14

473 72 2
                                    

Di Persidangan....

"Bisa kita mulai?" Tanya Hakim

"iya" jawab jaksa.

"Yang mulia pada pukul 11.10 pagi tepatnya pada hari senin, sekolah mengadakan perlombaan antar kelas. setelah perlombaannya selesai, Terdakwa pergi ke tempat yang jarang di datangi oleh seorang siswa dan saat Korban pergi untuk menemuinya, ia langsung menikamnya dengan pisau" jelas jaksa

"Keberatan yang mulia" kata pengacara

"Silahkan" kata hakim

"Memang kita mengetahui bahwa terdakwa ada di TKP. Namun, darimana ia mendapatkan pisau itu? Bukankah sekolah itu sangat ketat bahkan siswanya dilarang membawa handphone?" Kata pengacara.

"Ada tambahan?" Tanya Hakim ke jaksa.

"Iya yang mulia. Bagaimana jika orang tersebut menyembunyikannya pada saat hari libur? Atau lebih tepatnya di luar jam sekolah?"Tanya jaksa ke Pengacara.

"Apakah gadis polos ini dapat melakukan hal itu?" Tanya pengacara.

"Bagaimana kita dapat mengetahui sifat aslinya? Gadis ini memang terlihat polos di depan tapi di belakang? bagaimana kalau ia hanya memasang topeng hanya untuk bertemu dengan idolanya? Kita semua tau bahwa Boyband ini sedang naik daun" Kata Hakim

Sidang terus berlangsung hingga kini....perasaan takut kini bercampur. Somi yang menghadiri sidang ini, tak henti-hentinya menggigit kuku.

"Bagaimana kalau Eun bi tidak terbukti bersalah? Pasti mereka akan mencurigaiku?"batin somi

"Hakim, saya meminta izin untuk memanggil saksi" kata Pengacara.

"Silahkan" jawab hakim

"Park Bo Ra, bisahkah anda memberikan kesaksian?" Tanya pengacara yang langsung di jawab dengan anggukan.

"Apa yang dilakukan terdakwa sebelum kejadian itu?

"Kemarin saat lomba basket selesai aku melihat Eun bi yang membagikan minuman untuk semua orang tiba-tiba ditarik oleh somi" kata Bo Ra

"Apakah kau tau kemana orang yang bernama Somi menariknya?" Tanya pengacara

"Tidak, aku tak melihatnya. Bisakah aku kembali?" kata Bo Ra

"Terima kasih Bo Ra. Silahkan" kata Pengacara lalu melanjutkan" Kini, muncul tanda tanya yang besar yaitu siapa somi itu? Apa hubungan antara terdakwa dan wanita itu?"

"Anda jangan membolak balikkan fakta" kata hakim

"Saya tidak pernah membalikkan fakta. Tapi, bagaimana jika orang yang bernama somilah yang menikamnya?" Kata pengacara.

Ketakutan makin melimuti somi. Somi sampai-sampai bermandikan keringat.

"Sayang sekali pendapat anda tidak bisa diterima. Jelas-jelas, di pisau itu hanya terdapat sidik terdakwa" lawan Jaksa.

"Bagaimana jika tersangka utamanya menjebak terdakwa? Terdakwa sendiri telah mengatakan bahwa bukan ia yang melakukannya" kata Pengacara

"Kata Seorang Penjahat belum tentu......benar. Apakah seorang pencuri akan mengaku bahwa dialah yang mencuri? Dia akan diam namun jika ia mengatakan sesuatu, ia akan membalikkan fakta. Bukan begitu?" Tanya Hakim.

"Saya ingin dia di hukum seberat-beratnua karrna telah mencelakai anak says" kata Mama jihoon yang sedang emosi.

"Tenang nyonya" kata seseorang yang sedang berada disampingnya.

"Bagaimana saya bisa tenang, jika anak saya sampai koma di rumah sakit" Kata Mama Eun bi

"Tenang nyonya, persidangan masih berlangsung" kata hakim

Mama jihoon akhirnya diam dan terus mengikuti sidang ini.

"Sebenarnya Tersangka utama memainkan sebuah permainan. Apakah tidak terpikir bahwa teknologi sekarang semakin canggih? Tidak menutup kemungkinan jika tersangka utama sebenarnya menghapus sidik jarinya sendiri dan menyisakan sidik jari terdakwa yang saat itu sedang menolong korban" kata pengacara.

Kali ini Jaksa mulai terdiam.

"Dan kali ini, kami akan memberikan bukti" kata pengacara.

"Ini adalah sebuah rekaman dimana tersangka utamanya membuat siasat" kata pengacara yang langsung memutar rekaman tersebut.

Dan seketika semua orang yang melihatnya kaget. Somi pun berusaha menutupi wajahnya dengan topi dan masker. Ia pun langsung pergi karena takut diketahui.

****

"Kak, bagaimana ini? Kita sudah menjadi tersangka. Polisi mencoba mencari kita" kata somi ketakutan.

"Sial!!! Terpaksa kita harus meninggalkan korea dan pergi" kata Kakak.

"Tapi kak, aku tidak ingin meninggalkan korea" kata Somi.

"Apakah kau ingin membusuk dipenjara? Ini juga karenamu. Seandainya kau tidak melakukan hal itu, kita tidak akan harus melakukan ini" kata Kakak.

"Apakah tidak ada cara lain?" Tanya Somi.

" inilah satu-satunya cara yang dapat dilakukan" kata Kakak yang langsung menutup telepon.

"Sial!!!" Kata Somi yang langsung menjambak rambutnya.

****

"Pasti kamu kan?" Tanya Somi.

"Apa maksudmu?" Tanya Kyung soo.

"Kau yang memberikan rekaman itu. Jangan berbohong!" kata Somi.

"Iya, Aku. Aku yang telah memberikan rekaman itu" Kata Kyung soo.

"Apa kau sudah gila? Kau ingin membuatku masuk ke penjara?" Tanya Somi.

"Aku sudah lelah melihat semua perilaku burukmu. Aku ingin membuatmu sadar akan semua perilaku buruk yang telah kau lakukan" kata Kyung soo panjang lebar.

"Kau tidak membuatku sadar bahkan kau membuatku menderita"kata somi.

"Aku sama sekali tak menyesal setelah memberikan rekaman itu karena jika aku tidak memberikannya apakah kau akan berubah? Tidak kan.kau akan terus-menerus seperti ini" Tanya Kyung soo

"Kau benar-benar tega. Sekarang polisi sudah mencariku dan aku harus meninggalkan korea secepatnya" Kata Somi dengan nada emosi lalu melanjutkan" Aku membencimu!!! Aku sangat membencimu!!!!" Kata Somi yang langsung peegi setelah memukul Kyung soo.

"Mianhae Somi" kata Kyung soo.

1 jam yang lalu.....

"Apa yang bisa saya bantu?" Tanya pengacara.

"Aku datang untuk memberikan bukti terkait dengan kasus jihoon Wanna One" kata pria ywng berpakaian serba hitam tak lupa memakai topi.

"Kau punya bukti?" Tanya Pengacara.

"Ini" kata pria itu.

Pengacara pun memutar rekaman tersebut dan kebenaran pun terungkap.

"Bagaimana kamu bisa mendapatkannya?" Tanya pengacara.

"Aku tidak bisa mengatakannya. Namun, bisakah anda merahasiakan identitasku?" Tanya pria itu.

"Baiklah. Terima kasih atas partisipasi anda" kata pengacara.

~~~~

Aduh....susah juga lanjutinnya.....
Tapi aku akan terus berusaha agar kalian menyukainya...
Jangan lupa di voment yah guys....

Tunggu Chapter selanjutnya...
Aku akan mempublikasi chapter baru setiap seminggu sekali....

Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang