Chapter 38

128 8 1
                                    

Enjoy!

Tok! Tok! Tok!

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok gadis dengan sweter hitam disusul pria tinggi yang mengenakan denim jacket dibelakangnya.

"Wuih! Gue dijenguk couple of the week! " seru Ahra.

"Apaan sih, alay!" Ujar Taehyung.

Ahra memutar matanya, "kemaren ada yang bilang mau minta bantuan buat deketin Youngji, eh ternyata udah jadian duluan." Sindir Ahra.

"Siapa Ra?" Tanya Youngji. Ahra menjawab dengan dagunya yang mengarah ke Taehyung.

"Rewel dah. Lu kaga ada yang jagain?" Tanya Taehyung.

"Tadi papa lu kesini tapi tadi keluar. Eh, kalian ga bawa makanan apa?" Tanya Ahra setelah meletakkan gelas beling dinakas.

Taehyung meletakkan kantong plastik berwarna merah pada Ahra. "Tuh, pancong yang di Rabel." Ujar Taehyung. Ahra membuka bungkusan itu mata berbinar, kue pancong dengan topping keju dan susu kesukaannya.

"Ji mau ga?" Tawar Ahra pada Youngji yang sedang duduk disebelah Taehyung.

"Engga, udah makan tadi." Tolak Youngji.

Kemudian mereka bertiga berbincang-bincang sambil sesekali tertawa karena lelucon dan tingkah gombal Taehyung pada Youngji. Namun suara pintu terbuka membuat perhatian ketiga remaja itu teralihkan.

Tuan Kim kembali dari apotek dengan sekantung plastik obat untuk Ahra. Youngji tersenyum ramah kemudian mencium tangan Tuan Kim, sedangkan Taehyung yang sedikit terkejut hanya melirik canggung.

Ahra bersuara, "ji, gue belom mandi. Bantuin ya?" Pinta Ahra.

Si Ahra minta tolongnya ga tepat anjir -kth

Youngji yang ingin Taehyung dan ayahnya berbicara empat mata akhirnya menyetujui permintaan Ahra.

"Yaudah ayo dah, handuk nya mana?"

"Dilaci bawah, yang merah." Youngji segera mengambil handuk dan pakaian ganti kemudian memapah Ahra kedalam kamar mandi, meninggalkan Taehyung dan ayahnya.

Taehyung memainkan ponselnya untuk menghindari kontak dengan ayahnya, namun yang terjadi malah ayahnya membuka suara.

"Taehyung.."

Yang dipanggil hanya berdeham sebagai jawaban.

"Papa minta maaf, papa tidak seharusnya berbicara seperti itu. Kalau kamu mau maafin papa, tolong kamu pulang, nak."

Taehyung terpaku mendengar penuturan ayahnya. Apa katanya? Minta maaf? Sudah lama sekali Taehyung tidak mendengar kata maaf yang terlontar dari mulut papanya itu.

Seketika Taehyung mengingat perkataan Youngji yang menyarankan agar ia berbaikan dengan orangtuanya. Mengesampingkan egonya, Taehyung menjawab,

"Aku.."

"Aku yang harusnya minta maaf, pa! Taehyung udah kurang ajar sama papa, Taehyung minta maaf, pa!" Ucap Taehyung dengan mata yang sudah berkaca.

Hati Tuan Kim seperti tersentak melihat putranya yang dulu sering membantah perkataannya, kini meminta maaf dengan tulus.

Tuan Kim menepuk bahu Taehyung kemudian menariknya untuk dipeluk seraya menepuk punggung Taehyung.

"Berarti, kamu pulang kan kerumah?" Tanya Tuan Kim setelah melepaskan pelukannya.

Taehyung mengangguk mantap.

"Jadi, papa harus berterima kasih sama siapa setelah ini?" Goda Tuan Kim terkekeh. Taehyung tersenyum mendengar ucapan papanya.

Oh My Boy! ; KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang