#8

2.8K 146 2
                                    

Ping.. Ping..

Zee yang sedang merapikan rambutnya yang ia tidak ikat, menghampiri hpnya di kasur lalu tersenyum melihat notifikasi aplikasi line nya.

Fahrezaa D. : Selamat pagi, gue udah depan rumah

Zeefa Callisa : Selamat pagi juga, otw keluar

Zee buru-buru keluar pintu dan berlari ke bawah lalu ke meja makan yang sudah ada mamah, papah dan kakaknya.

"mah, pah, ka aku berangkat ya"

"loh, nggak sarapan dulu de?" tanya ka Deo.

"di sekolah aja ka, kasian itu temen aku udah nungguin di depan"

"siapa Zee?"  tanya mamah Hila dan papah Putra barengan.

"pasti Fahrezaa ya de? kakaknya Vea" ledek ka Deo membuat Zee malu.

"oh dia yang bikin mamah kira kamu kesurupan semalem?" pertanyaan mamah Hila sontak membuat papah Putra dan ka Deo tertawa.

"ish mamah, udah yaa aku takut telat nih. Assalamuallaikum" Vea mencium tangan kedua orang tua dan kakaknya lalu berlari keluar rumah.

"hai, maaf ya lama"

"iya gpp" Zaa tersenyum melihat Zee yang menurutnya natural namun tetap cantik mempesona dan Zaa langsung memasangkan helm ke kepala Zee.

Zee yang belum terbiasa dengan perlakuan Zaa hanya bisa tersenyum kaku.

"yuk naik" ulas Zaa, lalu menyalakan motor dan Zee naik dengan menahan degupan dadanya agar tidak terasa saat berdekatan dengan Zaa.

¤¤¤

Sesampainya di sekolah, Zaa mematikan motor dan Zee turun dari motor, Zee ingin melepas helmnya namun tangan Zaa secepat kilat duluan melepaskan helm di kepala Zee. Mereka berdua jalan berdampingan dan menjadi sorotan mata siswa siswi yang berlalu lalang di lingkungan sekolah.

Zee yang tidak biasa dengan pandangan itu, hanya bisa menundukan kepalanya. Zaa yang melihat itu langsung memegang tangan Zee lalu berkata "keep calm Zee" Zaa mengembangkan senyumnya di ikuti senyuman Zee.

Zaa menemani Zee hingga meja belajar Zee yang di sebelahnya sudah ada Nadya yang membuka mulutnya lebar karena apa yang dia lihat.

"yaudah, gue ke kelas dulu yaa, ntar istirahat makan bareng" ucap Zaa sembari mengelus kepala Zee. Entah kenapa Zaa sangat senang memperlakukan Zee layaknya Zee kekasihnya, walaupun dia sadar mereka tak punya hubungan apa-apa dan baru kenal padahal udah satu tahun setengah mereka satu sekolah.

Zee yang di elus kepalanya, tidak bisa menyembunyikan pipi merah meronanya.

"i-iya ntar makan bareng" jawab Zee, Zaa hanya membalas senyum lalu keluar menuju kelasnya yang berada tiga kelas setelah kelas Zee.

"Zee sumpah Fahrezaa so sweet banget! lo jadian sama dia?! lo berdua jadi trending topic satu sekolahan tau" Nadya yang sudah pasti heboh langsung memeluk Zee sehingga Zee kewalahan bernafas.

"lepas ogeb! susah nafas gue" Zaa memukul punggung Nadya, Nadya langsung melepaskan pukulannya dan meringis menatap tajam temannya itu "sakit tolol!"

"lo yang lotot, mau gue mati lo?" jawab Zee tak kalah melototnya.

"ya gue mau lo mati, biar Fahrezaa bisa sama gue aja" Nadya menunjuk kening Zee lalu menoyornya. Zee yang diperlakukan begitu, langsung membalas toyorannya ke kening Nadya. Dan terjadilah perang toyor-toyoran.

Save In Heart || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang