Twenty Four (Maladewa island)

2.7K 250 74
                                    

Author

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa"Teriakan  wayo ketika melihat dirinya bukan lagi di kamar tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa"
Teriakan wayo ketika melihat dirinya bukan lagi di kamar tercintanya

"Aku dimana?,mengapa aku Ada di sini?, Ini bohong, ini pasti mimpi, tidak mungkin aku bisa berada di tempat yang tak ku kenal, yup ini pasti mimpi"
Pikir Yo tak percaya sembari menutup kembali pintu kemudian menghela napas

"Hehe.... Tenang Yo kau berada di Alam mimpi"
Ucap yo sembari kembali ke atas kasur kemudian duduk

"Tunggu, kalau ini mimpi berarti aku bebas melakukan sesuatu"
Pikir Yo sembari mencoba mencari susuatu

"Akhhhhh... Tidak Ada apa-apa?"
Yo menghempaskan dirinya ke atas kasur sembari menatap dinding kamar yang cantik

"Oh.... Kapan aku bisa pergi ke tempat seindah ini"
Pikir Yo sembari merebahkan tubuhnya

Tiba-tiba pintu terbuka Phana pun masuk

"P'pha!"
Ucap yo menengok ke arah pintu

"Yo!, Sudah bangun!"
Balasnya sembari mendekat membawa makanan Dan minuman, kemudian duduk di atas kasur

"Mengapa di dalam mimpi juga dia begitu tampan"
Batin Yo terpana Akan Phana yang memakai baju santai

"Tunggu, ini mimpi berarti aku bisa melakukan sesukaku"
Yo memberi seringaian licik

"Yo ini minum dulu!"
Ujar Phana menyodorkan tropical juice

"Oh..."
Yo mengangguk sembari membawa jus tersebut kemudian meminumnya sekaligus

"Yo pelan-pelan"
Ucap Phana sembari memegangi gelasnya

"Huah... Segar"
Ucapnya sembari memberi seringaian aneh

Tiba-tiba tanpa sebab yo menjambak rambut Phana

"Awwww..... Ada apa yo?"
Teriak Phana sembari memegang kedua tangan Yo

"Rasakan dasar kodok labil, rasakan rasakan!"
Yo menjambak rambut Phana sembari menggoyang-goyangkan kesana kemari

"Aw... Aw... Yo ... Yo..."
Teriak Phana kesakitan

"Rasakan!!!"
Teriak Yo melepaskan emosinya

"Dasar kau kodok labil, masih juga kau berhubungan dengan wanita tua itu"
Yo geram dia masih menjambak rambut Phana, saking geramnya dia menggigit bibir bawahnya

"Aw... Yo sakit hentikan, Ada apa dengan mu?, Bangun-bangun sudah begini?"
Phana mencoba menyadarkan Yo

"Diam, aku kamu harus patuh padaku, kamu berada di mimpiku"
Ujar Yo

"Oh, apa efek obat itu, jadi dia masih berhalusinasi"
Pikir Phana sembari siap menyerang

Phana pun menggelitik pinggang yo secara terus menerus supaya dia melepaskan jambakannya

The Snail Love  (M-preg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang