15.

297 69 5
                                    

Ong tidak dapat tidur nyenyak hari ini. Pasalnya, gadis bermarga Jeong yang tinggal di sebelah rumahnya itu belum pulang sejak tadi. Sejak ia pergi ke sekolah tadi.

   Dan jam sudah menunjukkan pukul 22.25 malam. Ong juga sudah menghubungi gadis itu tapi sama sekali tidak ada jawaban darinya. Jadi akhirnya ia berdiri di depan pintu rumahnya untuk menunggu Yein.

   Dan yang benar saja, gadis itu pulang dengan keadaan kacau dan sendiri pula. Ong mengerutkan keningnya saat melihat Yein dengan seragamnya yang acak - acakan itu pulang dengan langkah kaki yang di perlambat.

   "Yein?" Panggil cowok itu. Gadis yang dipanggil menyahut sejenak lalu mendongak tersenyum kecil ke arahnya.

   "Kamu darimana?" Tanya Ong lembut. Iya. Ong akan menanyakan dengan pernyataan lembut kalau Yein sedang lesu begini.

   "Baru pulang nonton sama temen. Terus jenguk Ibu." Jawabnya.

"Kakak sendiri ngapain?" Tanya Yein sambil berusaha tersenyum. Ong menghela nafas gusar.

"Jujur, In. Kamu kemana tadi?" Tanya Ong dekat intonasi yang agak di tekan. Gadis itu tersenyum kecil lalu menunduk.

"In, jangan kayak gini lah. Kamu tetap gamau jujur?" Tanya Ong lagi. Gadis itu hanya tersenyum sekilas.

"Cheonggyecheon," balasnya singkat. "Aku ke sana tadi."

"Sendiri?" Tanya Ong. Yein mengangguk. Ong yang mendengar itu berjalan ke araha gadis itu lalu mengerutkan keningnya.

"Kamu ada masalah?" Tanyanya. Yein hanya tersenyum lalu menggeleng ke arah Ong. Tapi Ong benci ekspresi itu. Yein seperti menyembunyikan sesuatu padanya.

Akhirnya Ong menyerah. Ia menghela nafas gusar lalu mengusap wajahnya kasar.

"Yaudah, In. Kamu istirahat aja. Kalo butuh panggil Kakak aja ya," ujar Ong sambil berlalu. Yein mengangguk kecil. Namun tak sampai Ong membuka pintunya, ia mendengar helaan nafas Yein yang lumayan kuat itu.

   "Kak Ong..."

Ong menoleh sambil memiringkan kepalanya. Berjaga - jaga kalau Yein menangis di hadapannya.

"Aku pengen ngunjungin Kak Yonghwa di penjara." Ujarnya dengan suara melemah. Ong menoleh ke arah suara itu lalu berjalan ke arahnya.

"Kamu..." Mata Yein yang tumpah karena air mata membuat Ong semakin bersalah karena tidak di sisi gadis itu sejak tadi.

"Kak, menurut Kakak aku bisa bahagia gak?" Puncak dimana ia tidak bisa menahan amarahnya, ia menatap Ong lemah sembari meneteskan air matanya di hadapan Ong. Dalam diam.

"Aku capek hidup rumit. Aku juga pengen bahagia kayak orang - orang pada umumnya, tapi kenapa aku kayak gini sih, Kak?" Pernyataan itu justru membuat Ong terpukul karena gadis itu memang selalu tenang dan tak pernah membahas tentang masalahnya.



"Kak,"

"Rasanya aku pengen mati aja..."


-










"Yaudah mati aja! Lu kira gue peduli apa kalo lo mati? Toh lu idup ataupun mati tetep aja nyusahin!" Celetukan dari pria berambut coklat itu sukses membuat temannya mendelik tak suka.

"Kook, mulut lo itu tajem banget ya. Pengen banget gue cabein! Ga diajarin etika ya sama guru?" Balas Mingyu kesal. Iya. Hari ini Mingyu menginap lagi di rumah Jungkook.

To Bad but So GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang