bisa datang pas pertunangan lo seabis lulus sekolah, berpapasan sama jadwal ujian masuk di London."
"ya nggak apa-apa kok tapi pas pernikahan gue lo harus datang ya."
"pasti dong."
tin.. tin..
"Zaa udah datang, Zee berangkat dulu yaa semua, Assalamuallaikum."
"Waalaikumsalam." jawab seluruh keluarga Zee serempak.
Zee berlarian keluar gerbang karena tidak mau Zaa menunggunya.
Ya, Zee dan Zaa memutuskan bertunangan setelah lulus sekolah dan mereka melanjutkan perguruan tinggi di Universitas Swasta di Jakarta, mereka satu kampus dan jurusan yaitu ekonomi.
Karena mereka selalu bersama dalam akademik maupun non-akademik mereka dijuluki pasangan kembar. Lulus dari kampus pun mereka bersama. Setelah lulus Zaa di angkat menjadi direktur utama di perusahaan keluarganya sedangkan Zee merintis karirnya di dunia pendidikan, dia sedang membangun gedung sekolahan di Jakarta.
Zaa dan Zee akan melangsungkan pernikahan seminggu yang akan datang.
Setelah Zee keluar dari gerbang rumahnya, Zaa menyambut Zee dengan pelukan dan ciuman dikening Zee.
"yuk sayang." Zaa menuntun Zee ke mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Zee, Zee tersenyum.
Meski sudah lama berpacaran lalu bertunangan, Zaa tidak pernah berubah melakukan hal romantis yang selalu berhasil membuat Zee tersipu.
Zaa masuk mobil dan mulai menancap pedal gas perlahan. Zaa menjulurkan tangannya ke atas kepala Zee lalu mengelus kepala Zee dengan penuh kasih sayang.
"kenapa Zaa?"
"nggak apa-apa sayang, aku nggak sabar aja pengen cepet sah milikin kamu,"
Zee mencubit lengan Zaa "ish kamu, aku kan juga jadi nggak sabar."
Zaa terkekeh kecil lalu memajukan kepala Zee ke hadapan Zaa, Zaa mencium kening Zaa "i love you."
Tiga kata yang selalu mampu membuat hati Zee berdesir bahagia "i love you too."
***
Yeaaayy!! balik lagi ke Zaa dan Zee.
ahay awetwetwet berujung ke pelaminan yeaaaay!!!wait the extra part 2 yoo!
jangan lupa juga baca story ke dua aku "ZAHRA"
thxyouuu gaeeeeessss.
Vote❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Save In Heart || ✔
Fiksi RemajaAMAZING COVER BY Ginapascabela [COMPLETED] kalau aku maunya kamu yang ngisi sebagian hati ini, turuti saja dan isilah hati ini, aku akan jaga -Zaa #424-TeenFic [10/3/2018]