Soundtrack : How long- Charlie Puth
-
-
-
Happy reading guys :)
-
-"Kau mau ikut denganku akhir pekan?" Ucap Luhan kepada Melody, setelah selesai mengecek keadaan pasien yang akan di operasi besok. Melody sudah tiga hari bekerja di devisi ini, ia mendapatkan banyak ilmu kedokteran yang belum ia ketahui dari Luhan, tidak salah jika lelaki ini mendapatkan gelar terbaik semasa kuliahnya. Dia memang dokter yang hebat.
Mendengar ucapan Luhan yang tiba- tiba bertanya di luar masalah kedokteran membuat Melody bingung, Melody langsung menggelengkan kepalanya setelah mencerna ajakan Luhan.
"Kau punya rencana akhir pekan?" Pertanyaan yang sama dengan yang Melody dengar beberapa hari yang lalu, hari dimana mereka makan siang bersama.
Melody menggelengkan kepalanya lagi, ia membalas tatapan Luhan, "Kau yang mengatakan jangan membuat rencana apapun akhir pekan." Melody menaikkan dengan tersenyum.
"Kau menurutinya?" Luhan menarik sebelah bibirnya, membentuk senyuman yang tidak biasa.
Melody menggeleng, "Tidak, aku akan ikut denganmu akhir pekan nanti." Ucapan Melody membuat Luhan menatapnya tidak percaya, semudah itukah mengajak wanita berkencan?
***
Melody mencari pakaian yanga akan dikenakannya saat bertemu Luhan pukul 10:00 nanti, kenapa ia baru sadar bahwa ia tidak memiliki satu bajupun yang cocok untuk dikenakannya. Semua isi lemarinya hanya ada beberapa kemeja dan celana jeans yang biasa ia pakai untuk pergi ke rumah sakit.
"Apa yang terjadi di sini?" Tanya Kate saat melihat semua isi lemari Melody berserakan di atas tempat tidur, "Kau kehilangan sesuatu?"
Melody menggelengkan kepalanya, "Aku mencari sesuatu tidak aku punya." Kate mengerutkan keningnya, Melody bangkit untuk membereskan baju- bajunya, "Aku akan menemui seseorang hari ini, aku akan menggunakan baju seperti biasa saja." Ucapnya pasrah.
"Aku pikir kau tidak memiliki someone, kau sendiri yang mengatakannya." Kate menyipitkan matanya menatap Melody, "Kau akan kencan dengan siapa hari ini?" Tanya Kate.
"Aku tidak kencan, aku hanya akan menemui seseorang." Kata Melody sambil memasukkan bajunya ke dalam lemari.
"Dengan lelaki?" Ucap Kate, Melody menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Kate, ia menentukan pilihannya, kemeja biru muda dan jeans hitam, "Kau kencan dengan menggunakan baju seperti itu?" Kate menatap Melody tidak percaya.
"Hanya ini yang aku punya, aku tidak sempat membeli gaun atau semacamnya, aku tidak memikirkan ini akan menjadi masalah sebelumnya." Melody meletakkan baju dan jeans itu di atas tempat tidur, "Dan aku tidak sedang ingin berkencan." Melody melotot kepada Kate.
"Yap, pakaian tidak akan menjadi masalahmu sekarang, aku akan meminjamkan gaun untuk kau pakai." Kate berjalan menuju pintu, ia membalikkan tubuhnya lagi, "Saat seorang pria dan wanita akan pergi bersama di akhir pekan, Apa itu bukan kencan namanya?" Ucap Kate tersenyum jahil.
Melody melempar bantal ke arah Kate, "Terserah kau saja."
Beberapa menit kemudian, Kate kembali lagi ke kamar Melody, ia membawa sebuah gaun yang cukup sederhana dan terlihat indah, Melody akan sangat cocok mengenakannya. Gaun yang tidak terlalu berlebihan.
"Wow, ini sangat sempurna untukmu." Melody telah mencoba baju yang diberikan Kate tadi, baju tanpa lengan dengan panjang sebatas lutut Melody. Melody memutar tubuhnya agar Kate bisa melihat dengan jelas penampilannya, "Jam berapa kau akan pergi?" Tanya Kate.
"Sepuluh." Kata Melody, ia melirik jam di atas nakas sebelah tempat tidur.
Kate mengikuti arah pandangan Melody, "Tiga puluh menit lagi." Kate menarik lengan Melody lalu memaksa Melody duduk di depan cermin meja hias, "Aku akan memperbaiki riasanmu." Melody melotot memandang Kate dari pantulan cermin, "Ini kencan pertamamu, jadi kau harus sempurna."
Awalnya Melody banyak berkomentar tentang riasan wajahnya, namun Kate melakukannya dengan baik. Melody tampak cantik dengan riasan yang natural seperti ini, dengan rambut yang diuraikan sederhana.
"Ini cukup." Ucap Kate mengakhiri sentuhan terakhirnya dari wajah Melody, "Tidak berlebihan sesuai selerahmu kan?" Melody mengangguk sambil tersenyum, "Baiklah, kita ke ruang tamu sambil menunggu pangerannya." Ucap kate dengan seringaiannya.
Melody memutar bola matanya, "Kau sendiri tidak akan pergi?" Tanya Melody, mereka berjalan menuju ruang tamu.
"Acaraku akan dimulai nanti malam Melody." Kate tersenyum membayangkan hal yang akan dilakukannya nanti malam.
"Hari senin kita akan kembali bekerja, jangan terlalu senang Kate." Kata Melody, Kate cemberut.
Setelah beberapa menit mereka menunggu, Melody langsung menuju pintu utama saat mendengar suara bel berbunyi, Kate mengikutinya dari belakang, "Dokter Luhan?" Ucap Kate keras.
Luhan melihat Kate yang ada di belakang Melody, ia menganggukan kepalanya sambil tersenyum lalu meraih tangan Melody menjauh dari Kate menuju mobil.
"Aku pergi." Kata Melody meninggalkan Kate.
To be continued
Vote dan komentarnya jangan lupa.
Terima kasih
-
-
-
Short chapter 😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love "Blue Eyes" [END]
RomansaMelody Angeline, gadis berambut pirang yang jauh- jauh magang di salah satu rumah sakit ternama NYU Langone Medical Center New York, Amerika Serikat. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran dari Harvard University, Melody tidak pernah berfikir untu...