Dua Puluh Lima

8.2K 341 15
                                    

Mereka berdua menuruni tangga,terlihat Alex sedang menyeret dua koper di tangannya dan Kenya pun melakukan hal yang sama pada kopernya.

Klaire yang sedang duduk di ruang keluarga sambil membaca majalah mengernyit bingung ketika melihat Kenya. Ia berpikir mau pergi kemana putrinya itu.

"Bukankah yang pindah hanya Alex,lalu apa yang kau lakukan dengan kopermu?" tanya Klaire pada Kenya.

Kenya menunduk,ia takut untuk meminta izin tapi inilah yang harus ia lakukan agar bisa menjaga jarak dari Max. "Tidak mom,aku juga akan ikut dengan Alex." ucap Kenya dengan rasa bersalah.

Mendengar pernyataan dari putrinya,Klaire sedikit terkejut. Tumben sekali Kenya ingin ikut bersama Alex. "Kenapa?" tanya Klaire lagi.

Kenya melirik Alex sebentar. Ia menghela nafas begitu melihat Alex hanya diam saja. Sejenak ia berpikir untuk menjawab dengan alasan apa,tapi sepertinya alasan agar mereka bisa lebih akur merupakan jawaban yang lumayan bagus. "Mungkin jika aku tinggal dengan Alex kami bisa menjadi lebih akur. Dan sepertinya aku masih ingin menghabiskan waktu dengan kakak ku. Ya,seperti yang mommy bilang--aku dan Alex selalu bertengkar selama ini. Kami kan adik kakak,jadi sepertinya tidak ada salahnya kami tinggal bersama. Ya kan mom?"

Klaire diam,berusaha mencerna perkataan anaknya. "Iya memang. Tapi kalian kan selama ini juga tinggal bersama dan bagaimana hasilnya? Kalian masih seperti itu kan?"

Kenya menggigit bibir bawahnya,ia merasa gugup. Dan Alex yang melihat kegugupan Kenya segera membantunya.

"Kan selama di sini dia masih bisa bergantung pada mom dan dad,jadi dia masih bisa minta tolong pada orang lain sedangkan jika tinggal hanya bersamaku mau tidak mau dia harus minta tolong padaku saja. Dan kau tau mom,aku tidak akan semudah itu membantunya sebelum ia benar-benar memohon dan berbuat baik padaku,jadi dengan begitu kami bisa menjadi sedikit lebih akur." ujar Alex disertai kekehan. Klaire yang mendengar itu pun ikut terkekeh,sedangkan Kenya mendelik kesal pada Alex.

Damn you,Alex! Batin Kenya.

"Baiklah,sepertinya tak ada salahnya memberikan waktu bagi kakak adik untuk menghabiskan waktu bersama." Klaire tersenyum kepada kedua anaknya setelah mengatakan itu.

"Thank you,mom." ujar Kenya senang kemudian memeluk Klaire.

Klaire yang baru menyadari suatu hal langsung mengurai pelukannya. "Lalu bagaimana kuliah mu?"

Sial... Kenya lupa akan hal itu. Sepertinya harapannya untuk meninggalkan LA akan pupus begitu saja.

"Aku sudah mengurusnya,Kenya akan pindah kuliah juga." Timpal Alex.

Klaire dan Kenya yang mendengar itu awalnya terkejut. Kemudian Klaire mengulas senyum setelahnya namun tidak untuk Kenya,gadis itu masih diam.

"Baiklah,jika semuanya sudah beres. Kalian boleh tinggal bersama." ujar Klaire mengizinkan. "Oh iya,berapa lama kau akan tinggal dengan Alex?" tanya Klaire lagi.

Kenya tampak berpikir. "Entahlah mom,mungkin setelah kuliah ku selesai atau entah sampai kapan aku juga tidak tau."

"Ku harap jangan terlalu lama,karena aku dan daddy kalian akan merasa kesepian." ujar Klaire.

"Tenang saja. Kami akan sering berkunjung." Kenya kembali memeluk tubuh Klaire.

Setelah selesai meminta izin,mereka segera berangkat. Terlihat dari balik kaca jendela mobil Klaire yang sedang melambaikan tangannya. Alex dan Kenya tersenyum dan ikut melambaikan tangan. Selama di perjalan mereka hanya diam,namun Kenya mulai memecahkan keheningan.

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang