Tujuh Belas

11.4K 425 12
                                    

"Hai sayang." Suara bariton yang menggema di setiap penjuru ruangan,berhasil membuat Kenya terkesiap.

Piyama tidur hitam yang sudah melekat pas di tubuhnya,menunjukan sisi manis dari Alex. Pria itu sedang bersandar di ambang pintu dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

Kenya baru tersadar dengan apa yang Alex katakan sebelumnya. Ia memandang was-was pada Alex,takut-takut dia mendengar percakapannya dengan Damish.

Tanpa mendengar balasan dari Kenya,Alex melangkahkan kakinya mendekati gadis yang kini duduk terpaku di pinggir ranjangnya. "Kau belum tidur,sayang?" Ia menyelipkan rambut Kenya ke belakang telinga gadis itu.

Kenya yang diam saja sejak tadi mulai sedikit tenang ketika merasa bahwa Alex tidak mendengar percakapannya tadi. Kenya menggeleng seraya memberikan jawaban bahwa ia belum mengantuk.

"Kalau begitu aku akan menemanimu sepanjang malam." Alex mulai tersenyum jahil,"bahkan aku rela jika kita menghabiskan malam ini dengan sesuatu yang lebih."

Merasa bahwa Alex sudah mengarah pada hal yang tidak senonoh,Kenya segera mengurung tubuhnya di dalam selimut. Namun tak seorangpun yang bisa menebak jalan pikiran Alex. Karena kali ini ia sudah ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Kenya.

Alex memeluknya dari belakang dan menyerukan wajahnya di leher jenjang Kenya,membuat gadis itu kegelian karena deru nafas Alex yang terus menghantam lehernya.

"Tidak bisakah kau berhenti mengangguku dan membuatku kesal?" Tanya Kenya menahan emosinya. Baru saja hari ini Alex membuatnya bahagia dengan sikap manisnya,namun Alex bukanlah Alex bila tidak menyebalkan.

"Tidak"

"Lex,hentikan." Ujar Kenya yang merasa bahwa Alex semakin erat memeluknya dan kini ia mulai mengecup leher Kenya.

"Tidak"

Kenya menahan emosinya. Batu tidak harus dilawan dengan batu. Kenya menghela nafasnya.

"Sayang,kau marah?" Tanya Alex.

Kenya hanya diam.

"Sayang" Panggil Alex lagi.

"Lex berhenti memanggilku sayang." Ujar Kenya.

Alex membalikan tubuh Kenya agar menghadap ke arahnya,"memangnya kenapa? Kau tidak suka?"

"Tidak"

"Kenapa?" Tanya Alex penasaran.

Tanpa sadar Kenya menaruh tangannya di dada bidang Alex. "Tidak tau,aku hanya tidak suka saja."

Ia mulai memain-mainkan kancing piyama Alex."sebagai gantinya.. kau boleh memanggilku dengan sebutan apapun."

"Bagaimana jika memanggilmu honey?" Kini fokus Alex bukan kepada panggilan apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh Kenya,fokusnya kali ini adalah pada gerakan tangan Kenya yang terasa sensual bagi Alex meskipun gadis itu tidak menyadarinya.

Kenya tampak berpikir,"Tidak buruk."

"Hm" gumam Alex dengan suara yang nampak lebih berat. Tangan Alex sudah mencekal tangan Kenya agar gadis itu menghentikan kegiatan yang berhasil membangkitkan gairahnya.

"Tanganmu membuat sesuatu di tubuhku ingin melampiaskannya keluar." Ujar Alex yang manik matanya mulai semakin menggelap.

Kenya membelalakan matanya begitu Alex sudah berada di atasnya,mengurung tubuh Kenya di bawah kungkungannya. Ketika Kenya hendak membuka mulut untuk protes,dengan segera Alex menciumnya. Ia baru melepasnya begitu gadis itu memukul dadanya karena kehabisan nafas.

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang