"Kenapa lo bawa balik tu coklat?" Jungkook yang datang dengan mata sayu kini menghela nafas kasar lalu melempar asal coklat itu dan pergi dari ruang tv.
"Woi! Ini coklatnya mau di apain?"
"Blender aja"
"Kali aja jadi susu" celetuk Jungkook tak peduli dan ia langsung masuk ke dalam kamarnya. Mingyu yang menjadi saksi bisu cowok itu dengan tidak peduli memakan coklat tadi dengan tampang bodo amat, untung kuki gasuka coklat.
Sedangkan si cowok bermarga Jeon itu menghela nafas kasar lalu menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dengan wajah kesal setengah mati. Dan Mingyu dengan ekspresi bingungnya, mengikuti Jungkook ke kamar cowok itu.
"Ada apa Jeon Jungkook? Ga biasanya muka lo kusut kaya gitu" Jungkook menghela nafas kesal lalu terduduk sembari mengambil bantalnya.
"Kesel bat gue"
"Ternyata ngeliat playgirl di depan mata itu lebih menyebalkan ketimbang ngeliat pacar kita selingkuh sama orang lain," Mingyu mengerutkan keningnya sambil memakan coklat fin carrè Jungkook.
"Siapa yang playgirl?"
"Temennya Wooseok."
"Siapa?hm?Sinb?Yoora?Yoohan?RaeBi?" Jungkook menggeleng. "Kalo gue bilang lu juga gabakalan tau" acuh Jungkook sambil menenggelamkan wajahnya ke tempat tidur.
Mingyu hanya menghela nafas lalu ikut berbaring disana. Memandang langit - langit kamar Jungkook yang berwarna putih itu. "Kasih clue dong. Marganya apaan?" Jungkook mendesah panjang. Sangat membenci si pengganggu berkulit eksotis ini. Dengan malas sambil menutup matanya, ia menjawab "jeong," Mingyu tampak berpikir keras lalu berdesis. "Siapa sih? Gua penasaran..." Jungkook berdecak kesal lalu melempar cowok di sebelahnya dengan bantal.
"Ga perlu tau...." ujar Jungkook dengan wajah sekesal - kesalnya. Cowok itu menatap sinis Mingyu yang masih melamunkan cewek yang dipikirkan Jungkook. Dengan satu sentakan yang membuat Mingyu terkejut, Jungkook menatapnya datar.
"Btw, belakangan ini lagi marak - maraknya lgbt. Gua takut ini terjadi sama gua. Lo bisa keluar kamar 'kan?" Ucapan Jungkook sukses membuat Mingyu memukul kepalanya dan berlari keluar.
"Gua pulang!!"
"Hati - hati!"
--
Pria bermarga Ong itu tertawa kencang yang menghadiahinya tatapan aneh orang - orang sekitar. Bodo amat dibilang aneh, toh, Ong Seungwoo emang aneh dari awal dia lahir 'kan?
Sebenarnya cewek bermarga Jeong ini cukup malu untuk menerima kenyataan bahwa Kakak kenalannya ini memiliki sifat yang benar - benar tak terkontrol. Ong Seungwoo bisa saja tiba - tiba marah dan tidak ingin berbicara padanya karena ada masalah dengan pasiennya. Dia juga bisa tertawa keras jika mendapat tip lebih dari bosnya. Heran, Ong Seungwoo ini memang gila tapi kenapa bisa jadi dokter ya?
"Kenapa lagi sih?" Ujaran Yein terkenal sangat membosankan dan datar bagi Ong Seungwoo. Tapi cowok ini tidak pernah mengeluh saat bersama Yein. Yein juga adalah cewek yang sangat baik untuk di andalkan.
"Muka lo lucu banget kalo lagi cengo kaya tadi---hahahahahah" sangat - sangat membuat Yein kesal setengah mati. Ong Seungwoo suka sekali begitu. Mengajaknya pergi seperti kemarin hanya untuk membeli makanan berkalori lalu mengantar gadis itu pulang. Dengan tawa aneh miliknya, Yein cukup bingung dengan sikap Ong Seungwoo. Semacam gila tapi, dia tidak gila. Seingat Yein seorang dokter itu pintar karena sering belajar. Apa Ong Seungwoo jadi gila karena sering belajar?
KAMU SEDANG MEMBACA
To Bad but So Good
FanfictionSebenarnya ini cerita klise romansa yang sering di temui orang - orang. Tentang si berandal yang jatuh cinta pada si rapuh. "saya tau. Saya terlalu buruk untuk anda dan anda terlalu baik untuk saya." "Tapi saya harap, dengan perbedaan itu kita bi...