"Apa yang kau lakukan? Mengapa kau memeluk tunanganku?"Dia menepis tangan jihoon dan mendorongnya hingga jatuh.
"Dia Eun bi kan?"Tanya Jihoon tak mengalihkan tatapannya dari wanita itu.
"Dia Kara tunanganku"jawab pria itu.
"Daniel, jangan bohong. Dia itu eun bi"Jihoon masih percaya bahwa wanita didepannya ini adalah kekasihnya.
"Kau tak lihat penampilannya? Dia ini kara. KARA bukan Eun bi..."terdapat jeda diperkataannya"Eun bi itu berkacamata dan selalu mengepang rambutnya. Sedangkan Kara tak seperti dia"
"Aku tau kamu masih tak bisa menerimanya tapi Eun bi sudah tiada kau harus menerima hal itu"Daniel menarik Kara lalu pergi meninggalkan jihoon yang terus menetapnya
"Siapa dia?"Tanya Kara penasaran
"Dia adalah teman satu groupku"jawab daniel singkat.
****
Flashback
"Kamu akan ditunangkan dengan anak dari teman mama"
"Mama, aku belum mau menikah"jawab Daniel di tengah-tengah tariannya.
"Kau itu sudah berumur 26 tahun. Kamu mau menikah tua? Mama ingin cepat-cepat mempunyai cucu"kata mama.
"Terserah mama"
"Ok. Sekarang kau bersiap mereka akan datang 10 menit lagi"kata mama
"What!!! Secepat itu?"
"Lebih cepat lebih baik"kata mama lalu meninggalkannya.
Daniel hanya bisa pasrah. Walaupun dia melawan, dia sudah tau hasilnya. Dia sama sekali tak bisa melawan keputusan mama nya.
10 menit kemudian....
"Hai jeng. Bagaimana kabarmu? Kau pasti lelah karena baru tiba dari amerika" Tanya Mama Daniel.
"Tidak. Semua lelahku hilang kalau sedang kesini"jawabnya singkat
"Kau bisa saja. Silahkan duduk"kata mama
"Wahhh. Daniel kau sudah besar yah. Kau jadi segagah ini"kata teman mama
Daniel hanya tersenyum.
"Oh iya. Mana Kara?"Tanya mama
"Mama, ini hp mama ketinggalan di mobil"Kara menghampiri mereka.
"Dia Kara? Kara kamu sangat cantik"kata mama menghampiri Kara.
"Eun bi"kata daniel membuat semua orang menoleh kepadanya.
"Bukan Eun bi tapi Kara. Oh iya mamaku telah menceritakan semua tentangmu. Katanya kau akan menjadi tunanganku"Kata Kara dalam sekali tarikan nafas.
"Nak Daniel, Kara itu sangat cerewet. Sekali bicara dia tidak akan berhenti"kata mama Kara.
"Ihh mama, jangan membuatku malu"kata Kara merajuk.
"Dia bukan eun bi. Sifatnya tidak seperti Eun bi. Lagian Mana mungkin orang mati hidup kembali"batin Daniel
"Aku mau lihat kamarmu. Kamu mau kan memperlihatkannya padaku"kata Kara.
Daniel hanya terdiam.
"Daniel, temani dia. Lagi pula dia tidak lama lagi menjadi istrimu"kata mama.
"Tante memang yang terbaik"Kara mengacungkan jempol ke Mama daniel.
Daniel menuruti perkataan mama dan menemani wanita ini menuju kamarnya.
"Wahhh kamarmu sangat luas. Susunan bukunya juga sangat rapi"Kara mengelilingi kamar Daniel.
"KYAAA..."
"Ada apa? Ada apa?"Tanya Kara ikut terkejut.
"Ada serangga yang terbang dekat telingaku"jujur daniel.
"Serangga? Kau takut dengan serangga?" Kara tertawa. Daniel adalah pria pertama yang takut dengan serangga diantara pria yang ditemuinya.Karena merasa kasihan, Kara yang tidak takut langsung menangkap serangga tersebut dan membuangnya.
"Selesai"kata Kara.
Dia sangat menyukai wanita ini. Kara tidak pemalu serta memulai percakapan terlebih dulu. Dan yang paling utama adalah dia sama sekali tak takut dengan serangga.
~~~
Tunggu Chapter selanjutnya....
Oh iya baca ceritaku"Nothing Is Impossible"
Jangan lupa di vote dan comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)
Fanfiction-WANNA ONE- Start : 2018 End : 2019