24.

225 57 6
                                    

Yein baru saja merapikan makanannya dengan tenang. Ia berniat membuang sampah malam ini. Namun niatnya ia urungkan karena takut sendiri.

    Besok hari Minggu. Dan Senin libur nasional. Yein rasa ia cukup punya waktu untuk membereskan rumah dan bersenang - senang sendiri tanpa mengkhawatirkan hal lain.

    Gadis itu menutup makanannya yang tadi ia masak lumayan banyak. Mungkin nanti akan ia beri ke Ong Seungwoo karena terlalu banyak.

    "Buang sampah aja deh... nanti malah lupa lagi." Ujarnya dengan wajah lemas. Memang sih, Yein sedikit takut gelap dan segala jenis hal creepy. Tapi masa iya dia membiarkan sampahnya menumpuk di rumah? Gak banget.

     Yein berjalan menuju pintu rumahnya dan membuka pintu itu dengan gerakan cepat.

     BRUKK!!!

     Yein dikejutkan dengan pemandangan seorang cowok yang terjatuh dengan tidak baik di pintu rumahnya. Jantung Yein juga tidak dapat terkontrol saat melihat cowok itu meringis kesakitan dan berusaha berdiri menghilangkan rasa malunya.

    "K-kak Jungkook?" Ujarnya saat melihat wajah sang pria yang terlihat malu sekali dan tersenyum canggung.

    "Hmm..sorry, In.." ujarnya sambil mengusap kepalanya dengan canggung. Lalu 3 detik kemudian, ia pergi dari lokasi sambil berlari kencang yang membuat Yein menatap kepergiannya dengan kebingungan.


   Yein berjalan tergopoh sambil membawa kantong plastiknya yang besar berisi sampah.

    Sejujurnya Yein takut sih, malam - malam begini biasanya sering sekali ia mendengar hal - hal yang aneh - aneh diluar dan membuatnya sedikit takut.

    Namun segala hal berbau ketakutan itu seketika lenyap saat ia melihat seorang cowok dengan jaket abu - abu yang tadi terjatuh di depan pintunya, duduk di sana sambil menatap ke arah jalanan luar Apartemen.

    "Kak Jungkook?" Ujarnya sambil menyipitkan mata. Cowok itu terkejut lalu tersenyum kaku sambil menggaruk kepalanya.

    "Hai In.."

    "Aku kira Kakak udah pulang tadi."

    "Hehe, belum nih.."

    "Kakak ngapain tadi di depan pintu Apartemenku?" Tanya Yein sambil menghapus jejak - jejak kecanggungan keduanya.

    "Eung...gapapa. Numpang lewat aja," Yein berusaha acuh tak acuh lalu mengangguk kecil.

    "Aku masuk duluan ya Kak," Yein membungkuk lalu berjalan menuju lift Apartemen.

    Namun Jungkook tidak mau kehilangan kesempatan yang memang ia lakukan untuk melihat Yein.

    Please, sebentar aja. Batinnya selalu berbisik seperti itu. Jungkook bukan tipe cowok yang tidak pernah menyukai cewek dengan tulus. Tapi sejujurnya baru kali ini, ntah dorongan darimana, ia baru merasakan sesosok hal yang hilang dari dirinya. Dan itu adalah Yein.

    "Yein!" Panggilnya cukup keras untuk membuat sesosok yang ia rindukan itu berbalik ke arahnya.

    "Bisa ngomong sebentar?"





Jungkook tahu kalau pada halnya ia akan ditolak habis - habisan oleh pujaan hatinya itu. Tapi yang sulit di sangka, Jeong Yein menganggukkan kepala lalu mempersilahkan Jungkook untuk masuk ke rumahnya dengan alasan,

To Bad but So GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang