Threety - Two ( Birth 1)

2.2K 245 31
                                    








------

Wayo POV

Tak lama setelah Phana datang menjenguk dengan keadaan sedikit lusuh, aku tak tahu apa yang terjadi padanya namun ketika dia menghampiri ku, aku sudah tahu dia pasti meminta maaf, aku mencoba membulatkan tekad ku sekali ini saja aku bisa egois dan mementingkan ku Dan bayi ku, namun ketika dia memelas hebat Dan minta pengampunan naluri iba ku selalu muncul, aku selalu kalah ketika dia menunjukan sisi Cute, dan manjanya, ingin rasanya aku menyiksanya sampai titik darah penghabisan namun ketika rasa sayang dari kedua hati mengatakan No aku seketika luluh, Bak ice yang mencair di terik matahari, mengalir ke bawah

Aku pun tak tahu sihir apa yang di gunakan Phana, namun ketika dia sudah memeluk ku, aroma tubuh Dan sentuhannya selalu mengalahkan ku
Sesekali aku meronta mencoba melawan namun ketika jari-jemarinya bermain aku sudah terkapar tak sadar Kan diri

Aku mengusap surai rambutnya ketika dia mulai tidur di pangkuan ku

"Awas! Berat!"
Cetusku keras

"Biarkan lah saya berbaring seperti ini untuk beberapa saat, ini terasa damai!"
Ucapnya tak sadar sembari merebahkan posisi tidurnya

Aku hanya mengusap lembut, namun tak sadar aku merasakan sesuatu yang lembek dan kental di area kepalanya

"Pha kau kenapa?"
Ucapku sembrai terus menerus mengusap kepalanya

"Tidak apa-apa hanya kecelakaan kecil"
Ujar Phana sembari memegang erat kakiku

"Akh... Cepat ... Apa yang terjadi padamu "
Aku masih fokus mengusap namun ketika ku angkat tanganku terlihat darah merah kental Dan masih segar di telapak tanganku

"Darah!"
Aku berteriak keras sembari mengguncang-guncangkan tubuh Phana yang tak merespon

"P'pha! P'pha p'pha"
Aku masih mencoba membangunkan nya namun ternyata dia telah tak sadarkan diri di pangkuan ku sendiri

Sektika aku panik Dan berteriak keras hingga membuat ruangan yang tadinya tenang menjadi berisik

Tak lama beberapa orang masuk Karna kegaduhan yang aku buat

"Ada apa dek?"
Tanya orang tersebut

"Dokter Mana, tolong panggil dokter kit!"
Teriak ku tak karuan

Tak lama orang tersebut keluar

Namun aku hanya menatap penuh pengharapan semoga tak terjadi apa-apa pada Phana

"Shit .. phe ... Phe kit!'
Teriakku sembari mencoba berdiri namun tangan Phana masih saja menggenggam tanganku Dan mencengkram erat kakiku, aku tak bisa bergerak sedikit pun hanya Teriakkan yang terdengar keras

Aku masih menjerit mencoba mencari pertolongan
Tak lama P'kit pun datang dengan wajah yang lusuh, aku pikir dia terlalu cape

"Ada apa yo!"
Tanya kit terkejut

"Phe... Phe ... Lihat... P'pha ..."
Aku mengacungkan tanganku yang berlumuran darah

"Shit ... Seharusnya aku tahu tadi..."
Cetusnya sembari menghampiri ku lalu memeriksa Phana, phe kit dengan teliti memeriksa keadaan Phana, aku hanya melihatnya sembari memegang tanganya
Hatiku begitu khawatir dan resah
Bibirku bergetar dan tanganku mulai berkeringat

"Phe bagaimana?"

"Yo ..."
Kit memberi jeda membuat ku semakin khawatir

"Phe Ada apa?"

"Yo, p'pha harus segera di tangani sekarang kepalanya terbentur Dan aku pikir dia mengalami gegar otak ringan ... Dia harus segera di obati "
Ujarnya sembari keluar

The Snail Love  (M-preg) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang