Sekarang wanna one sedang mengecek kondisi eun bi yang dirawat di rumah sakit jiwa. Kondisi eun bi sekarang sangat memburuk. Ia selalu menangis dan tertawa sekencang-kencangnya. Dia bahkan merusak bantal yang ada di kamar tersebut.
"MANA MAMAKU??? KALIAN PEMBOHONG!!!! Aku ingin betemu dengan mamaku"
Eun bi mengamuk dan membuat dokter harus membiusnya bahkan terpaksa memanggil petugas mengikat kedua tangan dan kakinya
Wanna one sekarang berada di rumah sakit untuk menjenguk Eun bi sekaligus mengecek kondisinya.
"Kondisinya semakin memburuk" kata guanlin
"Dokter, bagaimana cara untuk mengembalikan kondisi eun bi seperti semula?"tanya jihoon karena tak tega melihatnya terus begini.
"Kamu harus membiarkannya melupakan ibunya dan sekali-kali membawanya keluar untuk melihat sekeliling untuk merefresikan kepalanya itu"
"Tapi dok, ia tidak mau bahkan tidak punya keinginan untuk keluar"Minhyun menambahankan.
"Kalian harus berusaha"kata dokter lalu meninggalkan mereka.
"Eun bi suka wanna one kan?" Tanya woojin
"Iya. Kamu ingatkan saat kita pergi untuk menemuinya. Di kamarnya itu, penuh dengan gambar kita"
"Bagaimana kalau kita menari di depannya?" Tanya woojin
"Kamu ini bagaimana sih. Yang harus kita lakukan adalah merefresikannya bukan membuatnya semakin......."kata jisung
"Maaf"
"Bukan maksudku untuk tidak membantunya.......Tapi kita juga tidak bisa sering-sering menjenguknya. Kita kan punya jadwal banyak. Lebih-lebih....kita juga harus sekolah" kata jaehwan
"Apa yang harus kita lakukan?"tanya ong
"Aku akan menyempatkan waktu untuk menemuinya"kata jihoon
****
Saat perjalanan pulang, jihoon tak henti-hentinya memikirkan cara untuk mengembalikan kondisi eun bi.
Beberapa hari yang lalu....
"Apa ada tempat yang menarik untukmu"tanya eun bi
"Tempat menarik?" Tanya jihoon
"Aku ingin sekali ke taman melihat anak-anak bermain, orang pacaran dan melihat orang-orang saling tertawa satu sama lain" kata eun bi
"Keinginanmu sangat bagus"
"Apa aku harus membawanya ke sana?" Batin jihoon
Keesokan harinya....
"Aku ingin menjeguk pasien bernama eun bi" kata jihoon
"Dia sudah dipindahkan ke kamar 21"
"Kenapa ia bisa di pindahkan?" Tanya jihoon
"Kemarin ia mengamuk. Ia merusak semua barang yang ada di kamar lamanya"
"Terima kasih atas informasinya" kata jihoon lalu pergi menemui eun bi.
Saat ini eun bi hanya terus diam sambil menekuk kedua lututnya. Pikirannya kini kosong.
"Eun bi aku datang untuk menemuimu. Ini aku jihoon"
Namun eun bi tetap diam tanpa melihat jihoon sekali pun.
"Kamu ingatkan, saat kita membersihkan kelas. Kamu pernah mengatakan ingin ke taman melihag anak-anak bermain, orang berpacaran dan melihat orang-orang saling tertawa satu sama lain. Apa kamu ingin pergi sekarang?"
Akhirnya eun bi berbicara dan berkata"taman?"
"Iya taman. Kamu mau kan?"tanya jihoon sekali lagi.
Pertanyaan jihoon pun direspon dengan anggukkan eun bi.
****
Jihoon Pov
Aku mengajak eun bi berkeliling di taman menggunakan kursi roda yang sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit. Namun kami hanya bisa keluar selama 30 menit.
Aku pun berusaha mengembalikan kondisi eun bi dengan membawanya ke sini.
"Lihat sana....anak-anak bermain sambil tertawa. Apa kamu lihat mereka? Mereka sangat manis" kata jihoon
Namun eun bi tetap diam.
Aku juga membelikannya es krim namun tak dimakannya. Aku tidak akan menyerah sampai
kondisinya pulih total.Saat eun bi melihat seorang ibu dengan anaknya, eun bi langsung menangis. Aku berusaha menenagkannya walaupun menurutku ini sulit.
"Jangan menangis."
Ia akhirnya berhenti setelah menangis selama 15 menit.
Dan sekarang sudah waktunya aku membawanya kembali
****
Author Pov
"Kamu dari mana saja?"tanya sung woon
"Aku tadi menjenguk eun bi"jawab jihoon yang langsung membaringkan tubuhnya
"Bagaimana kondisinya?"tanya jisung
"Masih sama" kata jihoon
"Kasihan eun bi" kata jaehwan
~~~~
![](https://img.wattpad.com/cover/122886800-288-k69690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Lucky Fan? || WannaOne (END)
Fanfiction-WANNA ONE- Start : 2018 End : 2019