Dua Belas

15.5K 564 7
                                    

Sabtu pagi merupakan waktu yang tepat untuk bersantai di rumah. Menyesap teh hangat di balkon kamar adalah salah satu rutinitas sabtu paginya.

Pikirannya memutar kembali kejadian seminggu yang lalu,saat dirinya melakukan hal 'itu' lagi dengan Alex.
Bagaimana bila Damish tau apa yang sudah terjadi selama ini dengannya dan Alex. Meskipun Kenya sudah memberitahu Damish tentang Alex,namun ia hanya memberitahu bahwa dirinya dan Alex hanya sebatas adik dan kakak. Kini ia berpikir,dirinya tidak baik untuk Damish. Ia sudah mengkhianati kepercayaan kekasihnya.

Kenya mengecek handphone nya,memastikan kekasihnya mengirimkan balasan pesan.
Sudah beberapa hari belakangan ini Damish tidak mengabarinya,entah kemana pria itu dan apa yang sedang dia lakukan.

Mengenai dugaan mommy pada Damish,sebenarnya ia tidak pernah memusingkannya. Namun terkadang,ia berpikir apakah itu benar atau tidak.

Kenya sangat mengenal kekasihnya,ia mengenal Damish ketika dirinya dan Sheryl pergi berlibur ke Belanda. Pertemuan mereka sangat tidak disengaja,mereka bertemu di salah salah satu toko accessories. Ketika itu tanpa diduga,dirinya dan Damish ingin mengambil kalung yang sama.

Ia mempersilahkan Damish untuk mengambil kalung itu,dan Damish tersenyum mengisyaratkannya sebagai tanda terima kasih karena Kenya membiarkan kalung itu dibeli olehnya. Dari sana mereka mulai dekat dengan Damish yang meminta untuk berkenalan lebih dalam.

Tentu saja Kenya tidak menolak,karena dari awal mata mereka bersitatap Kenya sudah jatuh cinta dengannya.

Hubungan mereka semakin membaik bahkan berujung dengan Damish yang menyatakan cinta kepadanya.

Kenya menatap nanar pada layar smartphone nya. Ia menekan beberapa nomor dan mulai meletakkan smartphone nya di antara bahu dan telinganya.

Berharap deringan yang terdengar namun malah suara seorang wanita yang berkata bahwa nomor yang sedang ia hubungi sedang tidak aktif.

Kenya menghela nafasnya. Mungkin dia sedang sibuk.

Menyadari teh nya sudah habis,ia berniat untuk membuat kembali teh nya di dapur.

Ia mulai memutar kenop pintu dan pintu mulai terbuka. Bukan ruang hampa yang pertama kali ia lihat,melainkan sebuah dada bidang yang terbungkus oleh kaos berwarna biru dongker.

Ia menengadah,matanya bersitemu dengan sepasang mata milik seseorang yang berada di hadapannya.

"Good morning,honey." Ujar Alex setelah mengecup singkat bibir Kenya.

Bukannya menjawab,Kenya malah menengok ke kanan dan kiri.

"Apa yang kau cari?" Tanya Alex bingung dan malah mengikuti kegiatan Kenya.

Kenya menatapnya kesal,"Ish kau ini! Bagaimana jika tadi daddy atau mommy melihatnya?!"

Alex tersenyum,"tidak masalah bagiku."

Bagaimana semua ini bisa terjadi? Setiap hari ia harus selalu berhadapan dengan manusia yang memiliki wajah seperti Dewa Yunani namun sangat menyebalkan.

"Jika mereka melihatnya,kita tidak akan menyangkal apapun. Oh iya,dan kita akan mengatakan bahwa kita sudah melakukan yang lebih dari ini sebanyak dua kali." Alex mengatakan dua kata terakhir dengan nada yang dibuat dramatis.

Karena semakin kesal,Kenya meninggalkan Alex begitu saja.
Namun Alex tetaplah Alex,dia mengikuti kemanapun gadisnya pergi.

"Tidak perlu khawatir,daddy sedang menemani mommy ke supermarket." Ucap Alex begitu mereka sampai di dapur.

Kenya tidak mengindahkan ucapan Alex,ia menyibukan dirinya dengan membuat teh.

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang