Sebenarnya ini cerita klise romansa yang sering di temui orang - orang.
Tentang si berandal yang jatuh cinta pada si rapuh.
"saya tau. Saya terlalu buruk untuk anda dan anda terlalu baik untuk saya."
"Tapi saya harap, dengan perbedaan itu kita bi...
"Putus lagi?" Seorang cowok dengan nafas yang agak berat itu mengangguk. Ia menghisap benda yang mengandung nikotin itu lalu dihembuskannya asap - asap sisanya di udara. Rambut awut - awutannya serasi dengan seragam bajunya yang sudah terbuka dan menampakkan kaus hitam polos disana.
"Ya ga gitu juga kali, memangnya mereka lonte yang lu mainin sesuka hati?" Celetukan yang amat mendalam itu membuat si penghisap rokok itu melirik temannya sinis.
"Ya kalo lonte mending dibayar, nah, tu cewek? Nggak dibayar tapi dia yang bayarin lu setiap hari. Tapi baru beberapa Minggu, udah lu putusin aja." Sambungnya yang membuat lawan bicara merasa muak melihat wajahnya. Namun hanya tawa remeh yang keluar dari bibir tebal sang lawan bicara.
"Jangan disamain dong sama lonte. Itu kan beda lagi ceritanya," balasnya. "Ya tapi masa segak berharga dirinya dia di mata lu. Dia itu udah suka sama lu sejak awal masuk sekolah. 2 tahun, Kook. Lu kira itu nggak lama?" Si cowok berbibir tebal itu mengedikkan bahunya.
"Bukan urusan gua ngitung tanggal, bulan, tahun kapan dia suka sama gua. Yang jelas kan gua udah mutusin dia dan semuanya berakhir. Simple 'kan? Kenapa lu memperumit?"
"Gua nggak memperumit. Elu nya aja yang terlalu tegaan sama cewek."
"Tapi pada dasarnya sih ya, cowok jahat bakalan berakhir sama cewek jahat juga. Cowok baik bakalan berakhir sama yang baik juga." Ia terkekeh pelan sambil menatap mata temannya.
"Memang tuhan complete banget untuk urusan tentang takdir ya." Seketika cowok berambut coklat gelap itu tertegun mendengar ucapan temannya.
"Gua cabut duluan deh kalo gitu." Ia menepuk bahu si pria berambut coklat tua itu. "Tiati kalo ketemu guru, ketangkep nangis lu" hanya kekehan kecil yang diberinya. Lalu temannya itu pergi meninggalkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Jungkook, sebut saja Jungkook. Cowok yang memulai keonarannya sejak kecil itu adalah pemain cewek di sekolah. Dalam arti, suka pacaran, memainkan perasaan dan memberi harapan. Dan ia benar - benar populer karena ketampanan dan ulah yang tidak baiknya di sekolah. Rata - rata cewek yang bakalam di gebetnya itu sih anak populer juga dan orang - orang kaya juga sama seperti dirinya. Wajar saja banyak yang menyukai pria berambut coklat tua ini, tuturnya yang lembut membuat cewek - cewek pada umumnya jatuh dalam pesona tampan miliknya. Perlakuannya pada gadis - gadis pun manis sekali.
Mantannya kurang lebih 20-an, kalau di hitung sama mantan - mantan pacarnya waktu Junior High School. Dia memang pandai menaklukan hati cewek. Bahkan dalam sekali tatapan saja, para cewek bisa saja menerima cintanya.
Hobinya bolos, berurusan dengan kantor polisi, merokok, ngumpul di Club malam, pacaran dan membuat onar di sekolah. So complete for being a trouble maker. Sama sekali tak ada yang bisa diharapkan dari sikapnya. Walaupun begitu, sekolah tetap mempertahankan dirinya ntah karena alasan apa. Di sisi lain ia juga bersyukur karena tidak dikeluarkan dari sekolahnya.