Sembilan

18K 608 3
                                    

Hari ini Kenya kembali pada rutinitas hariannya,yaitu kuliah.

Setelah perdebatan yang cukup alot dengan Alex,karena ia tetap tidak ingin diantar olehnya. Akhirnya ia mengalah dan Alex lah pemenangnya,karena daddy telah memberikan dukungan suara pada Alex dengan alasan bahwa kampusnya searah dengan kantor Alex.

Kenya meminta pembelaan mommy nya,namun sama saja mommy nya malah lebih memihak pada Alex.

Sudahlah berangkat dengan Alex saja,lagipula agar kalian semakin dekat. Kurang lebih seperti itulah apa yang Klaire katakan.

Di dalan mobil Kenya masih mengerucutkan bibirnya,tidak terima dengan ini semua.

"Jangan terus menerus mengerucutkan bibirmu seperti itu,itu membuatku semakin ingin menciummu." Alex menoleh,menatap Kenya dengan tatapan jahil seorang Alex,"atau kau memang sengaja menggodaku?"

Kenya segera menutup mulutnya rapat-rapat,dan hal itu membuat Alex tertawa.

Alex mencubit pipi Kenya,"kau ini lucu sekali."

Kenya menatapnya ganas.

Mereka tiba di kampus,Kenya segera turun dan hendak segera berlalu begitu saja. Namun Alex menurunkan kaca jendela mobilnya dan memanggil Kenya untuk mendekat padanya.

"Jaga dirimu dan jangan dekat-dekat dengan pria lain." Ujarnya.

"Meskipun itu dosen ku?" Tanya Kenya acuh tak acuh.

"Ya,meskipun itu dosen mu." Sahut Alex.

Kenya menatapnya geram dan hendak berbalik meninggalkan Alex.

"Tunggu." Alex menghentikan Kenya yang baru saja satu langkah menjauh darinya.

"Kemarilah." Titah Alex.

Dengan langkah gontai,ia kembali mendekat pada Alex."apa lagi?"

Alex melambaikan tangannya sebagai tanda bahwa Kenya harus lebih mendekat lagi.

Kenya mendekatkan wajahnya ke arah jendela mobil dan tiba-tiba Alex mengecupnya singkat,setelah itu ia berbisik."aku akan menjemputmu." Ucapnya sambil mengerling nakal.

Setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan Kenya yang masih berdiri di sana dengan pipi yang bersemu.

"Tadi itu siapa?" Seseorang menepuk bahu Kenya,membuat yang ditepuk kaget dan menoleh.

Kenya mengelus dada,menormalkan detak jantungnya."Aduhh Sher,ngagetin aja."

"Tadi itu dianterin siapa?"

Mereka mulai berjalan memasuki lorong kampus.

"Kakak ku." Jawab Kenya malas.

Sherly mengerutkan keningnya,"kakak?"

"Bukannya kau tidak memiliki kakak?" Tambahnya.

"Kakak tiri ku." Jawab Kenya lagi.

"Oohhh." Sherly manggut-manggut,kemudian dia berpikir dan tiba-tiba berteriak."Oh ya ampun Key,aku baru ingat jika mommy mu menikah lagi. Maaf ya aku tidak sempat datang."

Kenya menatapnya jengah,"tidak usah heboh juga Sher."

"Hehehe,maaf." Sherly memasang cengirannya.

"Lagipula kau kan sudah memberitahu ku bahwa kau tidak bisa datang."

Sherly tampak berpikir kembali,"ahh iya,aku lupa." Ia terkekeh.

Kenya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu.

Sheryl Claudia merupakan sahabatnya sejak SMA,ia tahu segala hal tentang Kenya. Bahkan mengenai hubungannya dengan Damish yang tidak direstui oleh orangtuanya pun,ia tahu. Padahal Damish sendiri yang notabene nya kekasih Kenya, tidak tahu tentang hal itu.

"Bagaimana?" Sheryl langsung mengintrogasi Kenya,begitu mereka sampai di kelas. Mereka duduk di deretan tengah.

"Bagaimana apanya?" Tanya Kenya kembali.

"Aduhh" Sheryl menatap Kenya frustasi."bagaimana kakakmu itu? Dia pria atau wanita? Sepertinya jika dilihat dari mobil nya,dia seorang pria ya?"

"Hem"

"Dia tampan tidak?" Tanya Sheryl semakin antusias.

Diam,itulah jawaban yang Sheryl dapat.

Sheryl mengguncang-guncang lengan Kenya,agar mendapatkan jawabannya segera."bagaimana Key? Apa dia tampan?"

Kenya melirik Sheryl malas,"tidak." Jawabnya singkat kemudian kembali mengabaikannya lagi.

Kenya hanya terkekeh mendapati sahabatnya yang tampak sedang merajuk.

"Bukankah tadi kau sudah melihatnya?"

Dengan memasang tampang sedih,Sheryl menjawab."aku tidak sempat melihat wajahnya."

Beberapa lama Kenya terlihat sedang mengetikkan sesuatu di smartphone nya dan sejenak tersenyum.

Kemudian ia menjawab apa yang seharusnya diketahui sahabatnya itu.

"Asal kau tahu,dia itu tidak tampan dan dia itu sangat menyebalkan. Ah iya,dia juga sangat gila." Kenya mengatakannya dengan wajah yang sangat serius."mungkin bila diibaratkan Joker,kedudukannya berada di atas Joker. He's King Joker." Di akhir kalimat terlihat Kenya mengucapkannya sambil bergidik ngeri.

Sheryl tampak menilai,"Sepertinya awal pertemuanmu dengannya tampak kurang menyenangkan."

Kenya menghela nafas kemudian mengedikkan bahunya.

Tak berselang lama dari itu jam kuliah pertama dimulai.

---

"Haduhh,punggungku rasanya mau patah." Ucap Sheryl sambil meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

Mata kuliah sudah berakhir,akhirnya mereka bisa bernafas lega.

"Ayo kita pulang." Ajak Kenya.

Setelah memasukkan barang-barang ke dalam tas,mereka berdua berjalan meninggalkan ruangan.

Tak jauh dari tempat mereka berdiri terlihat sekumpulan orang yang tampak melihat sesuatu dengan begitu antusias,bahkan terkadang disertai teriakan ala-ala.

"Ada apa sih?" Tanya Sheryl heran.

Kenya menggeleng.

Terlihat dua orang wanita menjauh dari keramaian itu dan berjalan melewati Kenya dan Sheryl.

Sheryl memanggil mereka yang membuat kedua wanita itu mendekat."ada apa ramai-ramai di sana?"

Salah satu diantara mereka menjawab,"itu,ada pria tampan sedang duduk di kursi taman." Jawabnya dengan begitu gembira.

"Siapa?" Tanya Sheryl penasaran.

Kedua wanita itu menggeleng.

"Baiklah,terima kasih."

Sheryl menatap Kenya lama.

Kenya memicingkan matanya,mengerti bahwa terdapat arti di balik tatapan Sheryl.

"Apa?" Tanya Kenya ketus.

Sheryl menyengir,"kita ke sana yuk." Tanpa menunggu jawaban,dia menarik Kenya mendekati keramaian itu.

"Oh My God,Key. Dia tampan sekali." Ucap Sheryl histeris mengabaikan Kenya yang sedang menggerutu karena ditarik paksa untuk melihat hal yang menurutnya tidak penting.

Kenya berdecih,"aku ingin pulang saja." Belum sempat melihat siapa orang tersebut,Kenya segera berbalik meninggalkan Sheryl.

"Ih Kenya!" Teriak Sheryl kencang,membuat pria yang sedang dipuja-puja itu menoleh kemudian mendekat ke arah Kenya.

Pria itu meraih tangan Kenya membuatnya berhenti melangkah dan menoleh.

Kenya menatapnya datar kemudian menghela nafas kasar begitu melihat pria tersebut.

•••

Thank you for reading. Hope you like it.

Salam Tirex.

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang