Chapter 23

112 11 1
                                    

Hari ini adalah hari pertama ujian akhir semester dilaksanakan. Ujian akhir hanya berlangsung selama empat hari, masing-masing terdiri dari tiga mata pelajaran. Seluruh murid East Jakarta High School terlihat antusias, tidak terkecuali Taehyung yang sejak 10 menit yang lalu sudah duduk dibangku ruang 5.

Taehyung sedang membuka buku pelajarannya, berniat untuk mengingat-ingat kembali materi yang ia pelajari bersama Youngji malam tadi. Saat sedang membaca, sebuah tepukan mendarat di pundaknya dan ternyata itu adalah Jungkook. Taehyung dan Jungkook berada diruang yang sama. Berbeda halnya dengan Jimin, ia mendapat bangku diruang 6 bersama Youngji dan Ahra. Kelas mereka dipasangkan dengan kelas Youngji.

Jimin sedikit menaruh kesal kepada panitia penyelenggara karena tidak bisa satu ruangan dengan gadis pujaan hati, Kang Seulgi. Meskipun begitu, tak mengurangi semangat seorang Park Jimin untuk tetap mengikuti ujian akhir.

Kembali pada Taehyung dan Jungkook, mereka tengah asik membicarakan acara jalan-jalan mereka ke Puncak setelah UAS nanti.

"Lu ajak Yerin, Tae? " tanya Jungkook.

Taehyung menjawab dengan mantap, "iyalah!"

"Eh, tapi kalo dia mau." Tambah Taehyung.

"Gausah ngajak cewe lah, ribet. Kita kan ngga nginep." Ucap Jungkook.

"Dih, waktu itu lu yang minta bawa cewe. Lagian kan belom tentu Yerin mau" jelas Taehyung.

"Bukan, anjir! Itu bang JHope yang ngomong. Lagian waktu itu kan gue masih sama Lisa." Ucap Jungkook.

"Emang sekarang engga?"

"Lisa udah gue putusin" jawab Jungkook santai.

Taehyung mendorong kepala Jungkook dengan telunjuknya, "sok-sok an mutusin cewe, galau ae nangis."

"Kaga anjir!"

"Lu lagi ngapain? Belajar? Tumben.." tambah Jungkook.

"Iyalah,"

"Sok belajar dah"

"Bandel boleh, goblok jangan." Ucap Taehyung tanpa menoleh dari bukunya. Jungkook hanya mencebikkan bibirnya.

*

Youngji menoleh ketika mendengar bisikan panggilan dari Ahra yang berada disebelah serong kanannya.

"Paan?" Jawab Youngji berbisik.

"Bagi jawaban dong" ucap Ahra berbisik.

"Nomor berapa?" Tanya Youngji tanpa suara.

Ahra tidak menjawab melainkan memberikan secarik kertas yang berisi nomor soal yang belum terisi olehnya. Ada 15 nomor.

Youngji mengambil kertas itu lalu menganggukan kepalanya, "Bentar, ya. Tanggung." jawab Youngji berbisik. Hara membalas dengan menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya.

Pengawas ujian hari pertama dikelas Youngji adalah bapak Kim. Bisa dibilang, mendapat pengawas seperti Bapak Kim adalah suatu berkah untuk murid tersebut. Umurnya sudah kepala lima, mungkin sekitar tiga atau empat tahun lagi akan menginjak kepala enam.

Tubuhnya sedikit gemuk dan ia malas untuk bergerak. Apalagi untuk sekedar keliling kelas mengawasi para murid, ia lebih memilih tetap duduk di bangkunya sambil membaca koran hariannya. Itu yang membuat murid-murid bersorak dalam hati kala mengetahui bahwa Bapak Kim yang mengawas mereka. Lebih mudah menyontek, katanya.

Oh My Boy! ; KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang