Season 2

964 104 41
                                    

-A-
Another twist

Author P.O.V

Indahnya hari mulai terasa di kediaman konghtanin Family, derai ombak kegembiraan selalu terasa hangat di dekapan tubuh mereka,
Setelah lama kelabu kini mereka mendapatkan cahayanya,

Ya. Setelah kejadian naas dan   kembalinya wayo yang koma dalam kurun waktu yang panjang membuat keluarga konghtanin begitu terpuruk
Namun itu sirna ketika senyum wayo mulai menghiasai rumah itu kembali, seakan rumah tersebut hidup lagi.

-wayo POV-

Kubuka mataku perlahan, kuhirup udara pagi ini dengan perlahan, lembut sentuhan phana masih terasa di sekujur tubuh ini, dan urik-urik Aran mulai terdengar mengusik pagi ku yang tenang

"Mmm... Aurghhh"

Aku mencoba membuka mata dengan perlahan

"Sudah pagi!"
Ucapku lirih lalu mencoba beranjak dari tempat tidur

"Sudah... Tidur lagi..."
Ucap phana sembari menarik tanganku

"Aih... Aku dengan suara aran memanggil"
Balasku tak fokus

Tapi phana menarik ku hingga kembali ke posisi semua, di dekapannya

"Sudah... Mucmmm... Aku masih ingin. Memeluk mu seharian ini"
Ucapnya manja sembari menggesekkan hidungnya di hidungku

"Sudah hentikan"
Pekik ku sedikit malu. Karena phana berkelankuan seperti bayi, ya sekarang tiada bedanya Aran atau phana , Mereka sama sama tak mau lepas dari ku, seakan mereka ini permen karet yang begitu menjengkelkan

"Sudah!"
Cetusku sembari cemberut

"Akkkhhhh... No... No...!"
Ucapnya manja sembari memberikan tatapan puppy eyesnya yang dia pikir itu unyu, tapi semakin lama ku lihat semakin ingin ku tabok dengan sendal jepit yang tergeletak di kamar mandi

"Sudah!"
Tegasku sembari mendorong nya menjauh lalu menampar bokongnya

"Aw... Yo ... Kau mulai nakal"
Pekik phana sembari mulai membuka selimut dan menunjukan juniornya yang mulai tegang

"Ayo... Phe sudah bangun loh!"
Ucapnya nya kembali

"Urgh... image mu yang begitu dingin dan berkarisma hilang"
Pikir ku aneh

"Aisss... Sudah aku harus melihat Aran!"
Aku beranjak sembari bergegas pergi dari kamar

"Yo..  tega kau... Kau.. meninggalkan juniorku merana"
Ucapnya keras dan terdengar kecewa, tapi aku tak mendengarKanya aku hanya fokus ke Aran

-Aran room-

*Craaak*

Suara benda jatuh terdengar keras, aku mulai berlari menghampiri kamari, sesampainya aku terkejut melihat Aran berada di bawah meja, dan beberapa pecahan pas bunga tergeletak di bawah

"Aih... Ckckc... Aran ... Sedang apa kau di bawah"
Ucapku lembut sembari memberiakn senyum yang hangat padanya

"Pa... Ma... Tu..."
Ya Aran masih satu setengah tahun, dia masih belum bisa berbicara dengan lancar, aku mulai meraihnya

The Snail Love  (M-preg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang