Eunseo menatap sekelilingnya dengan jengah. Berkali - kali check up rutin terus - menerus membuatnya lelah dan ingin pulang saja. Ini semua karena anorexia yang membuat tubuhnya semakin kurus karena terus - menerus diet.
Tentu saja Ayah dan Ibunya khawatir setengah mati. Apalagi Eunseo anak tunggal. Homeschooling pula sekarang.
Eunseo mendengus kesal saat melihat Ong Seungwoo yang menatapnya datar.
"Bisa letakkan boneka itu dulu?" Tanya Seungwoo dengan raut kesal. Pasalnya Eunseo tidak pernah melepas boneka panda itu ketika pemeriksaan berlangsung.
"Males. Kak dokter galak."
"Terus kalo saya galak, si panda bisa bertindak apa?" Tanya Seungwoo dengan nada yang di lembutkan. Eunseo menghela nafas gusar.
"Aku mau ganti dokter aja! Aku males sama Kak dokter!" Ujaran kesal itu ditujukan pada Ong Seungwoo.
Mengingat Seungwoo yang hanya berbeda beberapa tahun lebih tua membuat Eunseo tidak segan - segan mengeluhkan apa yang ia tidak suka pada Seungwoo.
"Yaampun Eunseo, mama kamu itu percayanya sama saya. 'Kan dari awal kamu dititipin sama saya. Kamu juga gabakalan bisa minta macem - macem kalo sama dokter - dokter senior kayak Dokter Han atau Dokter Go. Memangnya kamu mau sama mereka?" Tentu saja ucapan Seungwoo dibalas gelengan lemah oleh Eunseo.
"Tapi aku gamau makan Kak... makanan di rumah nggak enak.. terus aku juga harus nurunin berat badan lagi karena aku naik dua kilogram." Ujarnya memelas. Seungwoo menghela nafas. Ambisi gadis ini menjadi kurus seperti ulzzang membuatnya ketagihan untuk menurunkan berat badan.
Akhirnya Ong berjongkok di hadapan gadis itu sambil mengelus tangan Eunseo yang setia memegang boneka pandanya.
"Son Eunseo..."
"Saya mah bodo amat ya sama berat badan atau tinggi badan. Toh panda lebih lucu kok daripada jerapah." Ujar Ong dengan wajah kesalnya.
Eunseo beralih menatap boneka panda yang digenggamannya.
Iya juga ya.
"Jadi sekarang lebih baik kamu tiduran dulu biar saya cek suhu tubuh kamu sama tensi kamu." Eunseo menghela nafas lalu mengangguk.
Nurut juga akhirnya, batin Seungwoo sambil berusaha untuk tidak tersenyum.
"Kak dokter,"
"Hm"
"Kak dokter kenal Jeon Somi, gak?" Tanya Eunseo. Ong Seungwoo mengangguk kecil sambil mengambil lengan Eunseo dan mulai memakaikan tensimeter aneroid ke lengan Eunseo.
"Kemarin aku ketemu dia lho Kak, di taman." Ujar Eunseo dengan wajah berbinar - binar.
"Loh? Dia udah sadar?" Tanya Ong sambil menggerak - gerakkan tangan Eunseo.
"Udah. Baik banget loh anaknya! Padahal kami tuh beda tiga tahun, tapi asyik banget di ajak ngobrol." Ong yang masih sibuk membuka tensi itu mengerutkan keningnya.
"Oh ya? Ngomong - ngomong sejak kapan dia sadar?"
"Hmm... sekitar dua hari yang lalu gitu, Kak dokter.." jawab Eunseo sambil berpikir - pikir.
"Terus Kak Dokter kenal cewek yang sering ke kamar rawat inap dia, gak?" Tangan Ong tiba - tiba saja berhenti bekerja.
"Kata Somi, dia pernah sadar sebentar terus dia ngeliat cewek kurus gitu ngelus - ngelus kepala dia sambil bacain dia cerita."
![](https://img.wattpad.com/cover/114906526-288-k148985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To Bad but So Good
FanfictionSebenarnya ini cerita klise romansa yang sering di temui orang - orang. Tentang si berandal yang jatuh cinta pada si rapuh. "saya tau. Saya terlalu buruk untuk anda dan anda terlalu baik untuk saya." "Tapi saya harap, dengan perbedaan itu kita bi...