13.

343 75 17
                                    




         Jeon Jungkook namanya. Sekarang gadis ini tengah memikirkan paras tampan seorang pria bermarga Jeon itu. Sembari kakinya melangkahkan ke sekolah, ia tak henti - henti tersenyum saat mengingat ucapan Kakak kelasnya yang satu itu. Rasanya seperti terbang. Walaupun sebenarnya ia meragukan kehadiran pria itu di kehidupannya.

       "Hai In!!" Sapa Wooseok saat gadis itu baru saja tiba di kelasnya. Yein tersenyum membalas lambaian tangan Wooseok. Ia meletakkan tasnya ke kursi lalu menatap ke arah luar jendela.

     "Udah selesai tugasnya?" Yein menoleh lalu menggeleng pelan.

"Kayaknya bakalan aku selesain besok deh. Kemarin masih sebagian, soalnya Kak Jungkook sakit."

     "Sakit apa dianya?"

     "Demam tinggi," Woseok hanya mengangguk kecil mengerti lalu keluar kelas untuk menyambut teman - temannya yang baru datang. Yein hanya tersenyum kecil melihat tingkah Wooseok yang sangat humble itu.

     Yein melirik Son Youngtaek yang baru saja datang dengan wajah dinginnya. Yein terkekeh saat ia hanya menatap gadis itu dengan datar.

    "Apa?!" Yein jelas saja tersenyum kecil saat ketahuan menertawakan pria itu. ia disambut oleh teman dekatnya, Vernon. Begitu juga dengan Seungmin yang datang dengan terburu - buru.

   "PR WOI PR! LIAT!!" Yein hanya menghela nafas jengah lalu mengambil buku Fisika miliknya.

   "LEMPAR AE IN!" Yein menurut lalu melempar buku itu hingga tertangkap oleh Seungmin.

   "Thanks!"

   "balikin nanti!" Seungmin hanya mengangguk lalu menyalin tugas Yein. Yein hanya terdiam sambil menunggu Sinb datang. Temannya itu lama sekali datang. Membuatnya mengeluh pelan karena pagi ini benar - benar membosankan.

    "HAI YEIN!" Sapa gadis berhidung mancung itu. Yein langsung bangkit dari duduknya meraih Sinb yang tengah membuka kedua tangannya bermaksud untuk memeluk.


"Sinb!!!" sambut Yein dengan senyuman hangat.

    "Udah selesai tugas sosiologi sama Kak Jungkooknya?" tanya Sinb. Yein menggeleng.

"Kemarin Kak Jungkook sakit jadi aku baru selesain lima soal. Sisanya nanti dia pas dia mau dateng ke rumah aku."

   "Sakit? Sakit apa?"

   "Demam tinggi," jawan Yein. Sinb  menggeleng aneh.

   "Bukannya dia bilang dia udah ga sakit lagi?"

   "Dia bohong, Sinb. Mungkin dia segen sama  akunya karena udah nanyain kayak gitu." balas Yein. Sinb mengerutkan keningnya  lalu berdesis.

   "Kenapa ekspresi kamu kayak gitu? Tadi juga Wooseok kayak gitu ekspresinya." Sinb menoleh lalu menggeleng.

    "Setahu aku Kak Jungkook itu jarang banget mau ngerelain waktunya buat tugas. Apalagi pas lagi sakit." Yein mengerutkan keningnya.

    "Kamu kok bisa tahu hal - hal tentang Kak Jungkook sih?" tanya Yein penasaran. Sinb terkekeh.

    "Kak Jungkook itu dulu anak balapan. Sama kayak Kakak aku dulu. Nah daridulu 'kan, aku sering banget ikut ke arena balapan, terus kalo misalnya Kak Minhyun masih ada urusan, aku di titipin di rumah Kak Jungkook. Terus Kak Minhyun pernah bilang kalo Jungkook itu paling gasuka kalo ada orang yang main ke rumahnya kalo dia lagi sakit. Karena biasanya dia bakalan ngurusin dirinya sendiri." jelas Sinb. Yein hanya memaksakan senyum karena merasa kesal sendiri.

    "Berarti kamu sering dong ke rumahnya Kak Jungkook?" Sinb berpikir sedikit lalu mengangguk sambil memiringkan kepalanya.

   "dulu sih. Sekarang nggak lagi."

To Bad but So GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang