Eun bi Pov
Dig dug dig dug
Jantungku sangat berdebar namun aku merasa tidak enak kalau dia masih mengangkatku. Aku pun menurunkan diri.
"Terima kasih......."
"I..ya" kata jihoon yang menggaruk tengkuknya
"Ini sudah keempat kalinya kamu menolongku" kataku yang sangat berterima kasih"
"Tidak apa-apa kok"
Aku sangat sangat berterima kasih kepada jihoon karena jika dia tidak menangkapku...aku tidak tau lagi bagaimana kondisiku nanti.
"Aku yang akan membersihkannya jadi...kamu duduk saja"
Aku pun menuruti perkataannya
Agar tidak sepi aku pun mengajak jihoon bicara
"Apa ada tempat yang menarik untukmu"tanya eun bi
"Tempat menarik?" Tanya jihoon
"Aku ingin sekali ke taman melihat anak-anak bermain, orang pacaran dan melihat orang-orang saling tertawa satu sama lain" kata eun bi
"Keinginanmu sangat bagus"
Saat merasa kondisiku sudah stabil, aku pun membantu jihoon bekerja ini itu.
akhirnya dengan bekerja sama pekerjaan kami pun selesai. Saat kulihat jam, kini sudah pukul 05.00 dan kami pun pulang ke rumah masing-masing.
Jihoon mengantarku pulang namun pada saat sampai kedepan rumah, hari pun mulai petang dan aku tidak melihat ada cahaya di rumahku. Aku bertanya-tanya, apa ibu belum pulang? Tapi tidak seperti biasanya ibu pulang terlambat.
Handphone ku berdering. aku pun langsung mengangkatnya
"Apa ini dengan eun bi?" Kata seseorang yang menurutku seorang wanita
"Iya. Saya sendiri" kataku
"Kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan anda bahwa ibu anda sedang di rawat di UGD akibat kecelakaan yang menimpanya"
"Baiklah aku akan kesana"
Melihat kekhwatiranku jihoon pun bertanya "ada apa?"
"Mamaku....mamaku sedang di rumah sakit. Aku harus menemuinya" kataku yang menahan air mata di depan jihoon
" ayo naik. Aku akan mengantarmu" kata jihoon
****
Setibanya di rumah sakit setelah bertanya kepada suster....aku terus berlari seraya mencari tempat dirawatnya mamaku. Jihoon juga mengikutiku kemana pun aku pergi.
Saat aku sudah menemukan tempatnya, aku melihat dokter keluar dari ruangan UGD dan langsung bertanya"bagaimana kondisi mamaku dok?"
Namun dokter hanya terdiam
"Mamaku baik-baik sajakan?"kataku yang memegang kedua bahunya. "Dok, jawab aku"
"Maaf....kami sudah berusaha sekuat tenaga tapi nyawanya tidak tertolong"
Saat mendengar perkataan dokter, aku hanya bisa membeku.
"Tidak!!! Pasti dokter bohong kan? Katakan kalau semua ini tidak benar!!! Katakan!!!!"
"Kamu harus menerima semua ini" kata jihoon
Aku pun langsung berlari ke ruangan UGD. Saat kubuka penutup yang menutupi wajahnya....aku hanya bisa menangis dan tidak bisa menerima semua ini.
Author Pov
Saat ini kesedihan sedang menimpah eun bi. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ibunya telah meninggalkannya untuk selamanya.
Sejak meninggalnya ibu, eun bi hanya mengunci diri di kamar dan tidak pernah lagi pergi ke sekolah maupun berinteraksi dengan teman-temannya.
Setiap hari, eun bi hanya terus menangis dan terus menangis hingga akal sehatnya ikut terpengaruhi.
"Eun bi, keluarlah!!!" Teriak jihoon dari luar
Namun tidak ada respon dari eun bi
"Ini sudah 2 minggu dia seperti ini"kata ong
"Kita tidak boleh membiarkan ini lebih lama lagi" kata minhyun
"Apa aku dobrak saja pintunya?"tanya Kang Daniel
"Iya ini jalan terbaik. Daripada kita harus terus memanggilnya namun ia tidak merespon"kata jihoon
Kang Daniel pun menobrak pintu. Setelah pintunya sudah terbuka...mereka pun masuk.
Saat masuk, mereka pun memanggil eun bi namun ini sudah ke-beberapa kalinya ia tidak merespon
Saat menemukan kamar bertulisan Eun bi mereka pun memasuki kamar itu dan mereka akhirnya menemukan eun bi dengan keadaan yang memprihatinkan.
"Eun bi, ayo kita keluar" kata jihoon yang memegang tangan eun bi
"Aku tidak mau. Aku hanya ingin berada di sini"ketus eun bi
"Ayo kita keluar...tidak baik terus berada di rumah" kata jisung
"Tidak mau..."
"Kamu harus berinteraksi dengan orang lain. Apa kamu akan terus seperti ini?" Tanya Kang Daniel.
"Siapa kalian ini yang menyuruhku? Kalian pergi!!!pergi" teriak eun bi sambil mengacak-acak rambutnya.
"Tapi..."
"Aku bilang pergi!!!!! Keluar dari rumahku"teriak eun bi sambil melemparkan semua barang-barang yang ada di kamarnya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi...
****
Saat ini pihak rumah sakit sedang pergi untuk menyemput eun bi karena permohonan dari wanna one
"Kamu tidak ingin keluar?"tanya salah satu petugas dengan lembut
Namun eun bi hanya terdiam
"Mamamu menuggu di luar loh"
"Mama?" Kata eun bi "mama ada di luar?"tanya eun bi yang sangat gembira
"Iya"
Mendengar perkataan petugas itu, eun bi pun berlari keluar dengan bercucuran air mata.
Saat eun bi keluar, pihak rumah sakit pun langsung membiusnya dan memasukkannya dalam mobil.
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)
Fanfiction-WANNA ONE- Start : 2018 End : 2019