"Yein jadi kamu sama siapa?" Tanya Sinb. Yein menggeleng. Jujur, Yein nggak kenal dan dekat dengan Kakak kelas di SMAnya. Yein juga bingung harus mewawancarai siapa.
Itulah kenapa Yein sangat benci pelajaran sosiologi.
"Atau lo mau gue kenalin sama temen kak Mingyu aja?" Tanya Wooseok.
"Cewek?"
"Cowok."Yein berdecak. "Wooseok... carikin yang cewe donggg"
"Kenalan gue cowok semua. Kalo adapun, sejenisan Kak Chaeyeon. Emang lo mau?" Yein bergedik. Chaeyeon itu kakak kelasnya yang pinter tapi 11 : 12 sama gerombolannya macem Hoshi dan Mingyu.
"Serem..."
"Makanya mending cowok aja sekalian," saran Wooseok. Yein mengeluh pelan. Membenci dirinya yang sulit sekali untuk berkomunikasi dengan baik."Udah deh, mending lo pikir - pikir dulu apa aja topiknya. 'Kan dua minggu lagi di kumpul. Ga masalah lahh,"
"Sinb! Bantuin Yein buat dapet temen wawancara dong!" Teriak Wooseok. Sinb yang asyik berbicara dengan Jinyoung, beralih menemui Yein dan Wooseok.
"Apaan, babe?" Tanya Sinb.
"Ooh belum punya temen wawancara ya, In?" Ujar Sinb yang mengerti topik pembicaraan mereka."Sinb ngewawancarain siapa?" Tanya Yein.
"Kak Eunwoo" jawabnya. Baru setelah itu ponselnya berbunyi dan membuat Sinb tersenyum kecil lalu kembali memasukkannya ke dalam blazer."Bukannya kamu kenal sama Jungkook ya?" Yein mengerutkan keningnya. "Jungkook?" Sinb mengangguk. "Aku 'kan awalnya mau wawancarain dia, tapi dia bilang kalo dia udah gaet kamu jadi temen wawancaranya." Ujar Sinb.
"Lo kenal Jungkook, In?" Tanya Wooseok tak percaya. "Kenal darimana?"
"Maksud kalian Jungkook yang sering masuk bk itu ya?"
Mereka berdua mengangguk. Yein menjentikkan jarinya. "Eh? Sinb bilang dia gaet aku?" Sinb mengangguk.
"Kemaren dia bilang gitu pas ketemu di kantin." Yein hanya ber-oh-ria saja. Lalu dengan wajah kebingungannya ia menarik blazer Sinb.
"Kenapa?""Gapunya nomornya." Sinb terkekeh yang di sambut senyum kecil Wooseok.
"Aku kasih idlinenya aja ya" Yein mengangguk kecil. Saat Sinb mengambil ponselnya, sebuah messages memenuhi isi notif ponselnya.
"Pas banget. Si Jungkook baru aja mau nanya idline kamu." Sinb menunjukkan notifnya.
Jungkook : woi
Jungkook : minta contact yein-
Jungkook mengambil sebuah rokok dari kantung blazernya. Ia mengambil mancisnya yang tersembunyi lalu mulai dengan acara hirup - menghirup benda yang memiliki kandungan nikotin itu.
Nikmat. Satu kalimat yang dapat mendefinisikan keadaannya sekarang. Apalagi di tambah guru - guru yang sedang rapat dan berakhir dengan istirahat yang berjalan lumayan lama.
Jungkook senang ketika bisa sendiri seperti ini. Menatap langit dengan mata telanjang serta melihat kotanya dari atas. Jungkook tersenyum lalu mengeluarkan foto polaroid itu lagi. Lengkungan senyumnya ikut serta menghilang. Terbawa perasaan yang sangat sulit baginya untuk di ungkapkan.
"Gue masih benci coklat." Ujarnya sambil memegang foto itu dan menatapnya dengan lekat.
"Mungkin karena lo alergi coklat ya makanya gue juga ikutan gasuka?"

KAMU SEDANG MEMBACA
To Bad but So Good
Fiksi PenggemarSebenarnya ini cerita klise romansa yang sering di temui orang - orang. Tentang si berandal yang jatuh cinta pada si rapuh. "saya tau. Saya terlalu buruk untuk anda dan anda terlalu baik untuk saya." "Tapi saya harap, dengan perbedaan itu kita bi...