Dua Puluh Dua

9.6K 434 21
                                    

Hari ini Alex bekerja seperti biasanya. Menandatangani berkas-berkas kerja sama dan tidak lupa juga dengan rapat. Alex terkadang merasa jenuh dengan semua itu tapi jika dipikirkan lebih jauh lagi,ia juga harus memiliki pegangan untuk masa depannya dan juga ia harus bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah ia mulai.
Begitupun urusannya dengan Kenya,ia harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat.

Rapat kali ini tidak menghabiskan waktu yang lama karena Alex hanya ingin mendengar bagaimana kabar project kerja sama antara perusahaannya dengan perusahaan milik seorang pengusaha terkenal yang berada di Dubai. Dan.. hasilnya cukup memuaskan karena tidak ada yang perlu ia khawatirkan,karena ia sendiripun tau bagaimana Profesional-nya rekan kerjanya kali ini.

Seorang wanita sedang berdiri memperhatikan beberapa bingkai foto yang terletak di atas meja yang dikhususkan untuk menaruh foto-foto. Ia menatap datar beberapa figura yang terdapat foto dirinya di dalamnya.

"Mengapa kau memajang fotoku sedang tertidur,di sini?" Tanya nya begitu menyadari si pemilik ruangan yang tak lain dan tak bukan adalah Alex sudah berada tepat di belakangnya.

Alex memeluk pinggang Kenya dari belakang sambil menempatkan dagunya di bahu Kenya. "Karena aku suka melihat wajahmu ketika sedang tidur. You're like an angel while you're sleeping."

Kenya mendengus kemudian bergerak membebaskan diri dari pelukan Alex. "Kenapa rapatnya sebentar?" Tanya Kenya mengabaikan masalah foto tadi sambil memperhatikan sekeliling ruangan Alex yang menurutnya Alex patut dipuji karena seleranya memang begitu tinggi dan selalu meninggalkan ciri khas dirinya di setiap apapun yang ia miliki.

Dan sepertinya kali ini selain menyukai tidur dengan Alex, ia juga mulai menyukai ruang kantor Alex. Ck,otaknya memang sudah tidak beres.

"Aku tidak mau kau menunggu lebih lama." Jawab Alex. Memang hari ini Kenya ikut ke kantor dengannya karena mengingat besok mereka akan menghadiri pesta pernikahan Fonsi---Alex mengajaknya untuk membeli gaun nanti siang dan karena Kenya tidak sabar terlebih ada alasan lain ia tidak ingin berada di rumah akhirnya Kenya mengusulkan untuk ikut ke kantor dengan Alex. Dan Alex pun tidak akan menolak itu.

"Tidak masalah,lagi pula aku suka di sini." Senyum Alex terbit begitu saja ketika mendengar itu keluar dari mulut Kenya. Alex menggenggam tangan Kenya dan menariknya keluar setelah ia melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 11.00 siang.

Kenya memutar lagu berjudul My Valentine milik Martina McBride begitu mereka di dalam mobil,dan mobil sudah bergerak menjauh dari perusahaan Alex. Ia mulai bernyanyi mengikuti alunan lagu meski hanya terdengar seperti sedang berbisik.

"Kau menyukai lagu ini?" Karena merasa tertarik akhirnya Alex bertanya dan menoleh sebentar ke arah Kenya dan kembali fokus ke jalan setelah Kenya menjawab pertanyaan Alex dengan sebuah anggukan.

"Kenapa?"

"Lagu ini begitu berkesan untukku." Ucapnya dengan senyuman yang mengembang. Lagu ini selalu ia putar di setiap hari Valentine dan tanggal di mana Damish meminta ia untuk menjadi kekasihnya, meskipun kini Damish sudah tidak pernah menyanyikan lagu ini lagi dengannya,tidak seperti awal-awal mereka berdua berpacaran. Tapi ia mengerti dengan kondisi Damish saat ini.

Sungguh.. dalam hati Kenya ingin sekali ia menyusul kekasihnya itu bahkan tinggal di sana bersamanya. Dan lagi,kenyataan tidak mengizinkan ia melakukan itu.

Guncangan di tubuhnya membuat Kenya tersadar dari lamunan masa lalunya. Terlihat Alex tampak khawatir padanya.

"Kau tidak apa-apa? Kenapa kau melamun? Apa kau sakit?" Tanya Alex sambil memegang kening Kenya memastikan gadis itu sakit atau tidak.

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang