Lima Belas

12.2K 478 10
                                    

Kenya berjalan melewati hamparan toko-toko yang menyajikan berbagai macam pernak-pernik,baju dan lain sebagainya.
Cuaca yang tidak terlalu panas juga mendukung aktivitasnya saat ini. Namun saat ia sedang memilih beberapa accessories matanya menangkap sosok pria yang tidak asing baginya. Namun mana mungkin pria itu ada di sini. Jika memang benar itu dia,apa yang dia lakukan di sini?

----------

Kenya keluar dari toko,perlahan mengikutinya dari belakang. Dari kejauhan terlihat bahwa pria itu sedang berbicara dengan seseorang di telpon. Kenya terus mengikutinya dari belakang terkadang ia harus berlari kecil agar tidak tertinggal.

"Arggh sial." Cebik Kenya begitu melihat lampu untuk menyeberang berganti berwarna merah sedangkan pria yang sedang dikejarnya sudah menghilang di balik tikungan toko.

Begitu lampu sudah berganti berwarna hijau,ia segera mengejarnya lagi namun sayang jejaknya sudah tidak terlihat. Kemana dia? Apa itu benar dia atau aku salah lihat?

Ia segera mengambil handphone nya dan menekan kontak yang ingin ia hubungi. Namun hasilnya nihil,teleponnya sedang sibuk.

Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kembali,siapa tau bisa bertemu lagi dengan pria tadi. Setelah beberapa langkah ia berjalan,dering handphone mengagetkannya. Tertera nama Alex di layarnya.

"Iya Lex?"

"Bersiaplah kita akan pergi,aku akan pulang satu jam lagi."

"Ha? Sa-satu jam lagi?" Tanya Kenya panik.

"Iya sayang,bye!" Alex memutuskan panggilannya.

Aduhh mati aku. Kenya segera menelepon Collan,supir tadi untuk segera menjemputnya.

Sekitar 15 menit Collan datang,segera saja Kenya memerintahkannya untuk mengantarnya pulang.

Kenya sudah tiba di resort dan segera mengganti pakaiannya. Ia tidak berdandan sedemikian rupa karena Alex juga tidak mengatakan ia akan membawanya kemana.

Masih ada waktu sekitar 10 menit untuk menunggu Alex datang. Kenya yang masih berdiam diri di depan meja rias menggunakan waktu itu untuk memikirkan tentang kejadian tadi,ia berpikir jika benar itu Damish untuk apa ia jauh-jauh ke sini? Bukankah pria itu sedang sibuk mengurus cabang perusahaan ayahnya. Atau mungkin dia sama seperti Alex yang rela terbang ke sini hanya sekedar untuk meeting. Kenya sudah beberapa kali mencoba menghubungi Damish kembali namun sama saja hanya ada pemberitahuan ia sedang sibuk,bahkan untuk yang terakhir kalinya handphone nya tidak aktif.

Kenya menghela nafas. Tiba-tiba seseorang mengecup pipi nya. Di cermin terdapat pantulan Alex yang sedang tersenyum sangat manis ke arahnya.

"Kau cantik sekali." Puji Alex begitu melihat Kenya dengan dress merah maroon nya.

Kenya yang mendengar itu hanya tersipu malu.

"Baiklah ayo kita berangkat." Alex menarik tangan Kenya,menuntunnya untuk menuju mobil.

"Kita mau kemana?" Tanya Kenya begitu mereka sudah duduk manis di dalam mobil.

"Nanti kau akan tahu." Alex mengedipkan sebelah matanya.

Tidak banyak bertanya lagi Kenya lebih memilih untuk melihat deretan lampu kota yang tersusun dengan rapih di sepanjang jalan. Memang sekarang sudah sore,bahkan langit sudah berwarna jingga.

Karena keasikannya memandang lampu-lampu kota,rasa kantuk menghampirinya mungkin karena ia juga sudah lelah seharian ini berkeliling.

Alex yang melihat gadisnya sudah tertidur hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan menyandarkan kepala Kenya di bahunya.

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang