26 [END]

583 52 4
                                    

Flashback

"Aku sudah memperingatimu tapi kenapa kau malah memeluknya. HAH?!"Dia menghentakkan kakinya dan melempar bir yang sekarang diminumnya.

"Ingat aku masih mengintaimu jadi jangan coba macam-macam denganku atau...."Dia berjalan menghampiri Kara "Pistol ini akan kutembakkan ke kepala kalian berdua"

Dia menodongkan sebuah pistol ke arah Kara membuatnya berkeringat dingin dan melangkah mundur.

****

Pernikahan yang ditunggu oleh semua orang namun terpaksa dijalani Kara akhirnya tiba.

Daniel tersenyum simpul menghampiri Kara dan memeluknya dari belakang. Kesenangannya tak ada duanya.

"Apa yang kau lakukan?" Kara memaksakan senyuman.

"Apa aku tak boleh memeluk calon istriku."Dia menatap dalam Kara dengan penuh kasih sayang.

****

Jihoon berjalan menghampiri Kara saat tak ada seorang pun yang berada di ruang tata riasnya.

"Biarkan aku melakukan hal ini untuk yang terakhir kalinya sebelum kau menjadi milik orang lain."

Jihoon meraihnya dan mendekap tubuhnya dipelukannya. Merasakan hangatnya tubuhnya. Kebahagiaan yang tak dapat tergantikan oleh apapun di dunia ini walaupun ini untuk yang terakhir kalinya.

Kara tak bisa menahan air matanya saat ini juga. Dia tak ingin melepaskan pelukan itu. Pelukan yang membuatnya sangat bahagia namun bercampur dengan kesedihan karena tak bisa membuatnya terlalu lama merasakan hangat tubuhnya.

"Lepaskan aku!!!" Dia melepaskan diri dan mendorong jihoon

"Kenapa kau melakukan hal ini? Kau ini tak tau malu."

"Kamu tidak perlu khawatir lagipula...."dia menggantungkan perkataannya"Ini adalah hari terakhirku di korea. Kau tak akan pernah melihatku lagi. Satu jam lagi aku akan berangkat ke Amerika. "

Dia melangkah keluar pintu dan memasukkan tangannya dalam saku celananya.

****

Saat semua orang senang bahkan merayakan acara ini, kara hanya terdiam dan mengingat perkataan jihoon.

"Kau tak akan pernah melihatku lagi."

Tak akan pernah berarti selamanya. Dia benar-benar tak menginginkan hal tersebut terjadi.

"Daniel,  aku sudah tak bisa melanjutkan pernikahan ini" Dia membuka aksesoris di kepalanya dan menangis.

"Kenapa? Apa maksudnya kau tak bisa melanjutkannya?"Mama membulatkan matanya mendengar pernyataan dari kara.

"Ma, aku tidak bisa menikahi orang yang tidak ku cintai."

"Kau ingin mempermalukan mama?"Mama mencegah Kara untuk pergi.

"Biarkan dia pergi."Daniel membuka suara.

"Aku sudah mencari tau semua tentang kamu dan kamu bukan anak kandung dari bibi melainkan  Eun bi. Orang yang sangat dicintai oleh jihoon." jelas daniel.

"Tapi nak daniel..."

"Aku mengerti apa maksud bibi. Tapi apakah bibi tak ingin melihat kara bahagia?"

"Pergilah kara. Maksudku Eun bi. Dan satu lagi jangan khawatir mengenai Somi. Aku sudah membereskannya. Dia sudah ditangkap oleh polisi."

"Terima kasih. Aku benar-benar berterima kasih." Dia berlari dan pergi meninggalkan pernikahan ini.

"Kenapa gaun ini sangat berat?" Dia merobek gaunnya hingga gaunnya setinggi lutut hanya untuk mempercepat larinya.

****

Dia mencarik sosok itu. Tak mudah untuk menemukan jihoon di tempat yang luas ini.

"Apakah pesawat menuju ke Amerika telah berangkat?" Tanya Eun bi

"Iya. Pesawatnya telah berangkat 10 menit yang lalu."

"Apa?!"

Terlambat. Dia telah pergi untuk selamanya. Pergi dari kehidupan dan tak akan kembali kepadanya. Dia berjalan dengan tatapan kosong menuju ke pojok dan duduk seraya menangis tersedu-sedu.

"Jihoon!"

Orang berlalu lalang menatapnya namun dia tidak mempedulikannya. Yang hanya diinginknnya adalah Jihoon. Hanya jihoon tak ada yang lain.

"Aku tau kau akan kemari."

Suara itu membuat Eun bi menoleh dan mencari arah suara itu. Dia berlari  menghampirinya dan memeluknya erat-erat.

"Maafkan aku jihoon. Aku telah membuatmu...."

"Jangan katakan apapun." Dia menaruh jari telunjuknya di bibir Eun bi

"Aku sudah bahagia melihatmu kembali padaku. Kumohon jangan pergi lagi dariku."

"Tidak akan."

Jihoon kembali membawa Eun bi kedekapannya. Dia tidak akan kehilangan orang yang sangat berharga untuk kesekian kalinya.

-END-


Author ucapkan banyak terima kasih karena udah baca cerita ini.

Makasih juga udah voment cerita ini.

Oh iya baca cerita baruku berjudul "Insincere Oppa"
Ditunggu vote dan sarannya😁

Salam manis

Jihoonie

Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang