"Sudah terlambat yah" hani yang berencana menemui wanna one menghentikan langkahnya melihat jihoon dan eun bi dari kejauhan. Sekarang ia tau bahwa ia tak bisa kembali lagi ke jihoon. Saat ini dia hanya masa lalu bagi jihoon.
Hani memutuskan untuk pulang dan membatalkn niatnya untuk bertemu dengan wanna one. Di perjanan menuju rumahnya, ia tak hentinya menangis hingga tak sengaja menambrak mobil yang ada di depannya.
"Maafkan aku...maaf. aku tak sengaja"hani menunduk seraya meminta maaf.
"Apa yang ada dipikiranmu, hah? Lihat, mobilku jadi rusak karenamu. Kau harus ganti rugi"pria dengan umur yang lebih tua yang tidak lain pemilik mobil itu menyentuh kepalanya yang sakit.
"Aku benar-benar minta maaf" kata hani.
"Kau harus membayarnya"pria itu memegang tangan hani dengan sangat erat"kau ini cantik juga yah" lanjut pria itu.
Pria itu semakin mendekati hani.
"Apa yang kau lakukan?"hani menampar pria itu dengan sangat keras hingga membuat pipinya memerah.
"Kau lagi jual mahal yah"
PLAKKKKK!!!!
seorang pria langsung memukul pria itu dan membuatnya babak belur. Hani semakin menangis karena takut pria itu berbuat sesuatu padanya.
"Kamu tidak apa-apa?"
"Daniel, hiks...."
****
"Tunggu. Aku baru berangkat"eun bi sedang menelepon dengan jihoon karena mereka telah merencanakan kencan pertama.
Eun bi menutup pintu dan beranjak keluar menuju mobil namun....
"Hmmmpptttt"
seseorang berbaju hitam lengkap dengan masker telah berhasil membekap dan membius eun bi
****
"Kenapa eun bi belum datang"jihoon menatap jam yang ada di tangan kirinya.
Disisi lain....
Eun bi sedang dibekap di sebuah rumah tua yang tidak terawat tanda rumah itu sudah tidak ditinggalkan oleh pemiliknya.
"Kebahagiaan kalian tidak akan bertahan lama"seseorang dengan jubah hitam tersebut menyebarkan minyak tanah kesetiap sisi rumah dan langsung membakar rumah tersebut.
"Hahahaha.....kau akan mati"
****
"Jihoon, eun bi....."
Jihoon berlari keluar cafe dan menuju ke tempat yang telah diberitaukan.
Disana, ia melihat semua orang berpakaian hitam. Di depan juga terdapat banyak rangkaian bunga. Semua member wanna one telah berdiri di depan pintu tanpa ekspresi sama sekali. Saat masuk, ia telah melihat foto yang terpampang nyata dengan rangkaian bunga di setiap sudut foto.
"TIDAK!!!!!!!! Kenapa kau meninggalkanku? bukankah kau berjanji akan datang?"
"Jihoon"
"JANGAN MENYENTUHKU"teriak jihoon ke jisung..
"Bukankah kau telah berjanji untuk melakukan kencan pertama kita? Pasti semua ini sandiwara ahhhh......ahhhhh"jihoon masih tidak ingin mempercayai apa yang dilihatnya. Ia bahkan berteriak sekencang-kencannya.
****
5 tahun kemudian....
Wanna one telah bubar dan semua member menjalani hidup masing-masing. Ada juga member yang telah menikah dan telah memiliki anak seperti jisung dan jaehwan.
Namun lain halnya dengan jihoon. Semenjak kepergian eun bi, jihoon sama sekali tak berniat untuk mencari wanita lain sebagai pengganti wanita itu dan memilih untuk menutup hatinya rapat-rapat.
Kini dia sedang berjalan menuju ke toko terdekat untuk membeli keperluan sehari-harinya hingga kedua matanya melihat daniel yang sedang berkencan. Ia tiba-tiba teringat dengan sosok yang dicintainya. Ia tersenyum saat mengetahui bahwa daniel sebentar lagi akan menikah mungkin wanita yang sedang bersamanya yang akan menjadi pendamping hidupnya.
"Dia...."jihoon menghampiri seorang wanita dan langsung memeluknya erat. Dia...dia adalah sosok yang telah lama dirindukannya.
"Aku yakin kamu belum mati"jihoon masih tetap memeluk wanita itu dan tak ada niat untuk melepaskannya.
~~~
Tunggu chapter selanjutnya...
jangan lupa di voteBaca jg ff kedua aku "Nothing Is Impossible"
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)
Fanfiction-WANNA ONE- Start : 2018 End : 2019