Chapter 2

208 14 0
                                    

Lelaki itu berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai- mengingat 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Ia berjalan sambil menghiraukan pujian-pujian yang dilontarkan para siswi untuknya.

Namun langkah lelaki itu terhenti ketika seorang wanita berdiri satu meter dihadapannya yang menghalangi jalannya.

"Pagi kak Taehyung! Aku Jung Hana kelas X IPS1, nih cokelat buat kakak. Dimakan yaaa..." ucap siswi itu seraya memberikan cokelat ditangannya.

Lelaki yang dipanggi Taehyung hanya menaikan sebelah alisnya. Selang beberapa detik, ia mengambil cokelat itu dan berlalu dari hadapan gadis itu. "Yes!!" Ucap siswi itu girang ketika Taehyung menerima cokelat pemberiannya.

~~~~~~~~~~~~

Sesampainya dikelas yang bertuliskan XII IPS2, Taehyung langsung duduk dibangkunya dan melakukan salam brothernya dengan kedua temannya, Jungkook dan Jimin.

"Tae, pipi lu kenapa biru? Abis adu jotos sama siapa sih?"tanya Jungkook lelaki bergigi kelinci dan berparas rupawan.

"Ck! Adu jotos apaan! Gue kepentok pintu cafè, waktu gue mau masuk eeh ada cewe buka pintu kenceng banget." Jungkook mengangguk tanda mengerti.

"Eh iya, Jim! Nih ada cokelat, gue ngga suka"lanjut Taehyung, Jimin yang dipanggil langsung mengalihkan atensinya pada cokelat yang Taehyung berikan.

"Wuiiihh, dari degem lu ya Tae?" Taehyung hanya mengangkat kedua alisnya. "Tae! Kok dikasih Jimin sih cokelat nya, kan gue mau" protes Jungkook. "Biarin aja, biar tambah chubby tuh pipi"jawab Taehyung.

"Eehh anjing lo..! " mereka terkekeh. Bel masuk berbunyi tanda pelajaran pertama dimulai, pelajaran sosiologi.

Bosen -kth, pjm, jjk

~~~~~~~~~~~~

Bel istirahat berbunyi

Taehyung's POV

"Kuy kantin" ajak gue ke Jimin dan Jungkook. "Kuuyy!" Ucap mereka bersamaan. "Eh Tae, nanti kita jadi ngmpul di cafè lu?" Tanya Jimin sambil berjalan. "Iya, kenapa" jawab gue. "Ngga apa-apa sih hehehe..".

"Kook, jim, lu yang pesen ya? Gue langsung ke meja aja udah ada hyungs disana, gue samain aja"

Jimin menjawab dengan anggukan, sedangkan Jungkook mengacungkan ibu jarinya.

Gue jalan ke arah meja yang biasa gue tempatin, sebelum-

Byurrr~
Shit! -kth

Entah gimana tiba-tiba baju gue kena tumpahan es campur. Dan pelakunya adalah siswi cewe, dia lagi berusaha bangun karena ia jatoh tadi. Dia berhasil berdiri, "duh kak! Maaf yaa saya ngga sengaja tadi kedorong sama yang belakang" ucapnya sambil ingin membersihkan baju gue.

Ternyata dia adalah orang yang waktu itu buat gue kejedot pintu cafè. Refleks, tangannya gue tepis. Kayaknya sakit soalnya dia meringis.

"awwhh!" Ringisnya.

"Pertama pipi gue lu buat biru! sekarang baju gue lu tumpahin pake es! Besok apalagi?!"bentak gue.

"S-sa-saya minta m-maaf kak, saya beneran ngga sengaja.."

Ohh.. namanya Son Youngji-kth

"Pergi lo dari hadapan gue!" Ucap gue kesal. Dia pergi dari kantin. Saat gue melihat ke sekeliling, ternyata seisi kantin lagi melihat kearah gue. Tapi mereka langsung buang muka ketika gue balas tatapan mereka. Gue kembali jalan menuju meja gue, ternyata Jimin dan Jungkook udah sampae di meja duluan.

"Ngga boleh gitu Tae sama cewe," ucap bang Namjoon leader grup gue, Bangtan.
"Tapi dia cantik kok, Tae " itu bang Hoseok si manusia karet.
"Shuut.. udah-udah, nih Tae bakmi lo. Ngga pake toge, sambelnya satu sendok pas" kata Jimin, telat gue udah ngga nafsu makan.

"Nggak nafsu, Jim." Tolak gue. "Yaudah Tae, nih lo makan pocky gue aja. Biar bakmi lo gue yang abisin hehehe.." tawar bang Jin.

"Bang jin, lu kan udah makan kwetiau sama abisin bakso gue, masih ngga kenyang juga tuh perut?" Kata bang Suga, bang Jin emang perut karet.

Pocky? Not bad.. -kth
"Yaudah bang"
"YESS! Hehehew.." seru bang Jin
"Gengs! Gue cabut ya, mau nyebat. Daah" pamit gue.

Gue jalan ke gudang sekolah. Tempatnya yang  dibelakang sekolah ngebuat gudang jarang dilewatin, mungkin cuma petugas kebersihan aja yang suka lewat.

Gue buka handphone gue lalu memasang earphone dan menyematkannya ke telinga. Gue buka pintu gudang, ngga berniat buat nyalain lampu sih, soalnya nggak enak aja rasanya.

Gue berjalan ke bangku panjang yang ada dipojokan lalu gue mulai membakar sebatang rokok yang terselip diantara kedua bibir. Gue berniat untuk bolos sampe jam terakhir.

To be continued
·
·
·
·
·
·
·
Ahoy! Salsh right here!!
Gimana gimana belom ngena ya? Ok! gue bakal buat cerita ini better di next chapter!
See you in next chapter everyone!

Oh My Boy! ; KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang