Six (The Tragedi)

2.8K 300 79
                                    

(Author)

"YAAAAAA!"

Teriak Kit Murka tangan kanannya siap menancapkan Jarum suntik yang berisikan cairan pembius mengarah ke hadapan Phana namun Phana hanya diam sembari melototi Kit yang sedang Murka

Namun Wayo yang selau iba pada siapa saja mencoba menghentikan aksi Kit

"Phe ... Jangan!"
Teriak Yo sembari menghalangi Kit

"Minggir Yo, anak seperti dia tidak punya malu sama sekali"
Kit melotot Horor Phana

"Terus, adik mu yang menggodaku terlebih dulu"
Balas Phana dengan nada sinis

"Wah... Wah... Wah..."
Seru Kit sembari Mondar mandir memegang kepala menahan amarahnya

"Yo... Minggir... Aku harus beri pelajaran anak ingusan ini!"
Kutuk kit sembari mendekat kembali dan siap menancapkan jarum tersebut

"Minggir!"
Kit mendorong Yo ke sebelah Kiri hingga tak menghalangi jalan, lalu kit siap menacapkan jarum ke tubuh Phana

"Jangan!"
Teriak Yo sembari berlari sembari memeluk Phana supaya jarum tak mengenainya

*Jebb*

Jarum menacap di kulit namun bukan Phana melainkan Yo

Sepontan Kit panik

"Yo... Yo... Kamu tidak apa-apa?"
Seru Kit panik sembari mencabut jarum tersebut dan menarik Yo menjauh dari Phana

"Aku baik Phe.."
Seru Yo pelan

"Tch, siapa suruh mendekat"
Cetus Phana pelan

"KAU..."
Teriak Kit kembali

"Sudah, sudah, sudah, Phe"
Seru Yo sembari berlutut dan memohon

"Yo yang salah, Yo minta maaf, Yo pantas di hukum"
Yo memohon sembari memberikan tatapan tak berdaya pada Kit

"Wah.. wah.. YO!!"
Seru Kit heran

"Mengapa kamu yang harus meminta maaf, harusnya si bajingan ini"
Kit marah melihat Yo berlutut untuknya

"Iyah... Phe... Yo.. minta maaf, jadi jangan sakiti dia, dia juga ayah dari anak ini"
Seru Yo kembali memohon

*Plakkkkk*
Beam memukul keras punggung Phana sehingga dia matanya menukik tajam pada Beam

"YA!!!, APA kamu tak melihat kebaikannya, dia bahkan berlutut untuk mu, yang tak peduli sedikit pun, cobalah taruh rasa hormat"
Seru Beam, raut wajahnya mulai berubah

"Mengapa harus aku?"
Seru Phana bersikeras dengan pendiriannya

"Baru pertama Kali aku bertemu anak berkepala Batu seperti mu"
Kit mencibir Phana dengan tatapan jijik

"APA kau bilang?"
Phana menaikan lagi nada suaranya

"Sudah!"
Beam berteriak sembari menyuruh Phana meminta maaf

"Maafkan dia, dia menderita sindrom Peter pan, jadi sikapnya seperti itu"
Jelas Beam sembari membungkuk dan memaksa Phana membungkuk juga

"Hentikan!"
Phana menolak

"Yaaaa"
Kit berteriak kembali

"Berlutut sekarang"
Perintah Kit dengan raut wajah menyeramkan

"Tch..."
Phana mencibir Kit

Amarah Kit sudah mencapai batasnya dia mengambil tongkat golf yang berada disisi meja dan siap memukul Phana

"Sini kau, akan ku buat kau mati rasa"
Ancam Kit sembari siap melayangkan tongkat golf tersebut

"PHE!!!"
Wayo berteriak Keras membuat semua berhenti

The Snail Love  (M-preg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang