13

452 69 1
                                    

Somi Pov

1 jam sebelumnya....

"Apa  yang harus ku lakukan? Apa?  Aku benar-benar tak sengaja menikamnya. Aku tak sengaja.....bagaimana kalau polisi mencari siapa pelakunya?" Batinku

Karena terlalu takut, Aku segera menelepon kakakku

"Kakak....aku menikamnya...."kataku dengan suara bergetar.

"Apa yang sebenernya kau katakan?"tanya kakakku heran.

"Aku menikam seseorang kak. Ap.....apa....yang harus kulakukan"kataku ketakutan.

"Kamu tetap di situ. Aku akan segera ke sana"

Saat itupula kakak menutup telepon dariku. Saat ini aku sangat ketakutan dan menjauh dengan semua temanku. Aku hanya berharap agar kakak segera datang.

Setelah beberapa menit menunggu. Ia pun datang.

Ia nampak syok melihat darah yang ada di tanganku dan melihat pisau yang tergeletak di tanah yang penuh darah.

"bagaimana ini bisa terjadi?"tanya kakak yang langsung membersihkan tanganku dari darah.

"Ak.....aku.....hanya...ingin menyingkirkan seseorang yang menghalagiku....."kataku sambil menangis.

"Apa yang sebenarnya kau katakan? Kakak tidak mengerti. Cobalah kau menceritakan semuanya dengan perlahan"kata kakakku.

Aku akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari eun bi yang mulai mendekati hana dan hani......hingga ia mulai dekat dengan jihoon

"Kak.....aku takut"kataku yang tak henti-hentinya menangis.

"Kamu....tenang dulu. Biar kakak yang mengurus semuanya"kata kakakku yang langsung menghubungi seseorang yang entah siapa.

"Kamu hanya perlu bersikap biasa di depan teman-temanmu. Ingat!!! Jangan sampai kamu terlihat mencurigakan. Paham!"kata kakakku setelah menutup teleponnya.

Aku hanya mengangguk.

Aku pun mengganti semua pakaianku dengan pakaian yang di beli kakakku untuk menghilangkan jejak.

Orang-orang pesuruh kakakku pun datang dan membereskan TKP . Mereka bahkan menghapus sidik jariku dan hanya meninggalkan sidik jari milik eun bi.

"Dengar baik-baik. Jangan sampai terlihat mencurigakan. Anggap ini tidak pernah terjadi"kata kakakku.

Aku membalasnya dengan anggukan.

"Sekarang kamu pergi dari sini"kata kakakku.

Aku hanya bisa menurutinya.
Saat aku mulai pergi, rasa-rasanya aku melihat sosok yang berpakaian hitam. Namun, aku tidak mempedulikannya.

"Mungkin...hanya perasaanku"batinku

~~~

Eun bi Pov

Sekarang ini, aku diintrogasi oleh petugas kepolisian. Namun, setiap kesaksian yang ku berikan selalu saja di tolak walaupun apa yang ku katakan adalah kenyataan.

"Cepat!!!! Katakan yang sebenarnya!!!!" Bentak polisi itu.

"Semua yang ku katakan benar. Aku tak berbohong"kataku yang mulai emosi.

"Jika kau berbohong, hukumanmu akan bertambah!!!" Kata polisi itu lagi.

"Pak, bukan aku yang menikamnya......bukan aku"kataku yang masih membela diri.

Polisi ini tetap menolak pernyataan yang kukatakan. Aku seperti ingin gila melihatnya....

Aku hanya berharap ada seseorang yang akan menyelamatkanku .

****

Author Pov

Sekarang.....semua penggemar jihoon datang memenuhi kantor polisi.

Mereka datang untuk meminta pertanggungjawaban dari Eun Bi karena telah melukai idolanya itu. Tak lupa mereka membawa spanduk dengan Foto Eun bi yang di jelek-jelekkan.

Polisi berusaha menahan mereka agar tidak masuk ke kantor.

Selain penggemar, ada juga wartawan yang mencoba menerobos  polisi.

Di Tv, berita yang paling HOT adalah kasus jihoon Wanna One. Semua stasiun Tv menampilkan kondisi jihoon yang tidak membaik.

Hana dan Hani pun meminta persetujuan agar mereka dapat menemui Eun bi. Setelah mempertimbangkan, mereka pun menyetujuinnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya hana

"Iya....kenapa kau sampai-sampai menikam jihoon"kata hani.

"Bukan aku yang menikamnya....bukan"kata Eun bi

"Tapi...kenapa kau bisa dituduh?"tanya hana.

Eun bi pun menceritakan kejadian saat somi mencoba membunuhnya. Saat itu, hana dan hani tidak mempercayai semua yang dikatakannta namun mereka mencoba mempercayainya

"Aku tidak percaya....somi akan melakukan semua ini"kata hana.

"Jika memang somi yang menikamnya....apa kamu punya bukti?"tanya hani

"Sekarang aku tidak punya bukti.....aku juga heran...kenapa mereka hanya menemukan sidik jariku? Dan tidak menemukan sidik jari Somi?"kata Eun bi lalu melanjutkan "tak bisa kah kalian menolongku?"

"Baiklah...kami akan mencoba menyewakan pengacara untukmu" kata hana setelah berpikir cukup lama.

"Terima kasih hana...hani"kata eun bi.

"iya tapi ingat! Kalau kau berbohong kepada kami, kau akan menerima akibatnya" kata hana

"iya, aku berjanji" kata eun bi.

****

Di rumah sakit

"Aku tidak percaya, Eun bi melakukan hal ini" kata jisung

"Ini benar-benar seperti bukan Eun bi" kata kang daniel.

"Apa kalian tidak berpikir ini aneh? Kenapa ia sampai-sampai menikam jihoon?" Tanya Ong.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"Tanya wojin.

"Kita hanya akan mengetahuinya saat jihoon bangun" kata jin young.

~~~~

Tunggu Chapter selanjutnya yah....
Kalau kalian suka jangan lupa di vomment yah....
Aku akan mencoba yang terbaik demi kelanjutan ceritaku ini...

Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang