"Apalagi yang harus saya peringati padamu Jeon Jung Kook!!!!" Jungkook hanya berdehem pelan sambil menunduk dan terlihat tidak ingin melawan hari ini.
Matanya terlihat fokus pada kotak persegi panjang yang terlihat manis berbungkus pita berwarna biru tua. Terlihat seperti bingkisan padahal isinya adalah coklat bermerek Fin Carré itu. Jungkook tersenyum manis ke arah pria berkepala botak itu.
"Pak kalo ngasih coklat sama cewek cantik berdosa ga Pak?" Pak Lee kini memijit kepalanya melihat tingkah Jungkook yang menatapnya polos tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Jungkook--"
"Maaf Pak Lee, ini ada siswa yang mengacaukan kelas karena ulang tahun temannya," Pak Lee dan Jungkook sesegera mungkin menoleh ke arah seorang gadis dan seorang pria yang berhias tepung dan berbau bedak di sana.
Jungkook shock saat itu juga sedangkan Pak Lee sudah menggeleng kepala berkali - kali.
Si cewek menatapnya dengan tatapan memelas kasihan. Berharap pria berkepala botak itu mengerti atas kejadian yang terjadi. Namun tak berapa lama kemudian Pak Lee memukul meja dengan keras dan menatap tajam ke arah mereka berdua.
"Apa Jungkook tidak cukup untuk menghancurkan reputasi sekolah ini?" Si cewek menatap Jungkook dengan lugu lalu menunduk.
"Apa kesalahan kalian?" Tanya Pak Lee.
"Sebenarnya ini bukan salah Yein, Pak." Yein menggeleng sambil mengerutkan kening kesal lalu memukul pundak cowok si sebelahnya.
"Ini salah saya, Pak. Teman saya ada yang ulang tahun terus saya mau ngesurprise terus ujungnya kami main tepung Pak." Jelas Yein. Jungkook mengangkat kedua alisnya heran. Apa sebenarnya hubungan dua orang yang sedang bermandi tepung ini?
"Eh, tapi Yein udah nyuruh buat berenti tapi kami nggak ada yang mau berenti jadi--"
"Tapi saya yang mulai, Pak!" Wooseok menatap Yein kesal sedangkan Jungkook dan Pak Lee menatap mereka dengan heran dan bertanya - tanya.
Dan Wooseok kini menarik tangan gadis itu sehingga ia mundur ke belakang punggung cowok itu.
"Saya yang bersalah, Pak. Saya yang ngerencanain semua. Yein nggak salah apa - apa. Jangan hukum dia, Pak. Karena saya yang bertanggung jawab atas semua ini."
Jungkook melongo lalu berdecih pelan ke arah cowok itu. Sedangkan Pak Lee mengerutkan keningnya tak suka detik itu juga.
"Gara - gara kamu kita jadi di hukum kayak gini!" Yein mendengus sambil mengelap kaca bening sekolah yang kini agak berdebu.
"Abisnya kan yang salah bukan elo! Kenapa coba lo bilang kalo lo salah?" Yein mendengus mendengar pernyataan itu. "Masa yang aku salahin Sinb sih... kan Sinb lagi ulang tahun! Masasih dia yang ke kantor BK... kan kasian.."
Wooseok menatap datar ke arah Yein yang tengah tekun membersihkan kaca sekolah. "Terus yang kena jadinya siapa? Kita kan?" Yein menggaruk tengkuknya lalu mengerutkan keningnya.
"Siapa suruh kamu yang ikutan? Kan aku bilang kalo aku yang salah tapi kamu terus - terusan ikutan akuu!"
"Isssh karena bukan lo yang salah! Gimana sih?!" Yein mendengus lalu melanjutkan kegiatannya. Sedangkan Jungkook yang sedari tadi mengepel lantai kini menatap aneh ke arah dua orang yang bertengkar di hadapannya ini.
"Dasar tukang ikutan! Plagiat!"
"Dih! Dibantuin malah gatau terima kasih!"
"Nggak minta bantuan kok wlek!"

KAMU SEDANG MEMBACA
To Bad but So Good
FanfictionSebenarnya ini cerita klise romansa yang sering di temui orang - orang. Tentang si berandal yang jatuh cinta pada si rapuh. "saya tau. Saya terlalu buruk untuk anda dan anda terlalu baik untuk saya." "Tapi saya harap, dengan perbedaan itu kita bi...