12.

386 73 31
                                    

  Jungkook terbangun dan terkejut dengan pemandangan. Dilihatnya gadis itu tertidur ditangannya. Dan yang lebih herannya lagi, kamar miliknya ini tersusun rapi dan membuatnya meneguk ludah sendiri.

"Hmm..." Jungkook tidak tahu harus bagaimana. Pasalnya gadis bermarga Jeong ini lelap sekali di dalam tidurnya dan membuat Jungkook tidak tega untuk membangunkannya.

Akhirnya Jungkook kembali bersandar dan meraih benda asing yang terasa dingin di keningnya.

   "Jadi Yein ngompres gua?" Pria itu menghela nafas gusar lalu mendengus. Seharusnya Yein tidak harus repot - repot memikirkan dirinya 'kan? Gadis ini baik sekali.

   Jadi opini terakhir, Jungkook mengelus kepala Yein dengan pelan. Berharap gadis itu makin terlelap karena usapannya.

   Kalau dipikir - pikir wajah Yein cantik juga ya? Matanya seperti mata kucing lalu... porsi wajahnya benar - benar sempurna. Pipinya yang tirus dan... bibirnya yang kecil dan tipis itu.

  Ntah kenapa caranya tidur mirip seperti gadis yang ada di polaroidnya.

  Namun ia mengindahkan itu.

   Jungkook hanya tertawa kecil saat Yein agak mengerang pelan mengubah posisinya yang tak nyaman. Jungkook hanya terdiam menatap wajah gadis itu yang dihadapannya. Wajahnya mengingatkan pada seseorang. Kenapa ya dia tidak mencoba untuk berpacaran dengan anak baik - baik seperti Yein? Jungkook tersadar bahwa selama ini ia hanya memacari gadis - gadis kaya yang arogan dan tidak mau kalah. Yang manja dan meminta sesuatu pada Jungkook dengan merengek. Walaupun cukup kesal, tetap saja Jungkook tak bisa kasar pada gadis - gadis itu. Semuanya selalu mengingatkannya pada seorang gadis. Bagaimana saat ia kasar pada gadis itu dan bagaimana saat ia terlalu kurang ajar dengn gadis itu.

Jungkook trauma. Karena hal itu, gadis yang sangat di sayanginya pergi menjauh dengan penyakit jiwa yang di alaminya. Kleptomania. Si tukang mencuri. Si tukang mencuri itu adalah,

Jeon Somi. Gadis yang tersenyum merekah di foto polaroidnya yang selalu ia genggam itu.

Somi cenderung suka sendirian dan sering sekali mencuri barang - barang teman - temannya di sekolah dan membuat Jungkook jengah karena hal itu. Awalnya ia cuek karena Ayah dan Ibunya pasti bisa menghandal tingkah laku Somi yang aneh. Jungkook juga sempat malu mengenalkan Somi ke pacar - pacarnya dulu.

  Tapi setelah Ibunya meninggal dan Ayahnya menikah lagi, Jungkook memutuskan untuk mengurus Somi sendirian dan tinggal di lokasi apartemen milik Ibunya dulu.

  Tapi karena terlalu cuek, Jungkook baru sadar kalau langkahnya salah. Somi, suka mencuri barang - barang. Apapun itu. Dan gadis itu sampai di bully disekolah dan membuat Jungkook selalu heran ketika gadis itu pulang dengan keadaan terluka.

   Lalu mengetahui hal yang sering Somi lalukan di sekolah sebenarnya, Jungkook menghajar teman - teman Somi dan memukulnya habis - habisan. Membuat gadis itu di keluarkan dari sekolah.

   Jungkook emosi. Pasalnya setelah kejadian itu, setiap Somi pergi keluar rumah, ia selalu berada di kantor polisi. Jungkook berubah menjadi kasar pada gadis itu. Karena pekerjaannya selalu mencuri. Dan akhirnya dipuncak ia marah pada Somi, ia menyuruh Somi untuk keluar dari apartemen dan tidak akan menganggap gadis itu adik lagi.

Dan sebuah kejadian buruk pun terjadi.

Somi nyaris meninggal karena mencuri dompet seseorang. Gadis itu sekarat sekarang di rumah sakit. Dan saat itu juga Jungkook menerima panggilan dari polisi yang sering mengurusi Somi saat mencuri.

To Bad but So GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang