Four (Like A Dream)

3.2K 351 145
                                    

Siap tancap

Happy reading 💞💞💞💞

Vomet yah ! jangan lupa biar semangat thornya dan moodnya Makin baik wkwkwk




###

Kadang keadaan memaksa Kita untuk bertindak diluar nalar
Sedangkan diriku hanya bisa meratapi nasib
Duniaku sekarang berputar terbalik
Waktu pun bergerak cepat meninggalkan ku yang hanya terbaring di keadaan sepi

###


(Author)

Berita mengejutkan Bagaikan bom hirosima yang meledak dahsyat, menimpa Phana seorang yang tak ingin memiliki sebuah hubungan apapun dia tidak ingin seseorang tergantung padanya
Namun berita tersebut bagi keluarga Konghtanin bak sekali mendayung dua pulau terlampaui, berkah yang telah di beri oleh tuhan
Beam begitu gembira mendengar berita bahwa Phana telah mempunyai Anak
Namun bagi Phana sendiri ini adalah penjara, selamanya

"Wayo... Wayo Panuwat nama mu?"
Seru Beam riang

"Iya"
Yo menjawab Polos

"Siapkan dirimu, kamu akan mendapatkan jackpot"
Bisik Beam pada Yo yang masih memasang wajah Polos

"Maksud Phe... "
Yo bertanya kembali

"Tidak, nanti kamu Akan tahu sendiri"
Seru Beam sembari mencubit pipi Yo yang sedikit tembem

"Beam, apa yang kalian bicarakan ?"
Phana penasaran

"Pokonya Mr Konghtanin pasti gembira mendengar kabar Ini"
Seru Beam sembari mengeluarkan Handphone nya dari saku celana ia ingin segera mengabari Mr Konghtanin

"Beam, apa yang kau lakukan?"
Phana terkejut melihat Beam kemudian langsung merebut handphonenya

"Pha... Ini kesempatan emas buat mu, kamu akan menjadi pewaris tunggal sekarang"
Seru Beam nada bicaranya naik sembari merebut kembali handphonenya

"Tidak, jangan sekarang, aku belum siap"
Phana mencoba merebut kembali handphone Beam yang di pegang namun Beam cekatan dia langsung lari

"Beam, tunggu ... Jangan... Atau aku..."
Seru Phana mengejar Beam mencoba merebut handphonenya

"Atau apa?"
Beam berhenti seketika dan berbalik Tanya

"Atau aku akan memecatmu sekarang!"
Phana mengancam dengan raut wajah tak berdaya

"Benarkah?... Masa ... Aku bekerja untuk papa mu sekarang... Jadi wewenang masih berada di beliau, disamping itu nasib mu masih di tangan ku, ingat!"
Seru Beam mengelak sembari memasang wajah jahat

"Ya!!!... Shit... Baiklah... Tolong jangan ... Aku masih ingin bebas"
Phana memelas dirinya tak ingin menanggung beban

"Mmmm...."
Beam berpikir sembari memegang dagu

"Please... Na... Na... Na... Nanti aku beri hadiah"
Phana merayu beam dengan wajah absurd

"Mmmmm...."
Beam masih berpikir keras

The Snail Love  (M-preg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang