Dua Puluh Delapan

12.4K 386 51
                                    

Sudah seminggu lamanya dia pindah rumah,berarti selama itu juga dia pindah kuliah dan tinggal bersama Alex. Tapi seminggu belakangan ini tidak ada hal-hal yang Alex lakukan di luar batas,itu semua karena pria itu sibuk dengan pekerjaannya. Kenya merasa sepi di mansion karena setelah pulang kuliah dia akan sendirian di sana sedangkan Alex akan kembali lagi ke kantor setelah mengantarnya pulang. Dia ingin sekali keluar untuk sekedar berjalan-jalan,tapi tentu saja Alex tidak mengizinkan jika tidak bersama dirinya. Well,itu membuatnya bosan ketika berada di sana dan yang bisa Kenya lakukan hanya menonton tv dan tidur. Lama-lama tubuhnya akan semakin membengkak jika terus seperti itu.

Seperti sekarang ini,minggu pagi dan cuaca sedang cerah tapi dia hanya bisa menonton kartun kesukaannya sambil memakan puding di tangannya. Dan Alex,pria itu masih tertidur karena dia baru pulang larut malam dengan kondisi wajahnya yang tampak begitu lelah. Sepertinya memang banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.

Sebuah tangan memeluknya dari belakang dan mengecup puncak kepalanya. Tanpa menoleh Kenya tau siapa yang melakukannya. Tentu saja itu Alex,karena tidak ada siapapun yang tinggal di rumah ini selain mereka berdua.

"Good morning,honey." ujar Alex yang kemudian dibalas oleh Kenya.

"Morning." balas Kenya tanpa menoleh.

Alex mengelus rambut Kenya pelan."Ayo kita sarapan."

Ajakan Alex membuat Kenya menoleh dengan tatapan bersalah. Pagi ini dia tidak menunggu Alex untuk sarapan karena dia sudah sangat lapar dan perutnya sudah berdemo cukup keras,sedangkan Alex sepertinya pria itu masih lama tenggelam dalam tidurnya. Sebenarnya dia ingin membangunkan Alex,tapi mengingat keadaan Alex semalam membuat dia mengurungkan niatnya.

"Maaf tapi aku sudah sarapan karena tadi aku sudah sangat lapar." ujar Kenya.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?" Alex menatapnya dengan sayang.

Kenya menundukan kepalanya dan berkata dengan suara pelan."aku tidak tega membangunkanmu,karena kelihatannya kau sangat lelah semalam."

Hal itu membuat Alex tersenyum kecil lalu kemudian dia mengelus pipi Kenya."tidak apa,aku bisa sarapan sendiri nanti."

"Bagaimana jika kita jalan-jalan hari ini?" ujar Alex setelah jeda yang cukup lama.

Seketika Kenya langsung menatap Alex dengan mata yang berbinar dan senyum yang merekah. "Sungguh?"

Melihat ekspresi Kenya yang sangat lucu membuat hati Alex terasa tergelitik sekaligus bahagia disaat yang bersamaan. Gadis kecilnya ini selalu bisa membuatnya bahagia.

"Tentu,kita akan bersenang-senang hari ini." ujar Alex kemudian mengecup bibir Kenya sekilas.

Kecupan Alex membuatnya tersipu malu.

"Baiklah kau siap-siap dan aku akan sarapan terlebih dulu." ucap Alex yang kemudian dibalas dengan sebuah anggukan oleh Kenya.

Alex dan Kenya yang sudah siap segera masuk ke dalam mobil. Kenya memakai dress berwarna kuning dengan motif bunga. Sebenernya yang dimaksud bersenang-senang oleh Alex seperti apa Kenya tidak tau,yang jelas dia merasa senang bisa keluar dari rasa sepi di dalam mansion. Kenya menoleh ke arah Alex,pria itu memakai kaos berwarna abu-abu dengan celana jeans hitam. Meskipun hanya memakai pakaian seperti itu tapi Alex tampak begitu tampan,terlebih bulu-bulu halus di sekitar dagunya semakin membuat Alex terlihat sangat.... Menggoda?

Tanpa sadar tangan Kenya bergerak mengelus rahang Alex. Tentu saja Alex kaget melihat Kenya yang tiba-tiba melakukan itu padanya.

"Jangan mencukurnya ya,biarkan saja seperti ini. Aku menyukainya." Ujar Kenya.

Sontak saja hal itu membuat Alex tersenyum,mengetahui jika wanita itu menyukai sesuatu yang terdapat padanya. Tapi tak lama senyuman itu berubah menjadi sebuah smirk yang lantas membuat Kenya bergidik ngeri begitu melihatnya.

"Kau tau,aku sangat ingin sekali menghentikan mobil ini dan langsung menciummu hingga kau sulit untuk bernafas. Namun sepertinya aku masih bisa menahannya. Jadi,jika kau tidak ingin itu terjadi lebih baik kau hentikan tanganmu yang indah itu yang sialnya akan membuatku sangat tersiksa jika terus seperti itu. Jadi lebih baik kau duduk manis saja." Ujar Alex yang ternyata langsung Kenya patuhi. Alex tak memungkiri jika sebenarnya dia senang Kenya melakukan hal itu padanya,tapi dia juga tidak ingin paginya yang indah langsung dihiasi dengan serentetan makian karena Alex yakin dia tidak bisa untuk tidak mencium wanita itu. Alex terkekeh melihat Kenya yang langsung diam seperti kucing penurut.

Tidak lama mereka telah tiba di sebuah taman,banyak sekali anak kecil yang sedang berlarian ke sana kemari dengan tawa yang mengembang. Alex dan Kenya memilih duduk di kursi taman yang menghadap langsung ke arah danau buatan. Tak berapa lama mereka duduk,mata Kenya tertarik pada seorang anak kecil. Mungkin bukan pada anak kecilnya,tapi ia lebih tertarik pada es krim yang sedang gadis itu makan.

"Ehmm,Alex." Seru Kenya ragu.

"Ada apa?" Tanya Alex.

Kenya menunjuk ke arah gadis tadi.

"Ada apa? Kau menginginkan gadis kecil itu?" Tanya Alex yang menatapnya dengan tatapan aneh dan itu tentu saja membuat Kenya kesal.

Dengan bibir yang mengerucut,Kenya berujar."bukan,tapi aku ingin es krim itu."

Sontak Alex tertawa dan tawanya terhenti ketika Kenya mencubit pinggangnya.

"Baiklah,tunggu di sini. Aku akan membelikannya untukmu." Setelah itu Alex meninggalkan Kenya yang masih mengembangkan senyumannya karena permintaannya dituruti langsung oleh Alex.

"Kalau dia selalu bersikap manis seperti ini,mungkin aku akan..." dan seketika ucapannya terhenti begitu ia menyadari apa yang baru saja akan ia katakan. "Arggh! Tidak-tidak,dia itu kakakmu."

Kenya harus membuang pikiran itu jauh-jauh. Mungkin menghilangkannya dari muka bumi ini.

Setelah menunggu sekitar 15 menit,Alex kembali dengan dua buah es krim yang berada di kedua tangannya.

"Silahkan dinikmati,tuan putri." Ucap Alex.

Kenya tersenyum,"terima kasih."

Jilatan pertama dan kedua begitu lancar dilakukan oleh Kenya,namun ketika ia hendak menjilatnya untuk ketiga kalinya es krim itu jatuh mengenai dress yang ia kenakan. Bola milik seorang anaklah yang telah mengenainya. Awalnya Alex hendak memarahi anak itu,namun niatnya digagalkan oleh Kenya yang malah dengan begitu mudahnya membiarkan anak itu pergi membawa bolanya.

"Sudahlah,aku bisa membersihkannya." Ujar Kenya yang masih melihat kekesalan Alex.

"Terserah."

Kenya menghiraukan perkataan Alex,ia meninggalkannya begitu saja. Lagipula berlebihan sekali marah kepada anak kecil hanya karena anak itu tidak sengaja menendang bola hingga mengenai es krimnya. Kenya pergi ke toilet untuk membersihkan pakaiannya,namun ketika ia sudah selesai tubuhnya malah menabrak dada bidang seseorang.

"Ma-maaf,tuan. Saya tidak sengaja." Ujar Kenya dengan wajah yang masih menunduk.

"Tidak masalah,ini salahku. Aku yang tidak memperhatikan jalan." Ujar pria tadi.

Kenya tersenyum dan beberapa saat kemudian ia baru menyadari jika suara pria itu tidak asing di telinganya. Dengan cepat ia mendongakkan wajahnya untuk melihat apakah dugaannya benar. Dan ia begitu kaget sekaligus heran melihat siapa pria yang ada di hadapannya saat ini.

"Damish?"

Dan muncul banyak sekali pertanyaan di pikiran Kenya,tentang kenapa,mengapa,dan apa yang kekasihnya lakukan di sini.


***

Haiiii!!!!
Thank you for reading. Don't forget to like and comment!

See you soon!

Salam Tirex.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Stepsister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang