My Stepsister Is Mine

Delapan

Semalaman Kenya tidak bisa tidur karena selalu teringat ciumannya dengan Alex. Ia malu ketika mengingat bahwa dirinya membalas ciuman itu,bahkan menikmatinya.

Hanya satu harapannya saat ini,semoga Alex tak menyadari itu semua.

Kenya terus memotong bawang sedangkan Mony,koki di mansion ini sedang mencuci sayuran."Biarkan saya saja non yang mengerjakan ini semua." Ucap Mony tidak enak pada majikannya.

"Tidak apa-apa,hari ini saya ingin memasak nanti kamu setelah mencuci sayuran boleh kembali ke kamarmu jika tidak ada pekerjaan lain. Dan satu lagi,panggil saya Kenya saja." Tutur Kenya.

"Ehm--,baik non." Ucap Mony tergugu.

"Kenya." Tegasnya.

"Uhm,baik Kenya." Ulang Mony lagi.

Usia Kenya dan Mony tidak terpaut cukup jauh. Usia mereka hanya berjarak 3 tahun.

Menurutnya,Mony orang yang asik dan dewasa. Terkadang jika Kenya merasa bosan,ia berkunjung ke kamar Mony dan mengobrol dengannya.

Ternyata ayah Mony dulu bekerja menjadi koki juga di sini,namun karena sudah cukup tua akhirnya Mony menggantikan ayahnya.

"Semuanya sudah selesai dicuci,aku akan mengerjakan pekerjaan yang lain." Ucap Mony sambil beranjak dari dapur.

Kenya mengangguk,kemudian ia melanjutkan memotong semua bahan yang akan dimasak.

Sedang asik membalik daging ayam yang ia goreng,tiba-tiba tangan kokoh seseorang memeluknya dan mengecup pipi Kenya.

"Good morning,my future." Sapa Alex.

"Ihh Alex,lepas."

Alex tak bergeming,"masak apa? Sepertinya enak."

"Potato soup dan ayam goreng."

Alex menghirup bahu Kenya dalam,aroma Soy yang selalu menjadi ciri khas gadis ini selalu manis dan begitu memabukkan.

"Alex! Kenya? Sedang apa kalian?" Tanya seseorang dari belakang,yang membuat mereka terlonjak kaget dan Alex segera melepaskan pelukannya.

"Mom-my?" Ucap Kenya dengan tergugu.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Klaire lagi.

"uhm--" Kenya hendak menjawab namun Alex terlebih dahulu memotong perkataannya.

"Loh,mommy kok sudah pulang? Bukankah seharusnya baru nanti sore?" Tanya Alex mengalihkan pembicaraan agar Klaire melupakan kejadian barusan.

"Dan dimana daddy?" Tambah Alex yang tak melihat keberadaan daddy nya.

Alex merangkul pundak Klaire dan mengajaknya menuju ruang keluarga meninggalkan Kenya yang sedang mematikan kompor.

Mereka berdua duduk di sofa.
Alex duduk di samping kiri Klaire,kemudian Kenya ikut bergabung dengan mereka,ia duduk di samping kanan Klaire sambil memeluk mommy nya erat.

"Daddy sedang menurunkan barang-barang." Klaire mengecup puncak kepala Kenya,"memang tadinya momny akan baru tiba nanti sore atau bahkan baru sampai besok pagi,tapi mommy khawatir dengan kalian makanya mommy mengajak daddy untuk pulang lebih cepat." Jelas Klaire.

"Padahal baru pulang bulan depan juga tidak masalah." Ujar Alex pelan bahkan terdengar seperti gurauan.

"Apa kata mu,Lex?" Tanya Klaire.

"Tidak ada." Jawabnya sambil menggelengkan kepala.

"Hay semua! Daddy pulang." Seru Fernand dengan riang ketika memasuki ruang keluarga dengan koper di tangan kanannya,sedangkan barang-barang lainnya dibawa oleh Roy,kepala pelayan di mansion ini.