My Stepsister Is Mine

Dua Puluh Empat

Kurang ajar sekali pria bernama Max itu. Dia pikir hanya karena dia calon tunangannya,dia berhak berbuat seperti tadi?

Bajingan. Batin Alex.

Ya.. Alex sudah mengetahui semuanya. Kenya sudah menceritakan semuanya mulai dari soal perjodohannya dengan Max. Kenya juga mengingatkan jika Alex dan Max pernah bertemu sebelumnya pada saat Max menjemput Kenya untuk mengantarnya berangkat kuliah. Tapi Alex tidak peduli,untuk apa dia mengingat hal-hal yang tidak penting,termasuk si Max itu.

Kenya terus menangis mengingat kejadian tadi,ia tidak terima dengan perlakuan Max yang seperti itu. Rasa kesal terhadap Max semakin bertambah ketika Kenya tak hentinya menangis apalagi ia tidak rela tubuh gadisnya telah disentuh pria lain,akhirnya mereka mencoba menghilangkan bekas sentuhan Max tadi. Dan berakhirlah Alex yang sedang memeluk tubuh polos Kenya yang sudah tidur terlelap akibat kegiatan panas mereka tadi.

Mengingat sulitnya bagi Kenya menolak perjodohan dengan Max,Alex semakin ingin segera menjadikan Kenya miliknya seutuhnya. Apa perlu Alex melakukan hal licik lagi? Namun sepertinya itu tidak perlu, bila mengingat Kenya pasti akan menjadi miliknya. Meskipun ia merasa kesal tapi di sisi lain ia senang karena Kenya lebih menerima jika Alex yang menyentuh tubuhnya dibandingkan dengan pria lain. Bukankah itu berarti Kenya sudah merasa nyaman dan mulai menerima dirinya,meskipun tanpa gadis itu sadari.

"Lex? Kau belum tidur?" tanya Kenya. Ia menoleh karena merasa Alex masih belum memejamkan matanya.

Alex mengangkat sebelah alisnya."wow! Bagaimana kau tau babe,jika aku belum tidur?"

Mengehela nafasnya jengah,Kenya membalikan tubuhnya menghadap Alex. "Jika kau sudah tidur tanganmu tidak akan mungkin bergerak sendiri di salah satu bagian tubuhku." ujarnya sedikit kesal.

Alex terkekeh."bahkan saat tidur kau masih bisa terpengaruh dengan sentuhanku. Apa kau ingin kita melakukannya lagi?" godanya.

Kenya mencubit lengan Alex sambil menunjukan raut kesalnya. "Diam,dan tidurlah!" kata Kenya dengan nada memerintah,sebelum ia membalikan tubuhnya lagi memunggungi Alex.

"Aku kan hanya menawari."

"Tidur,Alex!" ketus Kenya.

"Baiklah-baiklah." setelah itu Alex kembali memeluk pinggang Kenya,namun setelah itu ia benar-benar tertidur.

----

Kondisi ranjang sebelah yang dingin membuat Kenya mengernyit. Ia membuka matanya dan tidak mendapati Alex di sebelahnya maupun di dalam kamar. Kenya berpikir apa Alex sudah berangkat bekerja?

Beranjak dari kasur dan segera menuju kamar mandi untuk menyelesaikan ritual di pagi hari-nya.

Sekitar setengah jam ia turun menuju lantai bawah,dirinya hanya memakai hot pants dan kaus putih polos yang agak kebesaran. Langkahnya terhenti tepat di undakan tangga ke delapan,ia tertegun begitu melihat pemandangan di depannya. Alex berjalan ke arahnya tanpa mengenakan baju. Dan tak lupa ia sedamg mengelap tubuh atletis  berkeringatnya dengan haduk kecil. Jika dilihat dari penampilannya sepertinya Alex baru saja berolahraga. Dan sialnya dia tampak begitu sexy.

"Kenapa?" pertanyaan Alex berhasil membuat Kenya keluar dari lamunannya.

Kenya tergugup,begitu malu untuk beberapa saat. Tidak seharusnya ia mengagumi keindahan Alex. Ini merupakan suatu kesalahan besar.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Kenya sambil berusaha menutupi rasa malu nya.

Mendengar pertanyaan itu membuat Alex menaikan salah satu alisnya. "Kau tidak lihat,aku baru saja selesai berolahraga."